34 - Yang Tak Akan Terganti

1K 155 55
                                    

Hulaaa~
Super panjang
Sampe capek 🙃
.

.

.

>>>

"Boyfriend?! I don't know that both of you already—" tanya Mina yang harus terhenti saat Chris menggeleng pelan—memberi kode agar wanita itu tidak melanjutkan ucapannya.

Jaehyun yang sempat menunjukkan ekspresi kaget perlahan meregangkan kembali otot-otot wajahnya dengan tersenyum simpul lalu mengarahkan pandangannya pada Mark dan Chaeyoung secara bergantian.

"It's nice to meet you too, Mark." ucapnya sambil menjulurkan tangan yang kemudian disambut oleh Mark dengan ramah.

Laki-laki itu turut balas tersenyum pada Jaehyun meski pikirannya masih tertuju pada ekspresi aneh yang ditunjukkan oleh Chaeyoung. Ia terlihat buang muka dan enggan menatap lurus pada Jaehyun di hadapannya.

"Mari kita bicara lebih santai saja. Anggap saja kalau kita juga sudah berteman lama. Oh, ya... kebetulan setelah ini kami ada rencana untuk makan malam bersama. Apa kau mau ikut gabung dengan kami? Siapa tahu kau ingin reunian singkat dengan... pacarku?" Mark mendekat pada Chaeyoung lalu merangkulnya sembari tersenyum cerah.

Jaehyun kontan mempererat genggamannya pada troli sedagkan Chaeyoung hanya balas tersenyum kikuk menanggapi ucapan Mark barusan.

"Bukankah ini double date? Pasti aneh kalau aku ikut bergabung dengan kalian. Lebih baik—"

"Tentu saja tidak. Tidak akan ada yang keberatan, kok. Iya kan, Rosé? Chris?" tanya Mina yang membuat Chaeyoung dan Chris kompak menatap sengit gadis itu.

"Terima kasih atas tawarannya tapi aku tetap tidak bisa ikut. Ada hal mendesak yang harus kulakukan setelah ini. Mungkin lain kali." jawab Jaehyun sekenanya.

"Sayang sekali, ya... padahal aku ingin dengar ceritamu tentang bagaimana Rosé saat di sekolah dulu. Ya sudah kalau begitu. Tapi kau harus janji tidak akan menolak di lain waktu. Okay?" Mark lalu menepuk pelan lengan Jaehyun.

"Ya, tentu saja."

"Kalau begitu lebih baik kita pergi sekarang. Ini sudah hampir lewat jam makan malam. Lagi pula kita masih harus cari tempat lagi, kan?" Chris, sebagai satu-satunya orang yang memahami situasi buru-buru menyudahi percakapan tersebut.

"I-iya, benar. Aku juga sudah sangat lapar." ujar Chaeyoung menimpali. Ia lalu menarik tangan Mark untuk menjauh.

"Baiklah, kami pergi dulu. Sampai jumpa, Jung Jaehyun." kata Mark tepat sebelum ia mengikuti langkah Chaeyoung yang menggenggam erat tangannya. Langkah itu pun kemudian diikuti oleh Mina dengan berjalan cepat bersamaan dengan troli miliknya usai berpamitan dengan Jaehyun.

"It's not for holiday, right?" ucap Chris yang menghentikan langkahnya sejenak tepat di hadapan Jaehyun.

"Huh? Wh-what do you mean?"

"Tujuanmu datang kemari. Sepertinya bukan untuk liburan. Kalau boleh tahu apa ini ada hubungannya dengan... Rosie?"

Jaehyun menghela napas kasar, memberi jeda sejenak untuk berpikir sebelum ia mengangguk. Menutupi kebenaran dengan hati yang pilu memang sangat tidak mudah. Ditambah lagi tatapan mengintimidasi dari Chris yang seolah-olah mengerti tentang permasalahannya akhirnya sukses memaksa Jaehyun untuk bicara jujur.

Mendengar hal itu Chris pun merogoh saku celananya lalu mengeluarkan kartu nama dari dalam dompet miliknya. Ia lalu memberikan kartu tersebut pada Jaehyun. Meski tak tahu menahu dengan tujuan pria itu, Jaehyun tetap menerima sodoran kartu nama tersebut.

Way Back Into Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang