33 - Mind Says Move On, Heart Says Hold On

1K 152 72
                                    

Hello~ hello~
*Joget bareng syainiii*

>>>

"Park Chaeyoung? Hei. Ke-kenapa kau diam saja?" tanya Jaehyun terbata namun tetap tak berhasil membuat Chaeyoung tersadar dari lamunannya.

Ia pun meletakkan kembali kopernya di atas sofa lalu dengan sigap mengenakan kaus hitam polos dari dalam koper tersebut. Laki-laki itu kemudian melangkah pelan mendekat ke arah Chaeyoung tapi ayunan kakinya harus terhenti karena Chaeyoung refleks melemparkan kedua potongan fortune cookies dan mengenai dahi Jaehyun.

"Aww!!"

"Berhenti! Kau mau kemana?! Berhenti di tempatmu saja. Jangan datang kemari." kata Chaeyoung panik sekaligus merasa bersalah.

"Ada apa denganmu? Aku tidak bermaksud apa-apa. Hanya bingung karena sejak tadi kau diam saja. Apa ini sambutanmu padaku setelah 3 tahun menyiksaku?" Jaehyun tampak mengusap-usap dahinya.

"Menurutmu siapa yang tidak akan kaget kalau tiba-tiba ada orang asing yang bertelanjang dada muncul di dalam rumahnya?"

Jaehyun mengernyit, "Orang asing? Apa bagimu sekarang aku sudah masuk kategori itu?" tanyanya dengan nada pelan sarat kekecewaan.

"Bukan itu poin pentingnya. Sebenarnya apa yang membuatmu tiba-tiba datang kemari? Bagaimana kau bisa sampai di sini? Dari mana kau bisa tahu alamat sampai kode pintu apartemenku?!" cerocos Chaeyoung yang masih terus menjaga jarak dari pemuda itu.

"Pertanyaanmu banyak juga. Aku jadi bingung mau jawab yang mana dulu. Tapi... sebelum aku jawab boleh aku pakai celanaku dulu? Rasanya agak sedikit tidak nyaman. Tunggu sebentar ya..." kata Jaehyun cengengesan kemudian berlari kecil menuju kamar mandi bersama celana training berwarna cokelat tua miliknya yang membuat raut wajah Chaeyoung kembali tercengang.

Selepas berganti pakaian Jaehyun pun kembali menuju sofa ruang tamu. Di sana tampak Chaeyoung tengah duduk dengan menyilangkan kaki sambil melipat kedua tangannya menatap tajam pada Jaehyun. Pria itu berusaha tersenyum manis pada Chaeyoung lalu bersiap untuk duduk di sebelah gadis itu namun Chaeyoung menolaknya dan menyuruh Jaehyun agar duduk di sofa seberang lewat tatapan sinisnya. Mau tidak mau Jaehyun pun mengikuti perintah tersebut.

"Kau ingin pertanyaannya diulang atau langsung menjawabnya?" tanya Chaeyoung dingin begitu Jaehyun duduk di sana.

"Tidak perlu. Aku masih ingat tiga pertanyaan yang kau ajukan tadi. Tapi sebelum aku mulai tolong jangan memotong ucapanku dan harus mendengarkan seluruh jawabanku sampai selesai. Kau paham, kan?"

"Tch, aku tidak akan melakukannya. Paling juga yang keluar hanyalah jawaban klise." Chaeyoung pun mendengus yang membuat Jaehyun tersenyum tipis.

"Baik, aku akan mulai sekarang. Pertanyaan yang pertama. Apa yang membuatku tiba-tiba datang kemari. Sebelumnya izinkan aku mengoreksi sedikit pertanyaanmu barusan. Sebenarnya keinginanku untuk datang menyusulmu kemari bukan tiba-tiba. Ini adalah rencanaku yang tertunda sejak 3 tahun yang lalu. Aku berencana datang kemari untuk membawamu kembali ke Seoul dan menikah denganku—"

"KAU SUDAH GILA YA?!" teriak Chaeyoung yang kaget mendengar jawaban itu. Ia bahkan sampai berdiri dari posisi duduknya. Tentu saja itu bukan jawaban klise seperti yang Chaeyoung pikirkan.

Heol! Bagaimana bisa dia mengucapkan itu dengan wajah serius tanpa gugup sama sekali?! Kalimat ini sangat tidak terdengar wajar kan bagi orang yang baru bertemu setelah sekian lama?!

"Lumayan gila. Menurutmu siapa yang tidak akan gila setelah ditinggalkan secara tiba-tiba oleh orang yang paling ia cintai? Apalagi setelah itu kau bahkan memutus semua akses komunikasi diantara kita." sahut Jaehyun tenang. Keadaan yang tentu saja sangat berbanding terbalik dengan apa yang dirasakan oleh Chaeyoung saat ini.

Way Back Into Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang