20 - Love through Croissant & Hot Chocolate

904 141 27
                                    


Ay-yo~ happy new year! 💗

>>>

Empat piring tiramisu cake, dua gelas ice lemon tea, dan dua gelas vanilla milkshake telah tersaji di meja, namun keempat orang yang duduk saling berhadapan di depan meja tersebut belum menyentuhnya sedikit pun sejak sajian itu terhidang 10 menit yang lalu.

Tangan Haechan yang sempat menarik vanilla milkshakenya mendekat langsung terhenti saat Ryujin berdehem keras sembari melotot ke arahnya. Sementara itu, Yuna yang duduk berseberangan dengan Haechan meluncurkan aksi protesnya sambil komat-kamit tanpa suara pada cowok itu.

"Shin Yuna." panggil Ryujin sembari melipat kedua tangan di depan dada.

"Ya? Ryujin..." sahut Yuna. Ia berusaha tersenyum manis pada Ryujin untuk menghilangkan rasa gugupnya.

"Apa kau tahu mengapa aku memaksamu untuk datang ke kafe ini?"

Yuna mengernyitkan dahinya, "Aku tidak tahu. Memangnya kenapa?" ucap Yuna berbohong.

Tentu saja gadis itu mengetahui dengan jelas alasan Ryujin memaksanya untuk bertemu hari ini lewat pesan Haechan tadi malam. Meski awalnya sempat menolak untuk bertemu, namun akhirnya Yuna terpaksa setuju karena tak ingin melihat Haechan merengek minta tolong sambil rebahan santuy di dekat tanaman kesayangannya, sama seperti kejadian saat Haechan meminta Yuna menjadi pacar bohongannya. Daripada tanamannya rusak, Yuna lebih rela untuk meladeni kedua sahabatnya yang merepotkan itu.

Ryujin pun menutup kedua matanya lalu menarik napas dalam-dalam sebelum memulai aksinya. Hyunjin yang duduk di hadapannya hanya tersenyum geli melihat tingkah gadis itu.

"Sejujurnya aku tidak bermaksud untuk ikut campur dengan urusan pribadi kalian tapi... karena aku adalah salah satu sahabat yang mengikuti perjalanan kisah cinta kalian sejak dua tahun yang lalu, aku akhirnya memutuskan untuk membantu menyelesaikan permasalahan yang terjadi." kata Ryujin bijak ala-ala penasehat cinta. Padahal Yuna dan Haechan tahu betul kalau Jung Ryujin adalah seorang motae solo-alias jomblo karatan sejak lahir. Satu-satunya yang pernah menaklukkan hatinya hanyalah Hwang Hyunjin namun mirisnya perasaan tulusnya itu malah bertepuk sebelah tangan.

"Bo-boleh aku minum dulu?" tanya Yuna terbata. Ryujin membalasnya dengan anggukan.

Ia lalu mengambil segelas ice lemon tea di hadapannya lalu menyeruput es tersebut hingga menyisakan setengahnya.

"Sudah? Bisa aku lanjut sekarang?"

"Silahkan." jawab Yuna sambil melirik Haechan.

"Apa benar begitu kalau sebenarnya kau dan Haechan... sudah putus?"

Yuna terlihat kikuk, "Ya... begitulah." jawabnya singkat.

"Sejak kapan?"

"Eumm... sejak dua minggu yang lalu." sahut Yuna cukup meyakinkan. Jawaban yang sesuai dengan skenario yang dikirim Haechan tadi malam padanya.

"Alasannya?"

Astagaaa... Kenapa dia jadi mirip petugas yang menginterogasi maling ayam, sih? Sejak kapan Ryujin jadi menyebalkan seperti ini?

"Karena... karena..." Yuna menggaruk kepalanya yang tak gatal. Mendadak ia lupa akan lanjutan skenario ciptaan Haechan.

Yuna yang mulai bingung langsung melakukan peregangan sesaat sambil menendang kaki Haechan dari bawah meja. Berharap cowok itu sadar akan maksud dan tujuan tendangannya barusan.

"Karena... aku akan kuliah ke Jepang." jawab Haechan yang berhasil membuat seluruh mata tertuju padanya, termasuk Ryujin yang ikut tercengang dengan bibir hampir jatuh menyentuh meja.

Way Back Into Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang