09 - Isi Hati

761 142 4
                                    

>>>

Chaeyoung sudah meneguhkan hatinya. Hari ini sesuai agenda yang telah disusunnya dengan susah payah dan penuh pertimbangan ia memutuskan untuk menemui Eunwoo dan meluruskan semua kesalahpahaman yang telah terjadi di antara mereka. Ia telah bertekad untuk memutuskan pertunangan mereka setelah kejadian tidak mengenakkan tadi malam.

"Selamat pagi, Nona Park." sapa salah satu karyawan wanita yang bertemu dengannya di lorong menuju kantor Eunwoo.

"Selamat pagi." balas Chaeyoung sembari tersenyum sebelum kembali melanjutkan perjalanan.

Saat hendak masuk ke dalam ruangan langkah Chaeyoung tertahan. Ia mendapati pintu ruangan Eunwoo yang sedikit terbuka. Samar-samar terdengar suara Direktur Cha yang sedang berbicara dengan Eunwoo.

"Aku tidak bisa memaksanya melakukan itu." kata Eunwoo.

Direktur Cha menghela napas panjang. Ia melemparkan tatapan tajam pada Eunwoo.

"Aku tidak sedang memberimu pilihan. Kau harus melakukannya dalam waktu dekat!" tukas Direktur Cha setengah berteriak.

"Tidak akan semudah itu. Aku justru merasa sudah waktunya mengakhiri semuanya." sahut Eunwoo tak kalah keras.

PLAAKKK!!

Sebuah tamparan keras mendarat di pipi Eunwoo. Chaeyoung yang tanpa sengaja melihat kejadian itu kaget dan segera menutup mulutnya agar tak bersuara.

"Mengakhiri katamu?!" teriak Direktur Cha. Ia menatap geram pada putranya itu.

"..." Eunwoo tak berkomentar. Ia hanya memegangi pipi kirinya yang masih terasa sakit.

"Kita sudah membahas ini berulang kali, Cha Eunwoo. Tidak akan ada yang berubah. Setelah proyek di Desa Chansaem kau akan segera menikah dengan Chaeyoung. Aku tidak tahu mengapa kau tiba-tiba membahas hal ini lagi. Seperti yang kukatakan sebelumnya, aku tidak sedang memberimu pilihan." tukas Direktur Cha dengan meninggikan nada suaranya.

Eunwoo menunduk dan mengepalkan kedua tangannya untuk menahan emosi yang hampir meluap.

"Tolong ingat kembali tujuan kita melakukannya. Banyak orang yang membutuhkan bantuanmu." bisik Direktur Cha tepat di telinga pemuda itu. Suaranya sangat halus hingga Chaeyoung yang mencoba menguping pembicaraan mereka tak mendengarnya.

Setelah mengucapkan kalimat peringatan tersebut, Direktur Cha menarik napas dalam-dalam kemudian kembali menatap Eunwoo dengan seksama saat amarahnya mereda.

"Demi kita semua, Nak." ujarnya sambil menepuk pundak Eunwoo sebelum melangkahkan kakinya keluar dari ruang kerja Eunwoo yang membuat Chaeyoung buru-buru bersembunyi.

Setelah sosok pria paruh baya itu menghilang, Chaeyoung segera masuk ke dalam ruang kerja Eunwoo dan menghampiri cowok yang kini terduduk lesu di kursinya.

"Eunwoo-ya, kau tidak apa-apa?" tanya Chaeyoung khawatir. Eunwoo yang semula menunduk kini mendongakkan wajahnya dan mendapati Chaeyoung menatapnya dengan tatapan sendu. Cowok itu tersenyum sesaat sebelum melingkarkan tangannya di pinggang Chaeyoung kemudian memeluknya erat.

Chaeyoung cukup terkejut dengan perlakuan Eunwoo padanya. Sebenarnya ia sedikit merasa tidak nyaman berada di dekat Eunwoo setelah kejadian kemarin malam. Meski begitu gadis itu tetap membalas pelukan Eunwoo.

"Ini pertama kalinya aku melihat Direktur Cha semarah itu. Dia bahkan sampai memukulmu. Apa semua itu karena aku?" tanya Chaeyoung hati-hati.

Eunwoo menggeleng, "Tidak. Ini bukan karenamu." jawabnya singkat.

"Apa kau yakin? Tadi secara tidak sengaja aku mendengar sedikit pembicaraan kalian. Sepertinya kalian sedang membahas tentang pernikahan kita."

"Hmm... kau benar. Sebenarnya aku hanya..." Eunwoo menghentikan ucapannya dan perlahan mengendurkan pelukannya. Ia menatap lurus pada Chaeyoung. Gadis itu mengangkat kedua alisnya untuk menunggu lanjutan ucapan Eunwoo.

Way Back Into Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang