[SELESAI / COMPLETED]
Ada yang pernah bilang mencintailah sebagaimana mestinya. Jangan menggenggamnya terlalu kuat, jangan pula terlalu lemah, perlakukan dia dengan sebaik-baiknya mencinta.
Beri dia ruang...
Kalaupun harus pergi, bila memang untukm...
Happy reading! 🍑🌹 Tarik napas dulu. Soalnya panjang nih ㅋㅋㅋ~
>>>
Hari ini Jaehyun memilih penampilan yang lebih kasual untuk kencan ketiganya. Ia muncul dengan mengenakan kaos hitam, celana jeans, dan sneakers converse hitam-putih yang telah dipersiapkannya sejak pagi hari. Tak ketinggalan pula hoodie berwarna hitam untuk melindungi kulitnya dari udara musim dingin yang lumayan menusuk. Ia juga membawa sebuket bunga mawar berwarna biru untuk diberikan pada gadis itu—sebagai informasi, hal ini harus dilakukannya karena Chaeyoung telah secara sah menggunakan kupon keduanya dengan permintaan "membawa bunga setiap kencan".
Jaehyun menempatkan wajahnya di depan kaca spion depan mobil lalu merapikan rambutnya sambil berdehem keras untuk menghilangkan rasa gugupnya.
Ya ampun sejak kapan aku jadi gugup begini? Padahal aku bahkan sudah menghabiskan banyak waktu bersamanya.
Karena merasa terlalu berlebihan, Jaehyun pun mengacak-acak rambutnya lagi.
"Jung Jae!" teriak Chaeyoung sembari mengetuk kaca jendela mobil. Jaehyun yang menyadari hal itu segera membuka pintu mobil yang terkunci. Chaeyoung kemudian masuk ke dalam mobil dan duduk tepat di sebelahnya.
"Ba-bajumu..." ucap Jaehyun pelan saat melihat Chaeyoung mengenakan pakaian yang senada dengan dirinya.
"Couple!! Jung Jae, sepertinya kita benar-benar sehati, ya. Kita bahkan tidak janjian mengenakannya." seru Chaeyoung dengan wajah sumringah namun Jaehyun malah menanggapinya dengan tersenyum kecut. "Ya ampun aku kan hanya bercanda. Tidak perlu sampai melihatku dengan ekspresi begitu." sambung gadis itu lagi.
"Omo!! Apa ini? Aku bahkan dapat mawar biru?" ucap Chaeyoung saat menoleh ke belakang. Ia lalu meraih sebuket bunga mawar biru yang terletak di jok belakang.
Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.
"Bukankah itu pesananmu?"
"Astaga, kau bisa romantis sedikit tidak, sih? Ini kau harus berikan ulang padaku." gerutu Chaeyoung sambil mengembalikan buket bunga tersebut pada Jaehyun.
"Untukmu, Nona Rosé. Semoga kau menyukainya." kata Jaehyun sembari tersenyum lebar—mengikuti keinginan gadis itu.
"Chaeyoung. Hari ini kau harus memanggilku dengan nama itu. Kau bahkan memanggilku Chaeyoung di dalam kartu ucapan. Lagi pula kita kan sudah sepakat kalau hari ini kita akan menghabiskan waktu bersama sebagai pacar yang sebenarnya tanpa rasa canggung. Sebegitu sulit ya mengikuti aturan dariku?"
"Maaf, bukan begitu. Aku hanya lupa. Baiklah, aku akan mengulanginya."
"Chaeyoung-ah, ini bunga untukmu. Kuharap kau menyukainya." ulang Jaehyun untuk kedua kalinya sambil mengarahkan buket bunga tersebut pada Chaeyoung. Gadis itu pun menerimanya dengan raut wajah bahagia.
"Terima kasih, pacar. Tentu saja aku menyukainya." kata Chaeyoung yang kemudian mendaratkan kecupan kilat di pipi Jaehyun. Pemuda itu sampai terperanjat kaget hingga membuatnya mundur dan tak sengaja kepalanya membentur kaca jendela di belakang.
