03 - Takdir Buruk yang Saling Bertaut

1.1K 168 6
                                    

4 jam sebelumnya...

"Aku pergi dulu!" seru Chaeyoung sambil menuruni anak tangga. Ia berjalan cepat menuju mobil putih miliknya yang terparkir di garasi rumah. Beberapa pelayan wanita turut mengikuti langkahnya. Raut wajah mereka terlihat ketakutan namun tak satupun dari mereka berani untuk menghentikan Chaeyoung.

"Nona, anda mau pergi kemana? Tuan Park sudah berpesan agar anda tidak meninggalkan rumah sebelum beliau pulang." Geum Ja yang baru saja tiba di garasi menghalangi gadis itu untuk masuk ke mobilnya.

"Ahjumma, ayolah. Aku hanya ingin pergi ke Orion untuk bertemu Ayahku." Chaeyoung menarik Geum Ja agar menyingkir dari hadapannya.

"Tapi Nona itu sudah perintah Tuan Park. Kami tidak boleh mengizinkan anda pergi kemana-mana. Mohon mengerti dengan posisi kami."

Chaeyoung tertegun sesaat. Sepasang matanya kini menatap Geum Ja dengan lekat. Raut wajahnya berubah menjadi serius.

"Bahkan untuk bertemu dengan Ayahku sendiri juga tidak boleh? Aku sudah tidak bertemu dengannya hampir satu tahun. Dia bahkan tidak menungguku untuk sarapan bersama setelah sekian lama. Menurutmu apa dia akan mengusirku kalau aku pergi ke sana?"

Geum Ja terdiam. Ia tidak tahu harus menjawab apa. Di satu sisi ia hanya menjalankan tugas sesuai dengan perintah atasannya namun di sisi lain ia juga tidak tega melihat Chaeyoung yang telah dirawatnya sejak dulu. Ayahnya bahkan tidak pernah punya waktu lebih dari 2 jam untuk Chaeyoung karena kesibukan yang begitu padat. Melihat raut wajah yang penuh kekecewaan itu Geum Ja perlahan menyingkir dari hadapan Chaeyoung.

"Pergilah. Saya tidak tahu apakah beliau akan mengusir anda atau tidak tapi setidaknya izinkan beberapa orang pengawal ikut dengan anda."

"Apa? Tidak tidak. Aku akan pergi sendiri. Aku bisa menjaga diriku dengan baik." tolak Chaeyoung.

"Menjaga diri dengan baik? Kalau anda benar bisa melakukannya maka hal kemarin malam tidak akan pernah terjadi, Nona. Mereka harus ikut." jawab Geum Ja sambil menunjuk ke arah 4 orang pria berbadan tegap dengan setelan jas hitam yang telah berdiri di belakang gadis itu.

"Tapi..."

"Tidak ada tapi-tapian. Anda membawa pergi bersama mereka atau tidak boleh pergi sama sekali."

Chaeyoung tahu bahwa ia tidak akan pernah menang kalau harus berdebat dengan Geum Ja.

"Baiklah, baiklah mereka akan ikut." kata Chaeyoung dengan nada malas. Geum Ja tersenyum tipis.

"Tapi dengan dua syarat. Pertama mereka pergi dengan mobil lain dan kedua mereka harus jaga jarak minimal 2 meter denganku. Aku tidak mau terlihat seperti putri dari gangster menakutkan."

"Terserah anda saja tetapi anda harus ingat jangan berani kabur dari mereka karena jika anda melakukannya maka anda tidak akan diberikan kepercayaan lagi setelah ini." Geum Ja kembali memberi ultimatum pada gadis itu. Chaeyoung membalasnya dengan tersenyum kecut.

Ia kemudian masuk ke dalam mobil lalu menyalakan mesinnya. Tak lama kemudian mobil yang dikendarai oleh Chaeyoung pun meninggalkan rumah yang diikuti oleh mobil lainnya yang berisi 4 orang pengawal tersebut. Gadis itu sesekali melihat ke arah spion mobil untuk memastikan jaraknya dengan keempat orang itu tidak terlalu dekat. Ia juga terkadang melakukan sedikit manuver untuk mengerjai keempat pengawal tersebut lalu tertawa karena pengawalnya terlihat kelabakan meladeni permainannya.

Setelah hampir setengah perjalanan Chaeyoung kemudian mengarahkan tangannya pada layar LCD yang ada pada dashboard mobil. Lalu melakukan panggilan keluar. Terdengar nada tunggu beberapa detik sebelum panggilan tersebut diterima.

Way Back Into Love ✅Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang