Hey, are you okay? The covid-19 got serious condition again, I hope you all stay safe everyone. And... there are a lots of disasters in Indonesia, I personally feel so sorry about that. Let's pray the situation will get better soon. The sun will be shine after a strom :)
~~~
Disini hujan, btw kenapa hujan selalu dikaitkan dengan kenangan? Apakah karena genangan? Atau karena kobangan di jalanan? Wkwkwk abaikan, author hanya iseng bermain dengan diksi.
Hujan terkadang identik dengan sesuatu yang mellow... Jadi, gapapa kan kalo author bahas sesuatu yang sedikit melankolis juga?
~
Mari berkelana pada eps 14. Bagian dimana Ko Mun Yeong mengetahui fakta bahwa ibu kandungnya sendiri adalah pembunuh ibu Gang Tae.
(This is contain of deleted scene btw and based on script. GT for Gang Tae and MY for Mun Yeong oke?)
GT : (perlahan mendekatinya) Ko Mun Yeong
MY : Apakah ibuku... benar-benar (kesulitan bernafas) membunuh ibumu?
GT : ...
MY : (Setiap kata terasa menyakitkan) Penyebab dari semua luka yang kamu lalui dengan kakakmu...Kupu-kupu yang menghancurkan hidupmu...adalah ibuku?
GT : (Apa yg harus kukatakan?...)
MY : Ini salah kan? Perkiraanku salah kan? Itu tidak mungkin terjadi...
GT : (Hanya melihatnya dengan tatapan sedih)
MY : (Ia terdiam dan ekspresinya mengatakan bahwa itu benar)
GT : (Melangkah mendekatinya)
MY : (Mundur satu langkah darinya) Berapa lama kamu mengetahuinya?
GT : Belum lama ini...
Deleted scene begin
MY : (ah.. ini sangat menyakitkan) Bukankah ini sangat lucu? Kupu-kupu yang ingin kamu bunuh... putri dari wanita itu... mengaku padamu bahwa ia menyukaimu dan bertahan disampingmu... bukankah lucu?
GT : (merasa seperti hatinya hancur tpi tetap mendengarkannya)
MY : Jujurlah, kamu ingin membunuh ibuku kan?
GT : ...
MY : Ya! Jadi itu artinya kamu ingin membunuh putrinya juga, kamu ingin membunuhku saat ini jugaa!!!
GT : KO MUN YEONG! (secara cepat menahannya dan melihatnya dengan tatapan marah)
MY : Balaslah dendammu kepada ibuku menggunakan aku. Ini kesempatanmu sekarang.
End of deleted scene
GT : Dengarkan aku.. Kamu berbeda dengan ibumu. Hingga akhir hayatku, aku tak akan pernah meninggalkanmu
MY : (merasa seperti hampir gila)
GT : Bagiku... Kamu hanyalah Ko Mun Yeong. Gadis yang aku sukai sejak kecil
MY : (kumohon...jangan berkata seperti itu)
GT : (melihatnya dengan tatapan penuh arti)
MY : (menyembunyikan perasaannya dan tersenyum kecut) Munafik!
~
Firstly, Thanks to suzehanna-kr for translate this script book in English.
Ternyata dibagian scene ini terdapat scene yang dihapus, maksudnya tertulis dalam script/naskah namun tidak ditayangkan. Why? Padahal scene ini justru menjelaskan bagaimana hancurnya perasaan Mun Yeong. Dan alasan mengapa ia berkata "Munafik" pada Gang Tae.
Mun Yeong berusaha membuat Gang Tae benci terhadap dirinya. Ia begitu terkhianati oleh fakta yang sangat mengejutkan itu. Saat dimana dirinya mulai membuka diri, saat dimana hatinya mulai hangat oleh kedatangan seseorang, dan ternyata orang itu adalah seseorang yang tak seharusnya ia cintai. Seseorang yang hidupnya dibuat menderita oleh ibunya sendiri. Romeo. Tapi takdir rupanya benar-benar bermain-main pada mereka berdua :"
Saat itu, betapa hancurnya hati Ko Mun Yeong. Ia bahkan menginginkan untuk mati saja dengan berkata "bunuh aku". That painful fact actually kill her slowly so it's not different at all. She is not Zombie who life without emotion after all.
~~~
Deleted scene again. Begin with Mun Yeong sit on the door and crying
MY : (Mengingat momen dimana Gang Tae terlambat datang saat mereka melakukan potret keluarga. Ia merasa hancur atas penderitaan yg Gang Tae lalui dan saat itu Gang Tae tetap datang dengan senyum di wajahnya. Itu membuatnya semakin terluka dan menangis tersedu-sedu.. Lalu teringat saat Gang Tae berkata : Melindungi keluarga adalah hal yang keren. Aku akan melindungi keluargaku) Bagaimana bisa... bagaimana bisa kamu berkata seperti itu? Bagaimana bisa aku menjadi bagian dari keluargamu?
Flashback : Gang Tae berkata meskipun kupu-kupu itu muncul, jangan membunuhnya
MY : (Terus menerus menyalahkan dirinya atas apa yang Gang Tae lalui dan semua penderitaannya)
GT : (Mendengarnya menangis dari balik pintu. Dia ingin mendobrak pintu itu dan menenangkannya. Tapi ia tak bisa, tidak untuk saat ini, jadi dia hanya duduk dibalik pintu) Kumohon jangan menangis... jangan menangis (Bersamaan dengan dirinya yang mulai meneteskan air mata)
~
Woa, it's so sad actually. Why they deleted this scene? I just can't :"
Awalnya author mengira jikalau Mun Yeong hanya merasa terkhianati oleh fakta bahwa ibunya sendiri yang membunuh ibu Gang Tae. Dan kenyataan bahwa ia akan kehilangan keluarga barunya. Namun ternyata, lebih dari itu... Ia merasa sangat terluka mengingat apa saja penderitaan yang harus Gang Tae hadapi. Bagaimana Gang Tae harus menanggung beban itu sendirian selama ini, memasang senyum joker saat mereka berfoto keluarga, dankenyataan bahwa Gang Tae berusaha menyembunyikan fakta itu demi Mun Yeong. That's really hurt her. Cause she loves him so much and so he does.
~~~
GT : Aku juga menderita sepertimu. Aku menyangkal karena tak ingin mempercayainya. Bagaimana hal seperti ini terus menimpaku? Aku menyalahkan diri sendiri. Namun, itu tak ada gunanya. Saat melihatmu tersenyum kepadaku, aku menjadi lupa segalanya. Aku melupakan kupu-kupu dan ibuku. Dunia terasa milik berdua. Mun Yeong...kau tak bersalah. Kita semua... tidak bersalah.
~
Selama ini hidup mereka jauh dari kata bahagia. Hidup dalam penuh kegelapan. Ketika mereka mulai menemukan cahaya, Takdir seakan mengujinya lagi dan lagi.
Tapi seperti kata dr. O Ji Wang "Kalian akan tetap menderita, entah memilih bersama ataupun berpisah. Pilihan manapun, kalian akan tetap menderita. Bukankah lebih baik menderita bersama?"
~
Part two will be upload as soon as possible.
I just finished this capter at midnight. Thank u for reading.
How was your day? Is it a long day, huh? Everything will be okay, don't worry to much. You have done the best of you today :)
Tommorrow is another day. Fighting!
KAMU SEDANG MEMBACA
Its Okay To Not Be Okay : Life Lesson and Mental Health
NonfiksiMengenai semua quotes dan dongeng yang ada di drama It's Okay To Not Be Okay beserta pesan pesan yang dapat diambil dari drama ini disertai dengan pembahasan singkat beberapa scene yang mengangkat tema Mental Health. Buku ini juga menggali hal-hal...