Its Okay To Not Be Okay : Life Lesson and Mental Health

Semua Orang Munafik

GT : "Aku tak punya waktu bermain main denganmu." 

MY : "Kenapa hidupmu membosankan? Kau bisa sakit jika terus menahan diri. Jika ingin bermain, bermainlah. Aku tau kau ingin bermain." 

GT : "Apa yang kamu tau tentangku? Jangan berlagak sok tau!" 

MY : "Munafik."

GT : (membeku)

MY : "Kenapa terkejut? Aku tidak menyebutmu seorang pembunuh. Eh? Ada apa dengan ekspresimu? Orang akan mengira itu benar.

Semua orang munafik. Hidup dengan penuh kebencian, lalu pura pura tak benci. Tak ada manusia yang sempurna."

--------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------

Messages :

1. Jika terus menahan diri, lama-lama tubuh tak akan kuat menanggung bebannya. Layaknya gunung api yang meletus apabila magma didalamnya terlampau banyak dan harus dikeluarkan. Stressor yang mempengaruhi psikologis seseorang akan berpeluang besar menjadi nyeri psikosomatik, sakit yang disebabkan keadaan psikologis. So, just enjoy your life. Ikuti apa kata hatimu dan carilah kebahagiaanmu.

2. Dalam hidup, ada hal yg seringkali kita benci, entah itu takdir, nasib, sikap orang lain, atau bahkan diri sendiri. Tak ada manusia yg mampu mengelak dari semua itu. Yang bisa dilakukan hanyalah bersyukur atas apa yang Allah SWT limpahkan. Dibalik rencana-NYA, tersembunyi skenario yang indah.

3. Dalam drama ini, sikap munafik tergambarkan oleh Gang Tae. Ia yang selama ini merasa lelah menjadi pelindung kakaknya yang autis. Ia yang diam-diam selalu berandai untuk memiliki kakak yang normal. Ia yang selalu menahan dirinya. Entah itu soal percintaan ataupun emosinya sendiri. Namun, ia tetap tersenyum didepan kakaknya dan selalu mengurusnya. Karena ia sadar bahwa ia pun tak bisa hidup sendiri. Namun pada akhirnya, kebencian mereka satu sama lain pudar saat mereka menemukan jati diri yang sesungguhnya.