Facades

131 9 0
                                    

Hallo, Happy Monday all!

Setelah kemaren author bahas tentang uri Mun Yeong, haruskah author bahas Moon Gang Tae huh? Should I? Of course I will hehe.

~

Dari wawancara Yea Ji Unnie, menurutnya sosok yang selalu memakai topeng itu adalah Ko Mun Yeong. Namun, di drama ini sendiri, dijelaskan secara tersurat bahwa seseorang yang hidup bersembunyi di balik topeng adalah Moon Gang Tae. Yup! Uri Gang Tae-sshi. 

They are really similiar to each other. Even their face is look alike. I'm no joke right? Seo Yea Ji Unnie dan Kim Soo Hyun-sshi itu beneran mirip n berasa kembar wkwk. Kok bisa? Who know?!

Anyway, they put on facade with other people. Hide themself at comfort zone. Meskipun melalui cara yang berbeda, mereka berdua seolah bersandiwara dalam hidupnya sendiri. 

Ketika Ko Mun Yeong menyampuli diri dengan sikap dingin dan bar bar, kebalikannya, Moon Gang Tae menutupi dirinya dengan senyum dan keramahan. Actually, Gang Tae hate his life too. But, he can't show it. Why? Because of his brother. I feel bad for him.

Drama ini seakan mengungkapkan sisi tak terduga dari seorang adik yang mempunyai kakak autis. Mengharuskannya berperan layaknya kakak. Jo Young Writernim bahkan tidak menggambarkan hubungan mereka berdua dengan klise. Tapi seperti halnya kehidupan, seorang adik yang mendambakan memiliki kakak yang normal, seorang adik yang cemburu terhadap kakaknya sendiri karna merasa dirinya dinomor duakan oleh orang tuanya. 

"Karena tersenyum itu tidaklah sulit." adalah salah satu prinsip Gang Tae dalam hidupnya. Namun, bibirnya seorang yang menerbitkan senyum, nyatanya senyum itu sama sekali tak menyentuh bola matanya. Tidak sebelum ia bertemu Mun Yeong. 

Gang Tae selalu menekan perasaannya. "Jangan menyukaiku. Aku tidak pantas." Emmm... author pernah membaca sebuah kalimat yang deep banget, intinya, Seseorang yang gelap layaknya malam tidak cocok bersanding dengan seseorang yang bersinar terang layaknya mentari. Maybe, itukah yang Gang Tae pikirkan? Dirinya gelap dipenuhi oleh luka hingga ia merasa tak pantas untuk merasakan Cinta?

Ia bahkan secara reflek selalu menolak Mun Yeong, yang ia tahu adalah cinta pertamanya. Kata kata Gang Tae di eps 10 itu benar benar menyakitkan, "Aku sudah bangun dari mimpiku. Seharusnya aku hanya memperhatikan kakakku. Kita tidak seharusnya bersama. Pergilah dari hidupku.  Kumohon berhentilah menguncang hidupku dan pergilah.  Bagiku kau hanya perayaan singkat seperti kembang api. Sekarang kau boleh pergi karena aku telah selesai bersenang senang." 

 Walaupun Mun Yeong paham maksud yang sesungguhnya, seperti halnya Gang Tae yang memahami kalimat Mun Yeong yg selalu menyuruhnya pergi padahal dalam hatinya memintanya tinggal. Kalimat yang Gang Tae ucapkan tadi adalah buah dari frustasi atas kehidupannya sendiri. Apakah Gang Tae merasa bersalah setelah mengucapkan kalimat itu? Tentu! But what should he do? He choose to run away. Eventhough, his body doesn't want to. 

Tapi rupanya takdir seolah menggiring untuk menemukan jalannya. 

~

Karakter Gang Tae disini benar benar digambarkan sebagai seseorang biasa yang selalu menyembunyikan perasaannya dan menahan diri. Tidak berkarakter kuat seperti Ko Mun Yeong. Tidak pula berkarakter unik seperti Moon Sang Tae. Tapi sejatinya dia yang menentukan jalannya drama ini. 

~~~

Hmmmm.... Why I write this? Idk i just want to write. You know, sometimes, I feel ashamed when i re-read my previous writing. Like, what? What did i do? It's me who write this whole story? I can't believe it. But I hope you enjoy it and.... don't think too much. It just a story. 

Anyway, I should study for OSCE! 

.

Thank you for reading

Its Okay To Not Be Okay : Life Lesson and Mental HealthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang