Dia Monster

236 24 0
                                    

This page is about "Who is Ko Mun Yeong"

Mungkin untuk yang belom menonton drama ini, masih bertanya-tanya kenapa kok sosok tokoh wanita disini digambarkan dengan sangat gelap. Jadi author khusus nulis halaman ini untuk mengulas tentang sifat Mun Yeong dan apa saja yang ia lalui. Udah banyak banget psikolog, psikiater, bahkan dokter umum yang membahas tentang drama ini. Bahkan, sering dijadiin tema untuk sebuah seminar. So, I'll wrap it to you. It's based on my presepsion.

---

Ko Mun Yeong, diceritakan adalah seorang gadis cantik yang lahir dari ibu yang merupakan penulis novel horror-thriller no 1 di Korea. Bapaknya adalah arsitek terkenal dan berbakat sehingga sering memperoleh penghargaan. Rumah yang mereka tempati sangatlah megah layaknya istana, rumah yang dibangun untuk memperingati kelahiran putrinya dan terletak jauh di tengah hutan agar sang istri dapat fokus untuk menulis.

Keluarga mereka sungguh sempurna, mungkin itu yang dipikirkan orang-orang sebelum kejadian tragis itu menimpa mereka. Ayahnya tiba-tiba masuk rumah sakit jiwa. Dan ibunya hilang ditelan bumi. Tak ada satupun yang tau kepastian apakah ibunya meninggal atau hanya sembunyi kecuali suaminya sendiri. Tinggalnya Mun Yeong cilik yang berusia 10 tahun sendiri. Tak punya siapapun. Sendirian.

Tak ada yang tahu bahwa gadis kecil itu menjalani hidup yang sangat menyedihkan. Ibunya sebenernya mengalami gangguan kepribadian yang sering disebut Psikopat. Seseorang yang tidak peduli tentang emosi manusia. Seseorang yang bisa berubah kejam dalam waktu singkat tapi bisa pula tersenyum sangatlah normal. Mun Yeong cilik tak pernah merasakan apa itu kasih sayang. Yang ibunya lakukan hanyalah membentaknya jika ia tak menurut, mengasuhnya dengan cara yang salah, dan menyayanginya dengan cara yang kejam. Hal itu yang menghantui hidup Mun Yeong bertahun-tahun. Menyiptakan trauma tersendiri baginya dan trauma itu terlampau dalam menjadi bagian dalam kehidupannya. Ibunya selalu mengatakan "Kau adalah diriku yang lain. Kau sangatlah istimewa. Kau harus hidup sepertiku. Kau harus menurutiku jika tak ingin mati. Tak ada seorang pun yang akan ada di sisimu karena kamu adalah monster" Dan masih banyak lagi hal kejam lainnya. Dialog kejam ibunya selalu muncul di mimpi Mun Yeong ketika ia tumbuh dewasa dan tak berada di sisi ibunya, membuatnya menangis dalam tidurnya, membuat batinnya tersiksa, hari demi hari. Sosok ibu bagi Ko Mun Yeong adalah sosok yang ia takuti. Hal ini dapat dilihat di scene dimana Mun Yeong selalu mengalami sleep paralisis dan berakhir menangis tersedu-sedu dalam tidurnya. That's memory must be really hurt her.

Suatu hari, ayahnya memergoki ibunya membunuh seorang wanita. Wanita itu adalah ibu Gang Tae yang menjadi pembantu dirumah mereka. Ia dibunuh karena tak sengaja mengatakan bahwa Mun Yeong harus dibawa ke rs karena sifatnya yang aneh. Ayah mun yeong sangat marah atas hal itu, apalagi saat itu dia didiagnosis tumor otak yang dapat menyebabkan dirinya bertindak impulsive. Sejatinya, dalam pikirannya ia hanya tak mau jika anak mereka sampai meniru sikap ibunya. Namun, ia tak sengaja mendorong istrinya dari lantai atas ke lantai bawah hingga kepala istrinya bocor. Lalu, menguncinya dalam ruang bawah tanah sebelum akhirnya membawanya ke luar rumah. Entah dalam keadaan meninggal atau hidup. Mun Yeong, menyaksikan semua itu. Sebuah tontonan yang tak seharusnya disajikan pada anak kecil. Kemudian, ayahnya yang tak mau putrinya hidup layaknya monster seperti ibunya, mencoba mencekik lehernya untuk membunuhnya.  Tentunya hal itu juga menjadi bom bagi Mun Yeong. Betapa menyakitkan ketika ayahnya sendiri pun tak menginginkan dirinya hidup.

Ketika gadis lain seusianya hanya tau apa itu bermain dan bersenang-senang, ia telah mengenal apa itu luka.

Satu-satunya memori manis yang dimiliki Mun Yeong dengan ayahnya  adalah ketika ayahnya membacakan dongeng untuknya. Dongeng tentang seorang putri cantik yang hidup di istana. Mun Yeong berkata, "Apakah aku seperti putri itu ayah?" Ayahnya menjawab "Iya. Kamu layaknya putri dongeng yang tinggal di istana yang ayah bangun ini. " Hal inilah yang menjadi alasan mengapa ia memutuskan untuk menjadi seorang penulis dongeng saat dewasa. Sebenci-bencinya ia terhadap keluarganya, dan seburuk apapun kehidupan Mun Yeong karenanya, ia masih memiliki rasa sayang terhadap keluarganya.

Terkadang, rasa sakit yang ditorehkan oleh keluarga bekasnya akan terasa seumur hidup dan tak bisa dihapus, selamanya. So, be careful with your own family. 

---

Alur drama ini berjalan sangatlah cepat hingga Mun Yeong berusia 30 tahun. Ibunya tak diketahui keberadaanya. Dan ayahnya, tinggal di rumah sakit jiwa. Mun Yeong tumbuh baik seorang diri menjadi penulis dongeng anak-anak yang sangat terkenal. Karya-karyanya sangat fenomenal. Namun, dongeng itu sejatinya adalah cara Mun Yeong untuk berbicara pada dunia. 

Melalui dongengnya, ia mampu mengobati hati yang terluka. Memberikan gambaran untuk anak-anak mengenai kehidupan yang sebenarnya. Berbeda dengan dongeng anak pada umunya yang hanya dipenuhi oleh kehidupan yang bahagia. Dongengnya membungkus luka-luka kehidupan dalam kata kata yang indah untuk dipahami anak kecil. Maybe, she just wrote those all of fairy tale to tell the world 'Don't be like that. Don't ruin your life and others life with tears."

---

Dia terkenal sebagai wanita yang kejam, kuat, dingin, egois a.k.a badass. Dia seolah membentengi dirinya dengan tembok yang penuh duri hingga tak ada seorang pun yang berani menyentuh ataupun meruntuhkan dinding itu. Dia membungkus dirinya dengan baju-baju branded, sedikit berlebihan, namun sama sekali tak menganggu wajahnya yang cantik. Dia berpakaian seperti itu layaknya baju besi yang dapat melindungi dirinya. Karena jauh di lubuk hatinya, ia lemah dan rapuh. 

Dia selalu berperilaku kejam dan badass. Sejatinya itu adalah sampul untuk menutupi semua kesedihannya. She hurt inside but strong outside.

Direktur penerbit dongeng Mun Yeong pernah berkata "Jangan bertanya kepadaku kenapa dia selalu bersikap seperti itu. Dia membenci semua orang." I know, sikap itu adalah sebuah tanda bahwa sebenarnya Mun Yeong membenci dunia ini. Dunianya yang kelam dan penuh luka, hingga ia selalu melampiaskannya pada orang lain. 

---

Mungkin, banyak yang bakalan ngejudge sifat Mun Yeong. Tentang bagaimana dia yang selalu bersikap egois pada orang lain. Bagaimana mulutnya selalu mengucapkan sumpah serapah ketika terperangkap dalam kejadian yang tak ia inginkan. Tapi, untuk seorang gadis yang harus tumbuh dewasa sendiri, tanpa ada seorang pun disisinya, tentunya itu hal yang wajar. Dia tidak tumbuh dewasa dengan sempurna. 

Dari sini dapat diambil pelajaran bahwa kita tidak boleh menilai seseorang dari luarnya saja. Mereka mungkin punya luka yang harus ditutupi. Mereka mungkin punya alasan, mengapa berperilaku berbeda. Karena itu, jadilah seseorang yang positif dan jangan menilai seseorang dari satu sisi saja. 

---

Di drama ini, kita disajikan tentang bagaimana karakter Mun Yeong tumbuh. Tentang bagaimana ia akhirnya menemukan seseorang yang tepat yang dapat meruntuhkan tembok berdurinya. Seseorang yang menerangi malam-malam gelapnya dengan cahaya. 

Seorang Ko Mun Yeong yang egois dan kejam perlahan berubah menjadi seseorang yang hangat dan penuh kasih sayang. Ketika ia akhirnya berhenti untuk membenci dunia, sosoknya  menjadi seseorang yang selalu menebarkan cinta. 

---

Last, i will give my big appreciation  for Joyong Writer-nim. She is the one who made this beautiful character and georgeous korean drama ever :))

Its Okay To Not Be Okay : Life Lesson and Mental HealthTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang