Gang Tae : Kau bekerja terlalu banyak kak. Kau bisa sakit.
Sang Tae : Seperti anjing?
Gang Tae : Hah?
Sang Tae : Kau merengek seperti anjing di malam hari. Aku tak pernah tapi kau selalu merengek seperti anjing saat tidur.
Gang Tae : Apa? Aku tidur seperti itu? Aneh sekali. Aku tidak merasa sakit. Aku tidak bekerja paruh waktu lagi. Aku merasa bugar.
Sang Tae : Hatimu yang sakit. Tubuh tidak bisa berbohong. Saat terluka, tubuh akan menangis. Namun, hati bisa berbohong. Saat terluka, hati mampu terdiam. Itu sebabnya, saat kau tertidur, kau akan terdengar menangis dan merengek seperti anjing.
Gang Tae : (merenung dan mengingat malam sebelumnya dimana ia mendapati Mun Yeong menangis tersedu sedu ditengah ditidurnya karena bermimpi buruk)
~~
Malam harinya, saat Gang Tae dan Mun Yeong berdua dimobil sepulang dari mencari udara segar.
Mun Yeong : Aku bermimpi buruk kemaren. Ibuku selalu muncul di mimpi burukku. Kemudian setiap kali bangun tidur, aku selalu merasa seperti Sampah *orang yg tidak berguna. Tapi hari ini, aku merasa lebih baik.
Gang Tae : (tersenyum lega)
----------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------------
See, tubuhmu tidak bisa berbohong. Tubuh akan selalu menemukan cara untuk mengekspresikan apa yang ia rasakan. Alam bawah sadar atau otak secara involunter akan mengerahkan syaraf motorik untuk menggerakkan otot tubuh. Hatimu bisa dengan mudahnya mencoba untuk menyangkal stimulus itu. Hatimu bisa membisikkan kalimat "It's alright. I'm perfectly okay." Tapi, tubuhmu tidak akan bergerak sesuai hatimu karena tubuh dikendalikan oleh otak. Right?
Mungkin pengalaman ini terlampau sering terjadi dalam hidup. Dalam drama ini, dikisahkan bahwa Ko Mun Yeong selalu mengalami sleep paralisis dan bermimpi buruk tentang perlakuan ibu kandungnya yang sangat buruk. Di siang hari, ketika Mun Yeong menginjakkan kaki didunia nyata, ia akan berjalan dengan penuh percaya diri, menyampuli diri dengan baju mewah, menghiasi wajahnya dengan senyuman menantang yg seolah menyuarakan 'Jangan bermain main denganku atau kamu akan celaka." Ia adalah sosok yang tangguh dan kuat. Tapi, keadaan berbanding terbalik, ketika malam tiba, ia merasa sangat lemah. Tertidur sendirian di kasur yang dingin bahkan beberapa kali menahan lapar. Mimpi buruk itu selalu menghampirinya. Tubuhnya tak mampu bersandiwara seperti siang hari saat dimana ia memiliki kontrol penuh atas otaknya. Tubuhnya yang dikendalikan oleh alam bawah sadar akan bergerak mengikuti stimulus menyakitkan itu. Membuatnya menangis tersedu sedu dalam tidurnya. Otaknya akan bereaksi menaikkan suhu di dalam tubuhnya, yang kemudian membuatnya demam. Fyi, demam adalah reaksi akibat suhu didalam tubuh lebih rendah daripada suhu lingkungan, membuat tubuh bekerja untuk menyamakan suhu itu dan tubuh akan terasa panas.
Ketika terbangun dari mimpi itu, dirinya akan merasa menjadi seperti orang yang paling tidak berguna di dunia ini. That's hurt. Really hurt.
Tapi setelah malam malam dinginnya yg selalu ia lewati sendirian, malam itu, ia telah memiliki seseorang. Seseorang yang berkata : It's alright. I'm here. It's just a dream Ko Mun Yeong. I'll be right here for you. I will not leaving you.
Seseorang itu adalah Moon Gang Tae. Yg terjaga sepanjang malam untuk mengompress badan panas Mun Yeong. Kemudian esok paginya, ia memilih untuk cuti dari pekerjaanya. Demi membelikan obat penurun panas untuk Mun Yeong, mengajaknya makan makanan yang bergizi, dan membawanya jalan jalan untuk menghirup udara segar. Hari itu, hari Gang Tae adalah semua tentang Mun Yeong, bukan kakaknya lagi.
Dan untuk pertama kalinya dalam hidup, ada seseorang yang benar benar peduli kepada Mun Yeong. Ia mulai merasakan apa itu kehangatan. Apa itu kasih sayang. Apa itu Cinta?
KAMU SEDANG MEMBACA
Its Okay To Not Be Okay : Life Lesson and Mental Health
غير روائيMengenai semua quotes dan dongeng yang ada di drama It's Okay To Not Be Okay beserta pesan pesan yang dapat diambil dari drama ini disertai dengan pembahasan singkat beberapa scene yang mengangkat tema Mental Health. Buku ini juga menggali hal-hal...