Heyo, How was your day? Is it good? or bad?
- If you have good days, I feel happy for you :)
- If you haven't, you know there is a quote "You have to fight through some bad days to earn the best days of your life" thoughkick
Seperti halnya Sang Maha Kuasa yang menciptakan malam dan siang, pagi dan sore, matahari dan bulan, segala sesuatu berpasangan. There will be good days and bad days in your life.
~
Kali ini author ga mau membahas tentang dialog, scene, atau apapun itu. Tapi tiba-tiba terbersit aja bahas tentang ini. Guess who will be the center of point today? Uri- Mun Yeongie.
Ko Mun Yeong, telah mencicipi berbagai macam rasa dalam hidupnya. Manis, asin, pahit, pedas, dan asam. Tapi.... yang author salut dalam dirinya itu, ia ga pernah sekalipun menyalahkan Takdir. Pernah ga Mun Yeong bilang "Kenapa ini terjadi padaku?" atau bilang "Kenapa Tuhan begitu kejam kepadaku dengan menumpahi masalah sebanyak ini?" Padahal, bayangin kalo kamu jadi dia, kamu bakalan ngeluh engga? Kalo jadi dia, apakah kamu mampu melewati semua itu?
Ya, kita semua tau bahwa semua luka luka Mun Yeong membersamainya tumbuh hingga membentuk kepribadiannya yang..... kamu tau sendirilah. Bar-bar, kadang kejam, egois, dingin, apa lagi? Itu wajar gasi? Tapi ada sikap yang tak pernah ia tunjukkan kepada sembarang orang yaitu saat ia sedih, terluka, kesepian, dan lemah. Setelah semua yang ia lalui...justru aneh jika ia tetap baik-baik saja. Karena jika memilih untuk bersikap seolah-olah baik baik saja, kita tak tau kapan ia akan meledak. Sesuatu yang ditahan apabila meledak akan menciptakan kekuatan yang lebih dahsyat.
Dalam drama ini, ga pernah ada dialog Mun Yeong yang melankolis tentang Takdirnya. Ga pernah ada scene dimana Mun Yeong berusaha untuk bunuh diri. How hard it is, she still life with her own life. Kurasa ini dapat dijadikan pelajaran hidup. Thank u Jo Young Writer-nim.
Dia ga pernah menyalahkan apapun.
Dia ga pernah bertanya-tanya alasan mengapa itu semua terjadi padanya.
Dia ga pernah sekalipun berpikir untuk mengakhiri hidupnya yang menyedihkan.
Dia menerima semua Takdirnya.
Bahkan lewat dongengnya, ia adalah sosok yang mampu memberikan secercah cahaya dalam kegelapan. Tanpa ia sadari, banyak luka orang lain yang ia sembuhkan lewat dongeng-dongengnya.
~
Setiap orang pasti punya masalah. Keknya ga mungkin deh kita hidup tanpa dibekali masalah. Yah, kecuali kamu jadi kucing yang kerjaannya cuma makan dan tidur wkwk.
Tapi kau tau, jika Allah menghadiahkanmu sebuah masalah, maka itu artinya DIA percaya bahwa kamu mampu mengatasinya. DIA percaya kamu mampu bertahan. Because you are so special. Cause you are the best! Jika masalah itu dibebankan kepada orang lain, belom tentu mereka mampu untuk bertahan. Tapi kamu bisa! dan Hanya kamu yang bisa!
So if there are something going on, even it's hard, just believe that you can throught it. Everything will pass and you will successfully earn your happiness.
Jangan melihat orang lain dan berkata "Kok dia enak banget ya hidupnya? Ya ampun dia bahagia terus ya? Kok hidupnya gada susahnya? Apa cuma aku aja sii yang hidupnya berat?"
Itu karena kamu ga tau apa yang sedang dialami orang lain. Bisa jadi kalian sama-sama bergelut dengan masalah yang berat. Bisa jadi masalah itu memang menurutmu sangatlah ringan namun baginya itu adalah masalah yang sangat berat. Dan bisa jadi juga loh, masalahmu yang berasa sangat berat akan terasa ringan baginya. Jadi jangan seenaknya bilang "Kok gitu aja kamu ga kuat sih? Aku loh masalahnya lebih berat tapi tetep fine2 aja." Okei?
Everypeople have their own problem to resolve. So don't kill them with your judgement.
~~~
Kalo beralih ke tokoh lain yaitu Moon Gang Tae, seperti yang kita ketahui hidupnya tak kalah berat dari Mun Yeong. Tapi, bedanya, ia terlampau sering mengutuk Takdir. iya engga? Dalam diamnya, ia menguburkan luka. Di balik sikapnya, tersembunyi kebencian terhadap hidupnya. Makanya Mun Yeong sampe bilang "Kamu munafik." dan menasehatinya dengan berkata "Terima saja. Terima kenyataan. Inilah diriku dan itulah dirimu. Maka setiap orang akan bahagia"
Jujur aja, author baru bener-bener paham maksud dialog itu pas nulis page ini hehee. Iya yaa? Kita akan lebih bahagia jika menerima Takdir. Entah itu takdir yang baik maupun buruk. Jika dihadiahi dengan takdir baik, maka kita hanya perlu bersyukur. Tapi jika itu adalah takdir buruk, maka percayalah bahwa kita adalah orang-orang yang terpilih untuk menjalani semua itu, dan hanya kita yang mampu untuk mengatasinya.
Author ga akan memaksamu untuk menyukai takdir buruk. Ya iyalaah, siapaa gitu yang bahagia apabila dikasih cobaan wkwkw. Tapi cukup dengan menerima. Itu adalah langkah awal untuk berdamai dengan Takdir. Toh semisal kamu sembunyi pun takdir itu akan tetap menemukanmu.
Bisa jadi loh, Allah baru kangen sama kamuu, kangen sama doa-doa kamu jadi DIA kasih kamu hadiah. Kalo dikasih hadiah tandanya Allah masih peduli sama kamu kan? Allah sayang sama kamu kan? Engga cuma dicuekin dan didiemin aja. Anggap aja ujian itu merupakan hadiah dari Allah yang diberikan khusus untukmu :)
~~~
Btw, my campus life will start so soon and i'll have offline practicum too. I still have a lot of story to share here. I hope I still can posting regulary. I feel very very grateful for you all my readers. Thank u for reading this :)
As you know, the vaccine of covid-19 already released. Let's pray that vaccine is effective and safe. So the pandemic will be over soon. Still, don't forget to wear your mask, stay healthy, eat vitamin, be hydrated regulary, and be happy.
Fighting for everything yo do!
KAMU SEDANG MEMBACA
Its Okay To Not Be Okay : Life Lesson and Mental Health
Non-FictionMengenai semua quotes dan dongeng yang ada di drama It's Okay To Not Be Okay beserta pesan pesan yang dapat diambil dari drama ini disertai dengan pembahasan singkat beberapa scene yang mengangkat tema Mental Health. Buku ini juga menggali hal-hal...