"Kau sungguh berpikir seperti itu? Kita akan bahagia jika menerima kenyataan?"
"Ya. Inilah diriku dan itulah dirimu. Kita hanya perlu menerima."
"Tapi jika kita menerima kenyataan, namun seluruh dunia berpikir sebaliknya bagaimana? Semuanya menolak untuk menerima..."
(menguap dengan keras) "Ah....maaf. Aku mengantuk karena perkataanmu membosankan."
~~~
Buat apa merasa insecure? Buat apa merasa rendah diri? Toh ini juga hidupmu sendiri.
Kita bukan hidup untuk orang lain. Bukan untuk orang tua, adik, maupun keuarga yang lain. Sejatinya, kita hidup untuk Allah SWT.
Cobalah untuk menelisik lebih dalam tentang dirimu. Mungkin, selama ini kamu hanya belum menemukan mutiara yang tersembunyi di dalam sana. You are worth, more than anything.
Terimalah realita yang terjadi padamu. Jangan melihat orang lain. Sejatinya setiap orang akan bersinar pada ranahnya sendiri. Saat dimana kamu merangkul realita itu dengan penuh syukur, InsyaAllah, hidupmu akan terasa bahagia dan langkahmu kan disinari cahaya yang menyilaukan.
Cintailah hidupmu, maka hidup akan mendatangkan Cinta
KAMU SEDANG MEMBACA
Its Okay To Not Be Okay : Life Lesson and Mental Health
Não FicçãoMengenai semua quotes dan dongeng yang ada di drama It's Okay To Not Be Okay beserta pesan pesan yang dapat diambil dari drama ini disertai dengan pembahasan singkat beberapa scene yang mengangkat tema Mental Health. Buku ini juga menggali hal-hal...