●●♡●●
Dengan kesal Lalisa keluar dari kamar mandi, dia menggerutu disepanjang perjalanan menuju teman temannya. Ia mendudukan dirinya dengan kesal, Jihyo dan Mina sampai bingung dengan tingkah laku Lisa yang aneh.
"Kenapa Lis? Kok kamu kaya habis berantem gitu sama orang?" Tanya Jihyo.
"Iya ih, mukanya kusut kaya baju belum disetrika." Kata Mina.
"Biasa si Jungkook ngajak berantem." Ucapan Lisa yang terkesan santai membuat kedua sahabatnya tersedak minumannya sendiri.
"Jungkook?! Mana!? Kok kita gak lihat!?" Mereka mengatakan hal itu dengan bersamaan, Lisa sampai heran mengapa mereka mengucapkan hal itu dengan sangat kompak.
"Ada di kamar mandi, perasaan aku udah bilang jelas deh ke dia kalau hubungan kita dah berakhir sampai disana, dia aneh banget lagi marah marah." Sinis Lisa.
"Udahlah gak usah dipikirin paling cuman sekali ini aja." Tenang Mina.
"Aku harap aku gak akan kena masalah kalau deket dia lagi."
"Semoga aja iya." Jihyo menenangkan Lisa dengan mengelus tangannya.
Beberapa saat kemudian Nayeon datang.
"Gimana Girls? Udah siap liat pesona seorang bunga!?" Tanya Nayeon.
"Kak Nayeon kan yang terbaik kalau masalah ginian." Kata Mina.
"Kalian bisa aja deh, oh baiklah jadi mari kita sambut Rose are roses."
Nayeonpun membuka tirai yang menjulang tinggi, disana Rose tampak cantik natural alami dan juga lebih segar dibandingkan biasanya. Ia cantik memakai sebuah baju selaras dan rambut yang digerai curly serta make up yang terkesan sangat alami.
"Woow Rose kamu cantik banget." Kata Lisa dan kawan kawannya.
"Hnm t t terimakasih." Gagapnya.
"Sama sama." Jawab mereka seadanya.
"Jadi gimana? Kekasih kamu bakal jemput kamu disini kan?" Tanya Lisa.
"Iya, dia bakal jemput aku."
Selang beberapa lama Lisa dan kawan kawannya kembali berbincang bincang, mereka sangat akrab dengan Rose dan menerima Rose dengan senang hati, tanpa mereka tau sebenarnya tawa Lisa mampu membuat orang disebrang sana tersipu saking cantiknya.
"Kenapa dia jadi makin cantik sih?" Bingung orang yang ternyata orang itu adalah Jungkook.
"Nyesel karna nyuekin terus hm." Jawab seseorang tiba tiba membuat Jungkook mendongak menatap didepannya ada sahabat sekaligus seorang sepupu yang sudah ia anggap sebagai saudara kandung, suami dari pemilik kafe ini Jhope Aldebaran suami dari Nayeon Aldebaran.
"Eh kak, kapan kakak dateng." Kata Jungkook mempersilahkan Jhope duduk.
"Baru aja selesai ngantor, mau jemput istri biasa mau jalan jalan, eh lihat kamu tak samperin lah, tumben banget kesini." Jhope berkata dengan riang gembira, tapi Jungkook menjawabnya dengan sangat santai tetapi mata tidak bisa berbohong karna walau ia mengobrol dengan Jhope matanya selalu memandang kearah kursi dimana Lalisa dan teman temannya ada disana duduk sambil tertawa.
"Kook." Panggil Jhope karna Jungkook tak kunjung menjawab pertanyaannya.
"Eh iya kak? Tadi kakak bicara apa?" Tanya Jungkook.
"Ck, tadi kakak nanya tumben kamu kesini gak biasanya, lagi ada apa sih? Apa jangan jangan kamu lagi mata matain kekasih kamu itu yah, tuan putri Alissia." Ledek Jhope membuat pipi Jungkook menjadi merah, kalau dipikir tadi dia kan datang kesini karna ingin membeli kopi, memang kafe ini juga tak terlalu jauh dari kediamannya, tapi mengapa dia masih saja duduk disini padahal kopinya saja sudah habis.
KAMU SEDANG MEMBACA
To All Of Boys I Loved Before[97Line] (END)✔
FanfictionPenampilan bukanlah segalanya, cantik itu adalah hal yang relatif, tidak semua orang bisa mendapatkannya. Tetapi jika kamu bersikap baik dan berbudi pekerti luhur itu adalah kecantikan yang sesungguhnya, karna kecantikan yang sesungguhnya bukan bera...