○○♡○○
Karna Eunwoo juga lelah, dan besok dia akan mengadakan rapat di istana ini dia pun segera menutup matanya. Persetan jika Lisa bangun karna dia bergerak dia akan lebih susah lagi menidurkan Lisa, biarlah malam ini mereka tidur bersama dengan Lisa yang memeluk Eunwoo begitupun sebaliknya, tuh suatu saat nanti mereka akan lebih melakukan kontak fisik dibandingkan dengan ini, jika kelak akan menjadi suami istri.
Eunwoo tak tau, Lisa lagi lagi memimpikan hal sama ketika Grisot menaburinya sihir hitam, bedanya ketika Alissia bicara mengatakan kalau dia harus pergi ke lorong cahaya disana sebuah tangan menunggunya, dan Lisa menggenggam tanga itu ditarik ke sebuah rerumputan. Seorang pemuda dengan tangan yang menggenggamnya memunggungi Lisa dan menatap hamparan rerumputan.
"Alissia." Panggilan itu bersamaan dengan pemuda itu membalikan badannya, itu adalah Aldean dengan senang dan terharu Lisa memeluk Aldean, mereka menikmati waktu berdua di mimpi Lisa, tanpa tau kalau sebenarnya didunia nyata pun mereka juga tidur berdua.
Pagi harinya Eunwoo bangun lebih dulu, rambutnya acak acakkan kemudian bajunya juga iya, ia keluar dari kamar dan membuat Emely menganga karna salah paham dengan penampilan Eunwoo.
Ia bahkan sampai tak memberi salam, dan Eunwoo hanya melewatinya. Dia mengambil handphonenya meminta Mingyu membawakan baju ganti.
Lisa terbangun setelah Eunwoo bahkan telah selesai mandi, Emely yang ada disana dengan tatapan kosong membuat Lisa kebingungan.
"Kamu kenapa Emely?" Tanya Lisa.
"Tuan putri anda baik baik saja kan?" Emely masih dengan keterkejutannya.
"Tentu aku baik baik saja, kau aneh sekali." Lisa menyibak selimutnya kemudian berjalan kearah kamar mandi dan menutupnya, Emely juga kemudian menyiapkan baju untuk Lisa.
Barulah Lisa keluar dan kemudian berpakaian dan turun untuk sarapan, dia terkejut kaget ketika disana ada pangeran Eunwoo dan keluarganya sedang duduk sambil berbincang.
Lisa memberi salam kepada pangeran Eunwoo, dia tak tau mengapa pangeran Eunwoo ada disini, dari awal dia memang sudah bingung ketika sang pangeran ada di Ursa Mayor tak pulang dengan orang tuanya, tapi dia tak ingin ikut campur mungkin ini urusan yang serius. Lagipun nanti malam akan ada pesta pertunangan kakaknya mungkin saja pangeran Eunwoo akan disini untuk itu.
"Kakak, apa kakak baik baik aja? Kakak tidak merasa sakit?" Pertanyaan Alexa membuat Lisa mengernyit heran, ibunya juga menanyakan hal sama kini dia dirundung kebingungan ketika Taehyung berkata.
"Hei! Seharusnya tunggu sah dulu baru ngelakuin!"
Eunwoo yang meminum minumannya tersedak detik itu, karna Lisa duduk dihadapan sang pangeran dia pun mengambilkan minum karna refleks.
"Kakak ngelakuin berapa ronde? Kok gak kelihatan cape?" Tanya Alexa.
"Main apa sih!?" Bingung Lisa.
"Gamenya!?" Teriak keempatnya, termasuk Jiyong dan Sandara yang sama sama kebingungan.
"Game? Oh iya tadi malam kakak main game, sampai ke ronde 5 setelah itu kakak gak lanjutin karna pegal."
Lisa mengatakan itu, sebelum tidur dia memang memainkan handphonenya dan bermain game mario sampai level ke 5. Tapi semua orang yang ada disana sudah terlanjur salah paham, bahkan Eunwoo juga salah paham, ia belum melakukan apapun kepada Lisa kenapa Lisa mengakui hal itu? Pipi dan telinganya merah karna hal itu.
"Hahahah lebih baik kita lanjutkan makan saja, dan jangan urusi apa yang terjadi diantara dua sejoli ini yah hahah." Canggung Jiyong, menenangkan hati Sandara, mereka belum menikah bagaimana bisa mereka melakukan hal itu.
"Huuh paman, sepertinya kalian salah paham tadi malam diantara kami tidak terjadi apapun." Ucapan Eunwoo membuat Sandara kebingungan.
"Apa maksudmu nak?" Tanyanya.
"Saya tidak akan menodai calon istri saya sendiri sebelum menikah, apalagi melakukannya sampai lima ronde." Kata Eunwoo mengalihkan wajahnya yang memerah, jadi itu yang Lisa mimpikan sehingga memanggil namanya, kini Eunwoo malah mengira kalau Lisa memimpikan hal yang seperti itu.
"Jadi tadi malam itu hup." Alexa yang mau berkata pun dibekap oleh Sandara dan Taehyung, kini mereka paham lalu mengapa Lisa bilang dia melakukan permainan sampai 5 ronde.
"Sebenarnya kalian kenapa sih? Emang aku ngelakuin apa? Aku kan cuman main game mario sampai ronde ke lima!? Memangnya aku main game apa dengan pangeran Eun." Belum sempat dia berkata, sepertinya dia tahu mengapa kini semua orang menatapnya aneh, mereka memikirkan apa sampai mengira Lisa dan pangeran Eunwoo melakukan hal yang tak senonoh, pipinya memerah memikirkan apa yang kedua saudara dan orang tuanta pikirkan.
"Aissh apa yang kalian pikirkan!?" Teriak Lisa menyembunyikan wajahnya dengan telapak tangannya.
Suasana menjadi sangat canggung karna kesalah pahaman itu, hingga Jiyong akhirnya menyuruh Lisa berangkat diantar oleh pangeran Eunwoo.
"Maafkan kedua orang tua saya pangeran, dan kedua saudara saya memang memiliki pemikiran yang aneh."
Eunwoo yang menyetir mobilnya pun berkata.
"Mungkin karna kejadian tadi malam juga terlalu dadakan mereka salah paham, aku tidak terlalu memikirkannya." Jawab Eunwoo seadanya.
"Kejadian tadi malam?" Bingung Lisa.
"Ya, itu tidak perlu kau tau." Sampai di kampus, kini Lisa pun membuka sabuk pengaman di mobil Eunwoo.
Karna sangat kencang dia jadi tidak bisa melepasnya, Eunwoo yang peka pun melepaskannya.
"Terimakasih." Jawab Lisa, kemudian turun dari sana.
"Sama sama."
Eunwoo pun pergi dari sana dan menuju bengkel membuka topengnya dia memakai pakaian yang biasa. Baru setelah itu dia memakai motornya dan menuju kampus.
Dikampus dia menjadi pusat perhatian, tentu dari awal memang juga sudah seperti itu. Karna dia memiliki Eunha dia sudah membuat semua orang disana patah hati. Penampilannya sangat mencolok tentu, mungkin dia salah satu mahasiswa yang memiliki wajah yang sangat tampan diantara para anggota yang tampan.
Sesampai digedung fakulitasnya, dia melihat disana Lisa tengah tertawa bahagia bersama dengan Jaehyun, rasa sesak mulai menerpa dihatinya, hingga akhirnya Eunha datang kesana menggandeng tangannya, semua yang ada disana menatap iri Aldean alias Eunwoo.
"Aldean." Gumaman lirih Lisa yang terdengar oleh Jaehyun membuat Jaehyun menatap Aldean dan Eunha disana, kini dia menatap Lisa, tatapan Lisa tak dapat diartikan oleh Jaehyun. Apakah Lisa menyukai Aldean? Kenapa dia terlihat sedih ketika Aldean bersama dengan gadis itu.
"Lis." Panggilan dari Jaehyun membuat Lisa menatapnya kaget.
"Ya?" Jawabnya.
"Gimana kalau habis kampus kita pergi ke kafe." Katanya.
"Oh boleh boleh kok Jae, hmm sekarang masuk yuk ke kelas, kamu juga katanya ada kelas hari ini." Lisa pun pamit kepada Jaehyun, Jaehyun menatap punggung Lisa dan berkata dalam hatinya apakah yang ia, Bambam dan Jungkook lakukan benar.
Jaehyun merasa dirinya dan kedua temannya benar benar membuat Lisa terbebani, apalagi dengan alasan bunuh diri mereka membuat Lisa benat benar terpojok, apakah ini rasa cinta yang benar? Jaehyun memikirkan itu.
KAMU SEDANG MEMBACA
To All Of Boys I Loved Before[97Line] (END)✔
FanfictionPenampilan bukanlah segalanya, cantik itu adalah hal yang relatif, tidak semua orang bisa mendapatkannya. Tetapi jika kamu bersikap baik dan berbudi pekerti luhur itu adalah kecantikan yang sesungguhnya, karna kecantikan yang sesungguhnya bukan bera...