part 3

95 15 0
                                    

Di hari libur ini Cia sudah merencanakan untuk kembali menyambangi 'Manteb Cafe'. Sekaligus menemui calon masa depan menurut Cia.

Dia sudah rapih mengenakan sweater berwarna biru muda di padukan rok kotak-kotak berwarna coklat sedikit diatas lutut. Dan tak lupa tas selempang berwarna putih polos yang berisi dompet dan handphone miliknya.

"Eh...eh mau kemana kamu?," Tanya ibu dari Cia yang kini sedang berada di dapur.

Ibu Hana namanya. Seorang ibu rumah tangga yang hobi membuat berbagai macam kue.

Cia yang baru saja ingin melangkah ke pintu keluar harus di urungkan ketika mendengar suara ibunya.

"Cia mau keluar bunda," jawab Cia sambil menengok kearah ibunya yang berada di dapur.

"Engga! Hari ini bunda gak akan izinin kamu buat keluar," ucap ibunya.

"Ih bunda! Cia bosen tau dirumah terus!," Rengek Cia.

"Bosen! Karena kerjaan kamu dirumah cuma tidur!," Sarkas ibunya.

Cia mendengus kesal. Sudah di pastikan rencana akan gagal. "Ihh bunda! Cia mau ngapain di rumah."

"Bantuin bunda bikin kue!," ucap ibunya.

"Bunda biasanya bikin sendiri!," Jawab Cia.

Ibu Cia memang paling handal membuat berbagai macam kue, dan Cia tau ibunya paling tidak mau jika ada yang mengganggu ketika sedang berkutat dengan hobinya.

"Bunda ada pesenan. Dan bunda gak mungkin lakuin sendiri, ayok cepet bantuin bunda!."

Cia berjalan kearah bundanya sambil menghentakkan kakinya kesal dia tidak bisa menolak keinginan ibunya. Namun belum sampai ke dapur ada seseorang memencet bel rumahnya. Dan dengan kesal Cia kembali memutar arahnya untuk melihat siapa yang datang.

Di depan pintu rumahnya sudah terpampang dengan jelas dua orang yang sangat Cia kenali.

Ada Lala dan Abangnya Gara. Cia mengeryntikan dahinya ketika melihat dua orang itu berada dirumahnya.

Lala memasuki rumah Cia tanpa menunggu sang pemilik rumah menyuruhnya masuk.

"Hallo bunda," seru Lala heboh. Dia menghampiri ibunda Cia yang berada di dapur.

Sedangkan Cia yang masih berdiri di dekat pintu menatap orang yang kini juga tengah menatap dirinya.

"Bang Gara ngapain kesini?," Tanya Cia heran.

"Emang gue gak boleh kesini yah?," Tanya Gara balik.

"Eh boleh sih, ayok deh masuk,", ucap Cia. Lalu dia terlebih dahulu masuk kedalam rumahnya.

Cia membawa Gara menghampiri kedua orang yang tengah asik berkutat dengan tepung itu.

"Hallo Tante Hana," sapa Gara pada ibu Cia yang masih belum menyadari kehadirannya disini.

Ibu Cia mendongak mendengar sapaan itu. Lalu tersenyum ketika melihat siapa orang itu.

"Gara! Aduh Tante kangen banget deh sama kamu. Kamu jarang mampir kesini!," Ucap Ibu Cia sambil menerima tangan Gara yang ingin mencium punggung tangannya.

"Aku sibuk kuliah Tante, maklum lah," jawab Gara sambil terkekeh singkat.

"Boong Bun kerjaan dia mah traveling mulu," cibir Lala pada Abangnya.

"Marahin Bun, bang Gara kalo traveling gak pernah ngajak Cia," ucap Cia menambahi.

"Kalian ini yah!," Ucap Gara kesal. Melihat kedua gadis itu sedang mencoba mengadukan dirinya.

Abang BaristaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang