part 28

51 7 1
                                    

Jangan lupa vote nya guys!!
Enjoy the part

Cia khawatir juga kesal secara bersamaan ketika pesan yang dia kirimkan pada Galang dari semalam hingga siang seperti ini belum juga mendapatkan balasan.

Dan tanpa berfikir seribu kali dia beranjak lalu mengendarai sepeda motornya untuk menghampiri Galang yang mungkin sedang bekerja.

Namun ternyata nihil cowo itu tidak ada shif hari ini, dan dia melupakan hal itu karena khawatir. Dia akhirnya memutuskan untuk datang ke kos-kosan cowo itu.

Dan disinilah dia berakhir di depan pintu kamar kos milik Galang. Dia berdoa dalam hati semoga cowo itu ada di dalam sebelum dia mengetuk pintunya.

Dia menghela nafas lega karena ada seseorang yang sedang ingin membuka pintu. Cowo dengan wajah bantal dan kaos yang terlihat kusut muncul di hadapanya.

Orang itu Galang kini menampilkan wajah terkejut melihat Cia ada di depannya.

"Bang Gaga kemana ajasih Cia chat dari semalem ngga di jawab sama sekali," omel gadis itu dengan mimik wajah terlihat kesal.

"Paket gue abis," jawabnya singkat.

"Mau ngapain kesini?," Lanjutnya.

"Cia mau masuk," ucap Cia. Dia mendorong tubuh Galang agar dia bisa masuk kedalam kamar kos yang pernah dia datangin dulu.

"Eh...eh ngapain lo," ucap Galang melihat gadis itu sudah ngacir masuk kedalam kamarnya.

"Astagfirullah bang Gaga," pekik Cia melihat keadaan kamar kos begitu berantakan, bahkan jauh berantakan dari yang dia lihat dulu.

"Ganteng-ganteng kok males," gerutu Cia.

"Gue ngga ada tenaga buat ngeladenin elo, mending pulang sana gue mau lanjut tidur," ucap Galang.

"Bang Gaga dari pada tidur terus mending waktu liburnya abang gunain buat bersih-bersih kamar," nasihat Cia.

Galang tidak menghiraukan nasihat Cia dia malah menjatuhkan tubuhnya di ranjangnya yang terlihat sangat kusut.

"Bang Gaga," teriak Cia kesal melihat cowo itu kembali berbarin. Dan dengan sekuat tenaga dia menarik tangan Galang agar terbangun.

"Buruang abang! Cia bantuin deh," ucap Cia yang tidak berhasil menarik tubuh Galang yang berat.

Galang akhirnya menurut melihat gadis itu berisik dan terus menarik-narik lengannya.

"Abang pungutin baju abang yang kotor itu terus masukin ke keranjang kotor, biar Cia rapihin tempat tidur abang," ucap Cia sambil menujuk baju-baju yang beserakan dimana-mana.

"Iya-iya," jawab Galang pasrah.

Akhirnya mereka melakukan tugas meraka masing-masing. Dan Cia kini mengambil sprei berwarnah putih yang terlihat kucel dan kotor.

"Bang Gaga punya sprei lagi kan?," tanya Cia.

"Iya ada di lemari," jawab Galang.

Setelah menaruh spree kotor kedalam kerajang kotor Cia beranjak kearah lemari besar yang ada di ruangan ini.

Dia mengambil sprei berwarna abu-abu lalu segera memasangkannya ke ranjang milik Galang.

Ketika Cia sedang asik membersihkan debu di meja belajar Galang tiba-tiba terdengar suara bersin di belangkangnya.

Cia dengan iseng mendekatkan kemoceng itu kearah Galang dan membuat cowo itu kembali bersin membuat Cia ngakak di tempat.

Untuk seoarang Galang yang malas mengapa dia bersin hanya karena debu padahal cowo itu berdampingan dengan debu setiap hari karena malas.

Abang BaristaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang