part 19

49 11 0
                                    

Jangan lupa vote nya guys😊

Enjoy the part

Galang mengamati sebuah rumah berlantai 2 yang rumahnya di dominasi dengan warna putih. Dia pernah mengunjungin rumah ini sebelumnya.

Dari tempatnya sekarang, lebih tepatnya berada di sebrang rumah yang dia amati. Sudah sekitar dua puluh menit Galang mengamati rumah itu, dia bimbang. Apakah harus melanjutkan rencana nya atau lebih baik pergi dari sini.

Berawal dari dia menemukan sebuah dompet wanita di wastafel kamar mandi kosanya, yang membuat dia sampai disini.

Dia berada di rumah Cia. Karena satu-satu nya gadis yang datang ke kosannya hanyalah Cia, dan dia pasti menduga dompet ini milik gadis itu.

Entah apa yang berhasil membawanya kemari hanya untuk mengambil sebuah dompet yang sudah dua hari berada di rumahnya, namun sang pemilik belum ada tanda-tanda mencari dompet ini.

Akhirnya Galang memutuskan untuk memberikan dompet ini pada pemiliknya, sudah kepalang tanggung karena dia sudah berada disini dan menyia-nyiakan waktu nya hanya untuk mengamati rumah Cia.

Galang memarkirkan motornya tepat di depan pagar rumah Cia. Melihat pagar rumah Cia tidak di kunci akhirnya dia memutuskan untuk masuk saja.

Dia menghela nafas kasar, lalu mengetuk pelan pintu rumah Cia.

"Siapa ya?."

Galang melihat Cia mematung di tempat dengan kedua bola matanya membesar sambil menatap dirinya. Membuat dia bertanya-tanya apa ada yang salah dengan dirinya.

Semakin aneh Cia malah menabok pipinya sendiri. Untuk menghentikan tingkah aneh lainnya yang akan gadis itu keluarkan Galang buru-buru menyodorkan barang yang dia bawa.

"Ini dompet lo kan?," ucap Galang sambil meyodorkan dompet itu pada Cia.

Dengan wajah bingung Cia bertanya pada Galang.

"Dompet Cia kenapa ada sama abang?."

"Ketinggalan di rumah gua," jawab Galang.

Galang mengamati wajah Cia, dia baru sadar bahwa banyak corengan bedak di wajah gadis itu.

"Thanks buat bantuan lo kemaren," ucap Galang tulus. Walau gadis itu mencoba menipunya, namun hasilnya membuat dia membaik lebih cepat.

Galang tidak sadar saat perlahan-lahan tangan nya menyentuh wajah Cia yang penuh dengan corengan lalu mengusapnya pelan. Gadis itu bahkan sedikit tesentak oleh perbuatannya.

Galang buru-buru menurunkan tangannya saat ada suara yang berhasil mengagetkan dirinya.

"Siapa Ci kok lama banget sih!."

Galang spontan menatap kearah cowo tersebut. Dia merasa tidak asing melihatnya, dan seketika ada sesuatu yang mengganggu perasaanya.

Sekarang dia ingat cowo tersebut, cowo di hadapannya ini ada cowo yang pernah datang ke cafe bersama Cia. Cowo yang terlihat sangat posesif pada Cia waktu itu.

"Gua pergi."

Galang segera beranjak meninggalkan teras rumah Cia, diiringi suara gadis itu untuk memintanya mampir terlebih dahulu. Galang menghiraukannya entah mengapa seperti ada sesautu yang mengganggu hatinya. Dan dia menyesal telah datang kesini.

°°°

"Jadi semalem Galang dateng ke rumah lo, gara-gara lo ngga sengaja ninggalin dompet di rumahnya?," tanya Lala memastikan dari Cerita Cia.

Abang BaristaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang