Selamat membaca...
"bang Galang kemana?," tanya Cia. Pada sosok laki-laki yang mengenakan baju chef yang sepertinya seumuran dengan Galang.
Alif yang kebetulan sedang berada di meja barista, karena ada sesuatu yang harus dia ambil.
Dengan perasaan yang mulai gugup ketika mendengar suara dari seorang perempuan, dia memutar tubuhnya agar melihat dari siapa suara itu.
Entah ini terasa berlebihan atau tidak, Alif merasa keringat dingin sudah membasahi telapak tangannya yang sedari tadi dia kepal. Dia melihat sosok perempuan yang sedang menatap kearahnya. Dan rasanya dia menyesal sudah keluar dari zona nyamannya alias dapur.
"I__ya...," Jawab Alif gugup.
Cia memicingkan matanya merasa tidak pernah melihat sosok cowok di hadapannya.
"Bang Galang kemana?," tanya Cia lagi.
Satu kata yang ada di fikiran Cia 'aneh' cowok itu menatap dirinya tidak biasa seakan-akan dirinya adalah hantu. Apakah wajahnya seseram itu.
"Di__a be__lum...date__ng..."
Fikiran alif tidak bisa berfikir dengan jernih. Saking gugupnya dia berucap seperti orang gagap tanpa sadar.
Karena reflek Cia tertawa terbahak-bahak mendengar cowok itu berbicara gagap padanya, entah apa yang salah pada dirinya yang membuat cowok itu gugup.
"Ganteng-ganteng tapi gagap," ucap Cia tanpa sadar di sela-sela tawanya.
Wajah alif memerah semenjak gadis hadapannya tertawa, dan semakin memerah mendengar apa yang di katakan gadis itu. Dia sangat malu demi apapun.
Setelah tersadar Cia buru-buru menghentikan tawanya, lalu menatap tidak enak kearah cowok itu.
"Maafin Cia ya, abis abang lucu sih hehe," ucap Cia.
Sebenarnya Alif ingin marah, namun mengingat dia sendiri yang bertingkah aneh mengurungkan niatnya. Lagi pula untuk bicara saja dia gugup apalagi dia marah.
Dan untuk menetralisir rasa malunya dan tingkah aneh lainya alif lebih memilih kembali ke dapur setelah mengucapkan kata iya untuk menjawab.
Cia mencibikkan bibirnya, dia beranggapan cowok itu marah padanya.
Baru saja dia ingin memanggil Bintang yang baru saja muncul dari belakang. Suara seseorang yang dia kenali terdengar di telinganya. Dia menemukan sosok galang yang sedang berjalan bersama seorang perempuan.
Mata Cia melotot lebar melihat seorang perempuan berjalan bersama galang dan terlihat seperti tengah mengobrol.
Dia mengamati perempuan itu. Perempuan yang tengah mengenakan celana jens berwarna biru, dengan almamater berwarna kuning khas anak kedokteran.
"Yaudah gue kerja dulu," ucap Galang pada perempuan itu yang terdengar di telinga Cia.
"Makasih udah nemenin. Semangat kerja nya," jawab perempuan itu.
Cia panas dingin di tempat, hatinya mulai panas hanya mendengar percakapan kedua orang itu.
"Bang Gaga," ucap Cia yang mengalihkan atensi kedua orang itu.
Cia melangkahkan kakinya kearah kedua orang itu yang sedang berdiri berdampingan dengan jarak cukup dekat. Dan Cia memisahkan kedua orang itu dengan berada di tengah-tengah. Dia lalu menggandeng lengan Galang.
"Bang Gaga punya Cia tau!," ucap Cia dengan nada Galak.
Perempuan itu menatap kearah Galang meminta penjelasan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Barista
Teen FictionFallencia Kayana, gadis yang sangat menyukai minuman yang pasti di sukai sejuta umat. BOBA! Saking cinta dia dengan Boba. Dia akan selalu mencoba hal baru dari minuman itu. Dan karena Boba kisah cintanya di mulai. Cafe baru yang ada di dekat sekola...