part 13

55 13 1
                                    

Enjoyyy the part...

Selamat membaca...

Suasana sebuah kamar terdengar sangat heboh, karena sang pemilik kamar kini tengah berlompatan di kasurnya sambil berteriak kegirangan.

Orang itu adalah Cia. Dia kini tengah merasa bahagia, atau mungkin ini hal yang paling membahagiakan dalam hidupnya. Hanya karena sebuah tag yang masuk dalam akun instagramnya.

"Yuhu bang Gaga i coming!," Teriaknya.

Postingan instagram dari akun 'manteb cafe' sangat membuat cia senang. Karena di sana terdapat fotonya yang pernah dia unggah. Caption yang bertuliskan pemenang dari lomba yang sangat-sangat dia tunggu.

Perjuangannya berkeliling sekolah untuk mendapatkan like ternyata tidak berakhir sia-sia. Dia bahkan mendapatkan like paling banyak dari dua orang lainnya.

Dan besok malam cia dan dua orang lainnya datang ke cafe untuk melalui lomba terakhir mereka, yaitu menyebutkan seluruh nama pegawai Cafe. Dan juga penentuan siapa yang akan mendapat hadiah utama.

Cia berbaring di kasurnya setelah puas mencak-mencak di atas kasur saking bahagianya. Dengan gemas di memeluk guling, dia jadi membayangkan jika dia berhasil mendapatkan hadiah utama, dan bisa jalan bersama Galang.

Hayalannya buyar ketika ada suara mengetuk pintu kamarnya. Sebenarnya dia baru saja bangun tidur, seperti rutinitas sebelumnya dia akan memainkan handphone nya saat bangun tidur. Dan kabar gembira itu berhasil membuat pagi ini begitu indah bagi Cia.

"Bangun Ci, ada Gara tuh di bawah," ucap seseorang yang di kenali sebagai ibunya.

Ibunya itu kini sedang berada di pintu yang sudah terbuka seperempat sambil menatap kearahnya.

Wajah Cia langsung cemberut mendengar nama Gara dari mulut ibunya, demi apapun dia masih kesal dengan Gara.

Dengan nada malas Cia menjawab ucapan ibunya, "gak mau ah, cia masih ngantuk! Inikan hari libur."

Sang ibu menggelengkan kepalanya melihat kelakuan putri yang kembali membaringkan tubuhnya lalu menutup semua wajahnya dengan selimut. Dia paham pasti putrinya itu sedang ada masalah dengan anak sahabatnya alias Gara. Hal ini sudah sering terjadi, membuat sang ibu paham betul akan situasi ini.

"Temuin dulu! Gak baik marah lama-lama." Nasihat ibunya.

"Gak mau! Pokoknya Cia gak mau ketemu bang Gara!," rengek Cia.

"Ciaa! Jangan kayak anak-anak, temuin sekarang! Atau bunda larang kamu buat keluyuran lagi," ancam ibunya.

"Ih bunda gak asik deh!," rengek Cia. Dia terduduk di atas kasurnya sambil menatap ibunya kesal.

"Buruan turun!," perintah ibunya. Lalu ibunya melenggang pergi tanpa mendengar jawaban dari Cia.

Cia turun dari kasurnya, tanpa mau repot-repot mencuci mukanya terlebih dahulu dia keluar dari kamar dengan baju tidur lengan pendek berwarna biru yang sudah lecek. Dan jangan lupakan rambutnya yang sudah persis menyamai singa.

Di bawah sana Gara sedang duduk di ruang tamu, cowok yang sedang mengenakan celana pendek berwarna cream dan juga kaos hitam. Cowok itu tengah sibuk memainkan ponselnya.

"Cia males ketemu abang! abang pulang aja deh!," ucap Cia. Dia berhasil mengagetkan Gara yang sedikit tersentak dengan ucapannya yang tiba-tiba.

"Hei harusnya abang lo yang marah sama kamu," ucap Gara dengan nada santai. Dia menaruh handphone yang mainkan tadi di meja lalu sedikit merubah duduknya agar lebih nyaman.

"Bodoamat!," ucap Cia. Dia masih berdiri di ujung sofa, sambil bersidekap dada.

Gara menatap kearah Cia, bermaksud menggoda gadis itu yang kini tengah menampilkan wajah sinis kearahnya.

Abang BaristaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang