Hallo guys...
Ayok mutualisme, kalian terhibur dengan cerita aku dan aku dapet vote dari kalian.
Bikin aku semangat update dong dengan vote dari kalian. Dan aku bakal cepet cepet buat update, kalo vote nya bertambah. Jadi plis jangan jadi silent readers
Happy reading, enjoy the part.
"semangat amat lo!," ungkap Lala ketika melihat sahabat itu kini tengah mengemas peralatan belajar dengan terburu-buru.
"Harus dong, gua kan mau kerja," jawab Cia yang sudah selesai dengan urusan mengemas barang-barang karena sebentar lagi bel jam pulang sekolah akan berbunyi.
"Hidih kerja apaan?, Pasti disana kerjaan lo cuma modusin bang Galang," ucap Lala dengan nada mengejek.
"Engga dong, gua kan cuma memanfaatkan apa yang sudah di takdirkan tuhan," jawab Cia. Dia tersenyum percaya diri kearah Lala.
Dan Lala langsung menampilkan wajah pura-pura jijik pada Cia.
"Waktu nya pulang. Dadahh Lala Cia duluan...," ucap Cia sambil melambaikan tangannya pada Lala, lalu dia buru-buru melangkahkan kakinya keluar kelas. Padahal bel jam pulang masih berbunyi.
Dengan mengendarai sepeda motor miliknya, Cia melajukan motornya kearah Cafe.
"Hallo bang Adit," sapa Cia pada adit yang baru saja kembali dengan nampan yang berisi piring kotor.
"Hallo Cia," jawab Adit.
"Ganti baju gih, bantuin gua ambilin piring kotor," lanjutnya.
Cia hanya mengangguk lalu dia berjalan kearah toilet sambil sesekali menyapa pegawai lainnya yang dia temui.
Sebenarnya Cia melihat Galang di meja barista, namun saat melihat Galang yang tengah sibuk membuat pesanan, niat menyapa Galang di urungkan karena dia takut mengganggu Galang.
Setelah selesai mengganti bajunya, cia langsung dengan segera menjalankan tugasnya. Untuk saat ini dia harus bekerja dengan profesional.
Pekerjaan Cia sudah mulai ringan sekarang, setelah selesai mencuci piring dan gelas kotor dia berjalan kearah depan untuk menghampiri Adit dan meberi tahu bahwa pekerjaannya sudah selesai.
"Bang Adit," panggil Cia pada Adit yang kini sedang berada di meja barista bersama Galang.
"Cia udah selesain cuci piringnya," lapor Cia.
"Oke bagus. Lo istirahat aja dulu mumpung lagi sepi," jawab Adit.
Cia mengangguk. Lalu matanya melirik Galang yang sedang membesihkan meja bar.
"Ada yang bisa Cia bantu?," tanya Cia kini sudah berada di samping Galang.
Galang sedikit terkejut mendengar suara Cia yang tiba-tiba dan juga keberadaan gadis itu yang kini sudah berada di sampingnya. Saking fokusnya dia sampai tidak menyadari kapan Cia berjalan kearahnya.
"Ngga usah," jawab Galang.
"Kalo gitu ajarin Cia racik kopi dong bang Gaga," ucap Cia antusias. Sebenarnya ini bukan hanya bagian dari modusnya. Dia selalu memperhatikan Galang yang sedang meracik kopi dan itu membuat ia tertarik juga untuk bisa membuatnya.
"Ngga, gua sibuk!," tolak Galang. Walau padahal pekerjaanya sudah selesai dan tidak ada pelanggan sekarang, terlihat dari patnernya juga yang kini tengah bermain game.
"Tapi bang Dafa kok engga, liat dia malah asik maen game," ucap Cia sambil menunjuk Dafa patner Galang yang kini tengah sibuk bermain game di ponselnya.

KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Barista
Dla nastolatkówFallencia Kayana, gadis yang sangat menyukai minuman yang pasti di sukai sejuta umat. BOBA! Saking cinta dia dengan Boba. Dia akan selalu mencoba hal baru dari minuman itu. Dan karena Boba kisah cintanya di mulai. Cafe baru yang ada di dekat sekola...