Part 29

44 10 5
                                    

"Ini kerja kelompok loh Ci, kita semua disini bukan nemenin elo buat natepin gebetan lo," ucap Lala kesal melihat Cia yang anteng menatap kearah sosok barista yang ada di meja bar.

"Iyanih, harusnya kita ngga nge iyain lo, pas lo ngusulin tempat ini," ucap Anisa teman sekelasnya yang juga terpilih kerja kelompok bersamanya, masih ada dua orang di sini. Irfan dan Aziz.

"Iri aja lo pada," ucap Cia yang juga ikut kesal. Lagian sejak tadi mereka hanya sibuk berdikusi tanpa mengajak dirinya.

"Sorry ya gue udah ada cowo, lebih ganteng dari cowo lo," ucap anisa sinis merasa tidak terima dengan sindiran yang Cia ucapkan.

"Yauda sini-sini mana bagian gue," ucap Cia.

"Lo juga pada dari maen game terus, tapi yang di tegur gue doang," lanjutnya ketika melihat dua sosok Cowo itu sedang asik bermain game di ponsel.

"Mereka tadi udah nyari bahan materi Ci, terus mereka juga yang nanti foto kopy. Lo aja yang dari tadi ngga nyimak," ucap lala menjelaskan.

"Bacot lo dengerin noh, elo yang dari tadi engga ada kerja nya," ucap Irfan yang merasa kesal karena di tuduh.

Cia memberengut kesal melihat teman teman nya memojokan dirinya, dia tidak berniat tidak ikut diskusi bersama teman-temannya. Dia hanya tidak mengerti dan bingung ingin berkata seperti apa.

"Yauda sini bagi tugas ke gue," ucapnya.

Tiga puluh menit kemudian tugas kelompok mereka selesai. Dan Cia gadis itu menghembuskan nafas lega karena terbebas dari Lala dan Anisa yang sedari tadi menyuruhnya ini dan itu membuat dia begitu kesal.

Setelah merapihkan semua barang-barang nya Cia beranjak untuk pulang karena hari sudah sangat sore. Sebelum keluar dari Cafe Cia melihat Galang yang berjalan kearah keluar, cowo itu sudah tidak menggunakan seragam kerja nya. Berganti dengan hoodie hitam milih cowo itu.

"Bang Gaga," sapa Cia sambil tersenyum manis.

Galang menghentikan langkahnya dan menatap kearah gadis itu. Dia sudah tau gadis berada disini sejak tadi.

"Kenapa Ci?," tanya Galang.

"Bang Gaga mau pulang yah! Kalo gitu sama Cia mau pulang, kayanya semesta merestui kita buat pulang bareng deh," ucap Cia.

Galang terkekeh singkat mendengar cerocosan Cia. Gadis itu ada ada saja kata kata aneh yang keluar dari mulutnya.

"Lain kali, gue ada perlu sekarang! Duluan yah," ucap Galang lalu segera melenggan pergi. Dia tidak berbohong, dia memang sudah ada janji bertemu seseorang.

Cia mencebikan bibirnya kesal melihat Galang melenggang pergi begitu saja.

"Khmm...kasian nih yang di tolak," ucap Anisa menyindir Cia. Lalu Anisa tertawa melihat Cia makin memperlihatkan raut kesalnya.

"Bacot lo! Dah ah gue mau balik, sepet mata gue liat muka lo," ucap Cia lalu segera beranjak tidak ingin mendengar ejekan teman-temannya lebih lanjut.

"Eh eh lo balik sama siapa Ci," ucap Lala buru-buru menyusul Cia. Karena hari ini Cia tidak membawa motor dan mereka tadi menebeng pada para Cowo sedangkan Anisa di antarkan sang pacar.

"Jalan kaki," ucap Cia ketus.

"Ngambek lo? ikut gue aja, gue udah telfon abang gue tadi," ucap Lala.

"Bang Gaga kenapa nyebelin banget sih la!," ucap Cia menggerutu.

"Udah sih Ci mungkin tu cowo emang ada urusan," ucap Lala mencoba menenangkan sahabatnya.

"Lo ikut gue," ucap seseorang sambil mengenggam paksa lengan Cia.

Abang BaristaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang