Sumpah sih gue senyum-senyum sendiri nulis pary ini. Semoga kalian juga suka sama ceritanya.
Happy reading, enjoy the part
•______•
Sepertinya ada yang salah dengan fikirannya, setelah mendengar kabar dari sahabatnya. Galang benar-benar tidak fokus saat menjalankan aktifitasnya.
Salah satu contohnya adalah saat dia bekerja, dia selalu saja salah melayani customer dalam memberikan pesanan.
Fikirannya benar-benar kacau, dia tidak pernah sama sekali merasa seperti ini kecuali dengan keluarganya.Dan pada akhirnya setelah berperang dengan fikiran dan ego nya, Galang memutuskan untuk menemui gadis itu agar perasaan tidak nyamannya dapat terselesaikan.
Dengan membawa sebuah bouquet bunga lily berwarna putih, walau pada awalnya dia ingin memberikan minuman kesukaan gadis itu. Namun dia langsung menyingkirkan fikiran konyol nya karena mengingat gadis itu sedang sakit.
"Ngapain lo kesini?," tanya seseorang dengan nada tidak suka.
Galang yang baru saja sampai di ruangan seseorang yang di tuju, dan langsung mendapatkan tatapan dia mengenakan dari sosok cowo yang kini berdiri di hadapannya.
"Gue mau jenguk Cia," jawab Galang. Dia membalas tatapan cowo itu dengan datar, sama sekali tidak terusik dengan tatapan permusuhan dari cowo tersebut.
"Mending lo pergi, Cia juga gaakan mau ketemu sama lo!," ucapnya.
Orang itu Gara, tidak akan mau mengijinkan sosok di hadapannya bertemu Cia setelah semua hal yang cowo di hadapannya lakukan hingga membuat Cia seperti ini. Jika tidak ingat ini rumah sakit dia ingin sekali menonjok wajah datar itu hingga puas.
"Eh ngapain di depan ruangan kaya gini," ucap seseorang membuat dua orang yang bersitegang langsung mengalihkan atensi mereka.
Hana datang Dengan Lala setelah dari kantin, dan melihat dua orang yang sepertinya sedang membicarakan sesuatu.
"Hm kaya nya saya pernah liat kamu," tanya Hana menatap kearah Galang.
"Saya Galang tante teman Cia," ucapnya. Walau sebenarnya dia tidak yakin bahwa mereka berteman.
"Owh mau jenguk Cia yah?," tanya Hana lagi. Masih menunjukan wajah ramahnya.
"Iya tante," jawab Galang sambil tersenyum ramah kearah ibunda Cia.
"Kalo gitu ayo masuk," ajak Hana.
"Eh tante!," ucap Lala. Merasa tidak yakin jika Galang bertemu Cia, dia takut sahabatnya akan merasakan sakit hati lagi.
Hana menatap kearah lala dengan pandangan bertanya. Membuat Lala yang tidak memiliki alasan gelagapan bingung.
Akhirnya Hana lebih memilih menggiring Galang untuk masuk kedalam ruangan.Galang masuk kedalam ruangan dan langsung menatap kearah ranjang rumah sakit yang kini terisi Cia yang sedang berbaring dan menutup matanya.
"Cia sayang ada temen kamu nih," ucap Hana.
Pandangannya masih tertuju kearah gadis itu ada setitik rasa gugup di hatinya namun tidak menghiraukannya dengan raut datarnya.
Ketika Cia membuka mata pandangannya langsung tertuju pada cowo yang kini juga menatap kearah dirinya. Matanya melotot merasa tidak yakin dengan pandangannya hingga dia mengucek kedua matanya.
Dan tetap sama Galang masih berdiri disana bahkan cowo itu kini menarik sudut bibirnya, membuat hatinya sedikit ketar-ketir.
Cia buru-buru kembali mengubar raut wajahnya seperti semula, dia tidak ingin Galang menatap nya aneh.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Barista
Ficção AdolescenteFallencia Kayana, gadis yang sangat menyukai minuman yang pasti di sukai sejuta umat. BOBA! Saking cinta dia dengan Boba. Dia akan selalu mencoba hal baru dari minuman itu. Dan karena Boba kisah cintanya di mulai. Cafe baru yang ada di dekat sekola...