Enjoy the part....
Seperti anak-anak yang baru saja mendapatkan keinginannya, Cia begitu bahagia. wajahnya benar-benar tulus menampilkan senyum sumringah.
Gadis itu kini tengah duduk manis di jok penumpang motor milik Galang, senyum manisnya tidak luntur semenjak ibunya memperbolehkannya untuk keluar bersama Galang.
Sepertinya semesta benar-benar mendukungnya, seperti malam ini yang terlihat cukup bagus. Cia bahkan merasa kini bulan tengah tersenyum kearahnya.
Sepanjang perjalanan Galang hanya diam mendengar cerocosan dari Cia, bahkan juga Galang masih diam ketika kedua tangan Cia melingkar di perut cowok itu dengan perlahan. Tidak ada penolakan dari Galang.
Entah seberapa lama mereka di jalan, namun kini Galang sudah menghentikan motornya.
"Lo mau turun atau mau meluk gue terus?," tanya Galang. Dia sedang malas berdebat, oleh karena itu dia membiarkan saja Cia memeluknya.
"Mau peluk terus boleh?," Jawab Cia sambil mendekatkan wajahnya kepundak Galang agar dia bisa melihat wajah Galang.
Galang menarik tangan Cia yang melingkar di perutnya agar terlepas, lalu dia segera turun dari motornya.
"Pelukan sana sama motor gue!," ucap Galang.
Cia menatap Galang dengan wajah cemberut. Cowok itu kini tengah berjalan masuk kearah sebuah rumah makan yang terdapat spanduk bahwa rumah makan itu menjual nasi goreng.
Entah Cia yang kudet atau rumah makan ini yang terpencil, dia baru mengetahui tempat ini. Sebenarnya bukan hanya rumah makan ini, di sampingnya banyak berjejer rapih penjual makanan dan barang lainya.
Cia masuk kedalam, matanya langsung di suguhkan dengan banyaknya meja dan kursi yang sebagian sudah terisi. Dia melihat Galang yang sudah duduk di meja paling ujung sedang memainkan ponselnya.
"Bang Gaga ngeselin banget sih masa Cia di tinggalin!," kesal Cia.
Dia duduk di hadapan Galang.
Seorang pelayan perempuan menghampiri mereka, dan Cia melihat pelayan itu kini sedang tersenyum kearah Galang.
"Mas Galang mau pesen kaya biasa?," ucap pelayan itu dengan nada begitu ramah.
Dan Cia melihat Galang tersenyum singkat kearah pelayan itu, dan Cia menduga bahwa kedua orang di hadapannya sudah saling mengenal.
Galang belum menjawab pertanyaan pelayan itu, dia kini menatap Cia terlebih dahulu.
"Lo mau pesen apa?," tanya Galang pada Cia.
Pelayan itu terlihat terkejut ketika dia baru menyadari ada seseorang bersama Galang.
Cia menatap tidak suka kearah pelayan tersebut yang kini menatap dirinya dengan tatapan terkejut.
'hello dari tadi gue ada disini!, dasar mba-mba gatel' batinya.
"Samain aja sama punya bang Gaga," jawab Cia. Dia malas membuka menu dan juga dia tidak ingin pelayan itu lebih lama berdekatan dengan Galang. Belum menjadi pacar saja Cia sudah sangat posesif.
Dan Galang tanpa menolak mengiyakan keingin dari Cia.
"Kaya biasa," ucap Galang pada pelayan itu.
"Oke, di tunggu yah mas mba."
"Bang Gaga udah sering makan disini," tanya Cia.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Barista
Teen FictionFallencia Kayana, gadis yang sangat menyukai minuman yang pasti di sukai sejuta umat. BOBA! Saking cinta dia dengan Boba. Dia akan selalu mencoba hal baru dari minuman itu. Dan karena Boba kisah cintanya di mulai. Cafe baru yang ada di dekat sekola...