Sepi banget sih lapak aku😭, tapi gak papa aku berusaha buat tamatin ceritaku yang ini.
Selamat membaca....
•••
"kaki kamu sopan banget yah!," ucap Seseorang yang berhasil mengagetkan Cia dari lamunannya.
Cia yang sedang berbaring di sofa ruang tv dengan kaki berada di punggung sofa, dan kedua tangannya sibuk mengganti-ganti chanel tv. Hari ini dia benar-benar malas untuk melakukan apapun.
Tanpa menghiraukan Gara yang tadi bermaksud menyindir dirinya, dia masih tetap mempertahankan posisinya. Dan dia juga masih tidak peduli dengan tatapan Gara yang sudah menunjukkan wajah marahnya.
"Ciaaa!!," ucap Gara kesal.
Bukan hanya kerana posisi Cia yang kurang sopan, namun juga karena celana pendek yang gadis itu kenakan dan juga kaosnya yang tersingkap dan memperlihatkan sedikit perutnya yang berhasil membuat dia marah. Untung dirinya yang datang, bagaimana jika ada orang lain yang melihat pemandangan ini. Gadis itu benar-benar keras kepala.
Cia yang mendengar nada marah dari Gara langsung buru-buru membetulkan posisinya, marahnya Gara sangat menyeramkan.
"Iya iya maaf," ucap Cia malas. Gara itu cowok paling cerewet yang dia kenal namun juga royal padanya.
"Abang gak suka ya kamu...," belum selesai Gara menyelesaikan kalimatnya Cia dengan tidak sopannya menyela.
"Iya Abang Cia tau!...," ucapnya sambil menaruh telunjuknya di mulut bermaksud menyuruh Gara agar diam. Karena dia paling malas jika sudah mendengar Gara mengomel.
"Abang mau ngapain? rapih gini?," tanya Cia. Melihat penampilan Gara yang seperti ingin pergi. Celana jens hitam dan juga kaos hitam dan jaket berwarna hijau army. Karena biasanya Gara lebih menyukai celana pendek dan juga kaos biasa.
"Kamu temenin Abang cari barang!."
"Cia gak mau ah! Males," jawab Cia. Walau dia tahu gara memberinya pernyataan bukan pertanyaan. Lalu cia kembali membaringkan tubuhnya di sofa namun kakinya tidak seperti tadi.
Dia kembali meraih remot yang tadi di campakan dan kembali mencari chanel yang seru.
Gara menatap kesal kearah Cia. Namun bukan Gara jika menyerah begitu saja, Dia merebut paksa remot yang di genggam Cia dan mematikan tv nya membuat Cia mendengus kesal.
"Cia males tau Abang!," Rengek Cia. Hari cia benar-benar malas, bahkan dia sudah membuat planing untuk membaringkan dirinya di sofa seharian di temani snack dan minuman dingin. Apalagi kedua orangtuanya sedang pergi dan dia bisa bebas melakukan apa saja di rumah.
"Abang tau om tante lagi pergi! Kamu mau tinggal di rumah sendiri? Gak takut?," ucap Gara. Dia tahu karena sebelum datang kesini dia mengabari terlebih dahulu kedua orang tua Cia.
Cia itu penakut baru di beri tahu seperti itu dia langsung bergidik ngeri. Namun dia berani sendiri di rumah jika tidak ada orang yang menakut-nakuti dirinya.
"Abang jangan nakut-nakutin Cia dong!," kesal Cia. Dia paling kesal jika sudah di ingatkan dengan hal-hal seperti itu karena selalu bisa membuat perasaannya menjadi tidak tenang.
"Yaudah buruan ikut Abang!," ucap Gara. Membujuk Cia adalah hal yang mudah baginya, dia hampir tahu semua hal tentang Cia.
"Kita mau kemana? Kenapa Lala gak di ajak" tanya Cia.
"Lala lagi sakit perut! Jadi kamu aja yang nemenin Abang." Dia juga tidak berniat mengajak adiknya untuk ikut, dan kebetulan Lala sedang di datangi tamu bulanan.
KAMU SEDANG MEMBACA
Abang Barista
Novela JuvenilFallencia Kayana, gadis yang sangat menyukai minuman yang pasti di sukai sejuta umat. BOBA! Saking cinta dia dengan Boba. Dia akan selalu mencoba hal baru dari minuman itu. Dan karena Boba kisah cintanya di mulai. Cafe baru yang ada di dekat sekola...