part 18

58 12 3
                                    

Jangan lupa vote nya dong☹️

Enjoy the part

Galang sedang berjalan di koridor kampusnya untuk sampai ke kelasnya hari ini. Keadaannya sudah mulai membaik, walau masih merasa sedikit pening di kepalanya.

Dia terpaksa karena hari ini ada kuis dari salah satu matkulnya. Jika tidak, mungkin dia masih bergelung dengan selimutnya.

"Loh! Kok lo masuk?," tanya Bintang ketika melihat sosok Galang sedang berjalan kearahnya.

"Gua udah mendingan," jawab Galang sambil mendudukan dirinya di samping Bintang yang sedang duduk di kursi depan kelas mereka.

"Cepet banget!, Lo kan biasanya kalo sakit bisa sampe seminguan?," tanya Bintang heran.

"Gua ngga mau ngelewatin kuis hari ini," jawab Galang.

"Kuis?, Emang hari ini ada kuis?." Bintang menatap Galang bingung, karna yang dia ingat hari ini tidak ada kuis apapun.

Galang menatap Bintang heran, "lo kan yang ngasih tau gua?."

Dengan tatapan bingung Bintang juga menatap Galang, "Gua gak pernah ngomong apa-apa."

"Emang bukan lo!, tapi tu cewe ngomong elo yang bilang." ucap Galang memberi tahu.

"Cia? Sumpah gua ga bilang apa-apa selain alamat kosan lo."

Galang menatap curiga kearah Bintang, namun sepertinya sahabatnya itu memang mengatakan sebenarnya.

"Sialan tuh cewe nipu gua!," Kesal Galang.

Gadis itu menipunya agar dia mau meminum obatnya. Kenapa dia tidak terpikirkan sama sekali, dan tertipu oleh rencana licik Cia.

"Kebetulan lo ada disini. kemaren Lauren dateng ke rumah lo juga. Tapi dia bilang, dia malah di usir sama si Cia," ucap Bintang.

Galang menatap sengit kearah Bintang, sahabatnya inilah dalang dari semua hal yang menimpanya hari ini. Jika Bintang tidak meberikan alamatnya mungkin dia masih tenang-tenang aja hari ini.

Bintang meringis mendapat tatapan sengit dari Galang. Dia tau apa kesalahannya, namun dia juga sangat terpaksa melakukan semua itu.

"Sorry bro gua terpaksa," ucap Bintang mencoba membela diri.

"Sialan lo, idup gua makin ngga tenang gara-gara lo."

°°°

"Awwh..."

Pekik Cia yang tidak sengaja menggigit bibirnya sendiri.

"Napa lo?," tanya Lala yang mendengar pekikan dari Cia.

"Kayanya ada yang ngomongin gua deh, bibir gua kegigit," ucap Cia.

Mereka kini berada di kelas di jam istirahat kedua, karena malas beranjak kemanapun akhirnya mereka memutuskan untuk berdiam di kelas.

"Jadi lo kemarin kemana?," tanya Lala penasaran. Ia merasa bingung ketika bunda Cia menanyakan perihal keberadan anaknya pada dirinya.

"Jengukin bang Galang," jawab Cia.

"Sampe malem?," ucap Lala menyindir. Lala kesal karena Cia membuat semua orang khawatir padanya, namun gadis itu malah terlihat biasa saja.

"Hehe, Cia ketiduran disana," jawab Cia sambil terkekeh pelan.

"Bego! Ngapain aja lo disana?," tanya lala lagi.

Abang BaristaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang