part 20

60 11 1
                                    

Ini lanjutan part kemaren, jangan lupa vote nya kawan.

Enjoy the part

"lo ada masalah apasih sama gua!," ungkapnya kesal.

Alfa berdecih mendengar ucapan Cia.

"Lo idup aja udah jadi masalah buat gua!," ucap Alfa dengan nada bicara yang terkesan tidak suka.

"Lo! Gua ngga kenal lo, dan alesan lo! ngga masuk akal cowok aneh!," marah Cia ketika mendengar Alfa memberinya alasan yang tidak masuk akal.

Alfa tersenyum sinis kearah Cia namun tidak melontarkan sedikit kata pun.

"Weet, sabar dong neng Cia," ucap seseorang mencoba melerai perdebatan mereka yang sudah mengambil alih atensi seluruh pengunjung cafe.

Cia menatap kearah Angga yang kini mencoba mendekat kearah dirinya. Raut wajah Cia bertambah kesal, mengapa dunia begitu sempit membuat dia selalu bertemu dengan orang-orang menyebalkan ini.

"Ngapain sih lo pada kemari!," tanya Lala. Dia sudah pusing melihat perdebatan Cia dan anak baru itu, dan kini dua orang pengganggu juga ada disini. Siapa lagi jika bukan Angga dan Azril.

"Kita kesini mau nongkrong lah, lo kira ni cafe punya lo?," jawab Azril dengan nada tidak suka seperti biasa.

Lala sangat gemas mendengar jawaban Azril, rasanya dia ingin sekali menabok mulut cowok itu.

"Jangan gitu dong Al, Cia ini calon cewe gua," ucap Angga dengan percaya diri.

Cia yang mendengar itu menjadi geram, "he lo! Sapa juga yang mau jadi cewe lo!," ucap Cia. Dia mendelik tajam kearah Angga yang kini sedang cengegesan tidak jelas.

Tatapan Cia kembali kearah Alfa yang masih diam, "dan lo, ganti minuman gua sekarang!," ucap Cia.

"Hei kalian klo mau ribut jangan di dalam Cafe seperti ini, kalian mengganggu pelanggan yang lain," ucap Adit mencoba menengahi para remaja berbaju sekolah itu.

Alfa merogoh saku celananya, mengambil uang yang berwarna biru lalu menempelkan uang itu pada jidat Cia dan segera melangkah pergi setelah mengatakan, "selera lo bagus juga."

Karena tidak terlalu menempel dengan jidatnya uang itu akhirnya terjatuh dan tergeletak di bawahnya.

Merasa sudah di rendahkan Cia tanpa berfikir ulang kembali, mengambil sepatunya lalu dengan penuh bertenaga melempar kearah Alfa.

Namun sepertinya hari ini Cia kurang beruntung, saat melihat sepatunya tidak sampai pada target.

Dughh...prangkk...

Suara sesuatu terjatuh lalu di susul dengan suara beling yang pecah menjadi backsound cafe yang yang beberapa saat terlihat hening.

Seorang waitters yang baru saja ingin mengatarkan pesanannya kini menjadi korban.

Lelaki itu yang baru saja mendapatkan timpukkan keras pada kepalanya dari sepatu fantofel milik Cia.

'mampus' batin Cia ketika melihat cowok tersebut sudah terduduk di lantai dengan kepalanya yang membentur kursi.

Cia masih mematung, bahkan dia masih berdiam diri saat para teman-temannya dan para pekerja yang lain mulai membantu menolong waitters tersebut.

"Kepalanya berdarak kak! Kayanya kita perlu ke rumah sakit," ucap Lala yang terdengar nyaring di kepala Cia.

'hidup gua ngga akan nyaman setelah ini'

Setelah terjadinya isiden naas itu, kita Cia beserata yang lainnya sedang ada di rumah sakit.

Abang BaristaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang