part 5

92 16 0
                                    

Jangan lupa Vote oke

Sudah satu Minggu ini Cia selalu datang ke 'Manteb Cafe' entah bersama Lala atau seorang diri.

Dan kebetulan di malam minggu ini dia datang sendiri ke cafe ini, karena Lala kini tengah sibuk menahan sakit perut karena kedatangan tamu bulananya.

Malam minggu seperti ini membuat keadaan Cafe terlihat ramai. Hampir semua meja di cafe ini sudah terpenuhi oleh muda-mudi yang sedang nongkrong bersama teman atau pasangan mereka.

Cia dengan mental baja menghiraukan pasangan-pasangan yang berada di sekitarnya karena sekarang dia hanya duduk sendiri di meja paling belakang. Niat nya ingin berada di meja dekat bar, namun sialnya meja itu sudah terisi.

Dia kini tengah duduk di temani satu buah boba kesukaannya dan juga mini cake berbagai rasa. Alasannya datang kesini bukan hanya untuk bertemu Galang. Namun juga karena boba dan desert disini sangat enak, Cia suka boba buatan Galang. Karena entah mengapa dia merasa rasa boba nya sedikit berbeda dari semua boba yang pernah rasakan. Dan Cia benar-benar menyukainya.

Sambil menikmati mini Cake rasa Coklatnya, kedua bola matanya sibuk mengamati pergerakan Galang yang sibuk dengan pekerjaannya. Dan itu menjadi daya tarik tersendiri untuk Cia. Dia senang walau hanya mengamati Galang. Karena tidak mungkin dia menggangu Galang yang kini sangat sibuk.

Sedikit cerita dari pengamatannya seminggu ini, Cia sudah mengetahui sedikit tentang Galang. Dia tahu bahwa Galang berkuliah di jurusan Arsitektur, Galang tinggal sendiri disini, Galang berasal dari Malang, dan yang lebih penting Galang sangat menyukai kopi. Ia tahu semua itu dari Bintang sahabat Galang.

Hanya satu yang Cia belum ketahui dari Galang yaitu nomor ponsel cowok itu, bahkan Galang sampai saat ini belum memfollback akun Instagram.

Sudah sekitar dua jam Cia berada di Cafe ini, dan sekarang sudah menunjukkan pukul 09:20 malam. Dan yang dia tahu Cafe ini akan tutup jam 10 malam. Cia sudah memiliki rencana malam ini.

Satu persatu pelanggan keluar dari Cafe ini. Walaupun ini malam minggu 'Manteb Cafe' tetap tidak merubah jam tutup mereka. Karena kebetulan Cafe ini pegawainya hampir semau anak-anak kampus.

Cia ikut keluar ketika Cafe nya sudah mulai sepi, ia menengok kearah bar sebelum menuju pintu keluar. Di sana para pegawai sudah mulai membersihkan sekitar Cafe.

Cia duduk di bangku Cafe yang juga tersedia di teras. Jalanan masih terlihat ramai karena Cafe ini berada di hadapan jalan raya yang selalu di lewati pengendara.

Kedua bola matanya Cia kini menatap binar seseorang yang kini keluar dari Cafe. Cowok yang memakai jaket denim berwarna hitam kaos berwarna hitam juga jeans berwarna hitam.

Astaga jika kulit Galang berwarna hitam mungkin Cia Tidak akan melihat sosok Galang. Dan untung saja cowok itu berkulit putih.

Cia menghampiri Galang yang kini tengah berada di parkiran Cafe yang berada di sebelah kiri Cafe.

"Bang Gaga!," panggil Cia.

Galang menengok ketika mendengar suara tidak asing di telinganya. Lagi pula dia tahu hanya satu orang yang memanggil dirinya dengan sebutan 'Gaga' siapa lagi jika bukan Cia gadis SMA yang akhir-akhir ini bergentayangan di kehidupannya.

"Ngapain masih disini?," tanya Galang heran.

"Cia nunggu bang Gaga. Cia boleh gak nebeng pulang sama Abang?," Pinta Cia. Dia menampilkan wajah puppy eyes nya pada Galang agak cowok itu bersimpati dan mau mengantarkan dirinya pulang.

"Lo ngapain malem-malem masih disini Cia?," tanya Galang.

"Cia nungguin bang Gaga hehe," ucap Cia jujur.

Abang BaristaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang