Part 33

39 6 0
                                    

Susah banget ya buat vote😭
Tolong dong vote kan bentuk terima kasih buat aku hehe

Jadi plis vote biar aku semangat nulisnya.

Happy reading, maaf kalo banyak typo

"Gue liat, lo akhir-akhir ini deket banget sama tuh bocah!," tanya Bintang pada Galang yang saat ini tengah beristirahat dengannya.

Galang yang sedang memakan nasi goreng buatan Cia, pagi-pagi gadis itu sudah menitipkan ini untuknya. Dia menatap kearah Bintang yang kini juga tengah memakan makan siangnya.

"Deket gimana maksud lo?," ucap Galang balik bertanya. Karena tidak mengerti apa yang di maksud dengan ucapan sahabatnya.

"Lo tau kan Cia suka sama lo?," ucap Bintang.

Galang mengernyitkan dahinya bingung. Jelas gadis itu menyukainya, orang pun akan tahu melihat tingkah Cia padanya.

"Lo suka sama dia juga?," tanya Bintang lagi. Semakin membuat Galang bertanya-tanya apa yang di maksud Bintang.

Galang tidak bisa menjawab. Dia satu sisi dia selalu menanamkan pada dirinya bahwa dia menganggap Cia seperti adiknya, dan di sisi lain ada rasa yang berbeda.

"Serius amat lo! Lo tau kan gue cuma anggep Cia kaya adek gue?," jawab Galang mencoba mengelak.

"Kalo gitu sikap lo terlalu berlebihan buat dia, kasihan tuh cewe kaya berharap banget sama lo!," ucap Bintang.

Bintang awalnya tidak ingin peduli pada kisah cinta sahabatnya itu, namun melihat kedekatan Galang dan Cia membuat dia khawatir.

Dia khawatir pada Cia, gadis itu seperti sudah sangat terbawa perasaan dengan Galang. Di tambah kejadian kemarin dan dia yakin gadis itu pasti salah paham dengan sikap Galang. Dan hal ini pasti akan membuat Cia sangat terluka jika dia tau kebenarannya.

Seperti kata Galang yang mengatakan Cia seperti adiknya, dia pun sama dia juga sudah menganggap Cia seperti adiknya sendiri. Dan rasanya dia tidak bisa membayangkan gadis itu akan patah hati nanti.

Galang kembali membayangkan kembali sikap nya terhadap Cia, apa itu terlalu berlebihan atau tidak.

"Gue rasa sikap gue biasa aja sama dia," jawab Galang santai.

"Biasa pala lo! lo aja sekarang suka anter jemput tuh cewe, Suka ngajak jalan. Gimana itu cewe ngga baper sama lo," jawab Bintang bersungut-sungut.

"Menurut lo dia baper sama gue?," tanya Galang. Karena dia merasa sikapnya itu biasa saja.

"Pake nanya lo! Udah jelas kali, keliatan banget dari mukanya," jawab Bintang.

"Lo beneran gasuka sama Cia?," lanjutnya sambil menatap Galang dengan mata tajamnya mencoba mencari kebenaran dari raut wajah sahabatnya.

"Lo tau tipe gue kaya gimana Bin, lo tau gue gasuka sama bocah," jawab Galang. Walau dia tau hatinya berkata lain, saat ini dia hanya ingin Bintang percaya dia tidak menyukai Cia.

"Terus tipe lo yang dewasa kaya lauren?," tanya Bintang.

Mendengar nama Lauren membuat dia ingat, dia tidak pernah melihat gadis itu selama beberapa hari ini. Setelah melihat kejadian kemarin dia merasa Lauren tidak dewasa seperti apa yang Bintang katakan.

"Omongan lo makin ngaco! Dah ah gue cabut," ucap Galang lalu segera meninggalkan sahabatnya yang masih tidak puas mendengar jawabannya.

•••

"Haloo bang bin bin," sapa Cia dengan suara cemprengnya menyapa Bintang yang menjaga kasir.

Bintang menengok keasal suara, sudah hafal siapa yang memanggilnya seperti itu. "Suara gue Bintang bocah!," kesal Bintang.

Abang BaristaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang