"Kau ini pemain licik ya?"•••••
Perasaan Taehyung mulai mengganjal. Ketakutan gadis itu, gelang, dan rahasia yang disimpan rapat dari dirinya sendiri membuat Taehyung ikut gelisah. Sebenarnya ada masalah apa di keluarga Park ini?
Kecemasan Taehyung semakin membuncah ketika bayangan Jihyo yang menangis ketakutan dipelukannya. Semua itu terekam jelas dalam ingatannya. Bagaimana gadis ceria itu berubah menjadi gadis yang hampir mati karena sesuatu yang tak nampak oleh pandangannya.
"Aish, kenapa mulutku tidak bisa diatur sih? Sekali lagi gadis itu membuatku dalam hal yang sulit" Gumam Taehyung. Pria itu menginjakkan gas nya menuju kembali kerumah.
••••
Ketika sampai dirumah ia melihat Nancy yang diam dengan Hyera yang bermain sendirian. Taehyung jadi teringat akan kalung itu. Pak tua itu bilang jika ia harus menyerahkan kalung itu pada seseorang yang ia pilih. Akankah itu Nancy? Dia adalah temannya. Mungkin saja kan?
"Kalian sedang apa?" Tanya Taehyung.
"Aku menunggumu Taehyung-a" Ucap Nancy
"Oppa, aku ingin pergi bermain, ayo kita pergi" Ajak Hyera.
Taehyung terdiam. Nancy disini dan adiknya yang mengajak bermain. Siapa yang harus ia pilih? Kalau ia memilih Nancy maka hati adiknya akan terluka tapi jika sebaliknya maka ia juga mengecewakan Nancy.
"Mmm, kalau begitu ayo kita pergi bersama" Ajak Taehyung menengahi keduanya.
Setelah lelah menanggapi Jihyo dan sosok yang tak nampak, kini ia harus mengeluarkan tenaga lagi untuk sang adik. Jujur ia tidak ingin melakukannya, tapi dia juga tidak mau Hyera kecewa padanya.
Taehyung mengajak mereka kembali ke taman bermain dimana ia mengajak Jihyo sebelumnya. Pikirannya kembali berputar saat Jihyo berteriak ditaman itu. Sekarang ia penasaran, siapa sosok yang Jihyo lihat?
"Oppa, Hyera mau main komedi putar"
"Mau Oppa temani?"
"Tidak perlu. Aku bisa main sendiri"
Hyera dan Nancy memang saling mengenal. Meski darah Nancy telah menyelamatkan dirinya, Hyera tidaklah begitu dekat. Entah, si kecil itu hanya merasa tidak nyaman saja.
•••••
"Nancy, kau tunggu Hyera disini. Aku mau ke toilet dulu" Ucap Taehyung dan diangguki Nancy.
Bohong
Lelaki tampan itu tidak ke toilet, melainkan mendatangi taman sepi yang sama ketika ia mengajak Jihyo kesana. Melihat daerah sekitar yang semakin sepi. Ia disana sendirian. Ditempat yang sama ia berdiri dengan Jihyo.
"Tidak ada apapun disini. Lalu kenapa Jihyo seperti dikejar seseorang?" Gumam Taehyung.
Angin tiba-tiba berhembus kencang. Daun - daun berguguran. Bahkan menjatuhkan beberapa kursi yang ada. Taehyung bingung, apa ada badai?
"Ringa linga roses.... Gadis cantik bermain.... Loncengku kan berbunyi..."
Suara nyanyian. Taehyung mendengarnya. Ia berputar untuk mencari siapa orang yang menakuti Jigglynya. Semua nampak kosong. Hanya pohon yang berliuk - liuk terbawa angin. Kuatnya angin membuat debu menyerang Taehyung. Matanya sedikit buram.
"Siapa kau? Kenapa kau menganggu Jihyo?" Teriak Taehyung.
"Ringa....linga....roses.... Gadis cantik bermain.... Loncengku kan berbunyi...."