Murder!

347 70 12
                                    

"Awhh..." Rintih Jihyo ketika tak bisa menahan luka itu lebih lama. Maka ketiga pasang itu langsung berfokus kearah gadis cantik ini.

Jimin maupun Taehyung dengan bersamaan mengulurkan tangan untuk membantu Jihyo terbangun. Persaingan sudah terlihat jelas dimata mereka berdua. Dan disinilah peran Chanyeol bermula.

"Tidak ada satupun diantara kalian yang akan membawa Jihyo kembali" Ujar Chanyeol dan pria itu lantas mengangkat tubuh Jihyo dan pergi meninggalkan kedua pria tampan yang saling menatap tak suka ini.

"Tuan Kim Taehyung? Senang berkenalan dengan calon suami adikku" ucap Jimin dingin.

"Semoga yang kau katakan adalah sebuah kejujuran, tuan Park Jimin" Balas Taehyung.

Jimin mendekat dan memilih untuk berhadapan dengan jarak dekat dengan putra Kim ini. Mata monolidnya menyiratkan rasa tidak suka. Dan Taehyung menyadarinya. Dia bukanlah pria bodoh yang tidak mengerti arti sebuah ekspresi seseorang.

"Jika sedikit luka saja kau torehkan pada adikku. Aku jamin kau akan menyesal, dan tak ada jalan untukmu mendapatkan Jihyo lagi" Setelah mengucapkan hal itu, Jimin langsung pergi menyusul Chanyeol.

"Jika aku kehilangannya, apakah itu berpengaruh untukku? Aku bahkan tak mencintainya" Batin Taehyung.

Tunggu saja sampai kebenaran itu terungkap Taehyung. Dan setelahnya katakan pada dunia, tentang bagaimana kau tidak mencintai Jihyo sama sekali dalam hidupmu.

•••••

Taehyung lebih memilih pulang mengajak Hyera dibandingkan harus tetap disana dengan pemandangan Jimin yang nampak tak senang melihatnya. Apa - apaan?! Apa seharusnya ini yang ia lakukan? Batalkan saja pernikahannya dengan Jihyo. Maka dia akan hidup aman tanpa merasakan hal tak bernalar lagi kan?

Bisakah semudah itu Kim Taehyung?

Ah tidak, itu berarti ia mengingkari sumpahnya sendiri. Tidak ada seorang Kim yang gagal dalam menjalankan sumpahnya selama ini. Tapi jika cinta itu tidak ada, bagaimana bisa suatu hubungan suami istri berjalan? Pernikahan karena terpaksa? Bahkan ia tak yakin dengan kebahagiaan di keluarganya nanti.

"Aku akan datang ke tempat itu dan mencari tahu semuanya. Pasti ada celah dimana Jihyo masih bisa keluar dari bayang - bayang roh itu. Tapi untuk apa roh itu ingin membunuhku? Siapa dua wanita yang ia maksud?"

Gumaman Taehyung ikut memenuhi otaknya. Sekian banyak kejadian, sekian banyak waktu, dan sekian banyak perasaan yang ia lalui bersama Jihyo membuatnya tak bisa lagi untuk memikirkan dirinya sendiri. Bayangan Jimin yang mencium bibir Jihyo sangat melekat dipikirannya.

"Enyahlah!" Desis Taehyung.

Kau yakin tak ada sedikit perasaan cinta untuk calon istrimu Kim Taehyung?

••••

Keesokan paginya, Taehyung memilih untuk bersiap dan menuju kantornya. Sudah lama ia tidak kesana. Jihyo membuatnya tak bisa fokus selama ini. Buang - buang waktu saja.

"Taehyung kau mau berangkat ke kantor?" Ucap Nancy.

"Hmm.. Seperti yang kau lihat"

Memang sudah kesepakatan mereka semalam untuk bertemu pagi ini. Sebagai ucapan terimakasih Nancy pada Taehyung karena sekertarisnya menemukan psikiater yang cocok untuknya. Dan kini ia menyiapkan sarapan untuk Taehyung.

"Kau tidak ada kerjaan? Atau urusan lain?" Tanya Taehyung yang menikmati sarapan buatan Nancy.

"Aku sudah menyelesaikannya kemarin. Oh iya, kenapa sulit sekali kau dihubungi akhir - akhir ini?"

𝔾𝕚𝕣𝕝 𝕀𝕟 𝔻𝕒𝕟𝕘𝕖𝕣 [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang