Taehyung berjalan gontai memasuki kamarnya. Kamarnya dengan Jihyo juga. Tangan kanannya membawa sebuah benda untuk mengurangi rasa sakit wanita itu. Ketika sampai didepan pintu. Ia melepas jas dan kemejanya. Menyisakan tubuh bagian atasnya yang terbuka. Telanjang dada. Menampakkan sebuah tatto di dada kanan. Tatto dengan bentuk seperti matahari.
Ia melempar pakaian atasnya asal. Lalu dengan menarik nafas pelan ia membuka gagang pintu. Usai ia masuk, kembali ia menutup pintu itu dengan pelan. Wanita itu menoleh melihat Taehyung dengan penampilannya yang terbuka.
Melihat benda yang dibawa Taehyung, Jihyo membulatkan matanya. Ia mundur menjauhi Taehyung yang berjalan mendekat kearahnya. Raut wajahnya terlihat ketakutan. Ia pikir Taehyung akan kembali menyakitinya.
"Jangan takut, aku tidak akan melukaimu" Ucap pria itu lirih.
Ia menaiki ranjang dan membuka borgol serta tali yang mengikat kaki Jihyo dengan lembut. Ia melihat adanya garisan merah melingkar di gelang kaki Jihyo. Sudah pasti bahwa wanita ini mencoba banyak untuk membebaskan diri.
Taehyung menarik tangannya untuk berdiri. Sejenak pria itu menghela nafasnya berat. Lalu menunduk dan bersimpuh dibawah Jihyo. Ia mendongak melihat wajah kebingungan Jihyo ketika ia menyelipkan cambuk pada tangan wanita itu.
"Kurangi rasa sakitmu dengan mencambukku Jihyo. Kalau kau bisa terluka kenapa tidak denganku?"
Jihyo terdiam mendengar ucapan Taehyung. Dalam sekejap ia tersenyum sinis. "Kau pikir dengan cara seperti ini bisa menyembuhkan lukaku?"
"Aku tidak pernah mengatakan jika itu akan menyembuhkan lukamu. Aku hanya ingin kau bisa mengurangi rasa sakit dengan menyakitiku juga, Park Jihyo"
Mata Jihyo menunjukkan banyak kebencian. Ia lalu mengenggam kuat-kuat cambuk itu. Mengangkatnya tinggi. Ia tersenyum keji. Seolah dengan sukarela ia akan melakukannya.
"Tentu saja. Dengan senang hati aku akan melakukannya" Ujar Jihyo dengan wajahnya yang penuh kemenangan.
Ctakk!!!
Ctakk!!!!
Ctakk!!!
Taehyung mengigit bibir bawahnya untuk tidak bersuara ketika Jihyo mulai mencambuk tubunya. Wanita itu tidak main-main. Ia benar-benar membalaskan semua lukanya dengan cambukan yang begitu keras. Punggung, dada, dan perut Taehyung sudah penuh dengan banyaknya luka cambukan disertai darah yang mengalir tak kalah deras.
Jihyo bukanlah Jiggly sekarang. Dia telah menjadi seorang Park Jihyo yang ingin membalaskan rasa sakitnya. Hanya akan ada Jihyo dengan kemarahannya.
"Kau pikir dengan begini, aku bisa memaafkanmu?"
Ctakk!!
"Aku membencimu! Enyahlah dari hidupku!!"
Ctakk!!!
"Rasanya aku ingin mengutukmu untuk menderita sepanjang hidupmu, Kim Taehyung!"
Ctakk!!!!
Jihyo mulai mengendalikan dirinya sendiri. Ia melihat tetesan darah yang mengenai kakinya. Terdiam. Ia mulai merasakan ada yang aneh dalam dirinya. Kenapa?
"Hiks..." Wanita itu menangis dan menjatuhkan cambuknya.
Taehyung menatap wajah Jihyo yang sudah di penuhi dengan banyaknya tetesan airmata.
Plakkk
Jihyo menamparnya. Begitu keras sampai wajahnya tertoleh ke kanan dengan pipi yang kemerahan. Suara tamparan itu menggema memenuhi ruangan.