I Know I Love You

276 51 18
                                    

"Apa kau akan terus memborgolku seperti ini?" Jihyo menatap tangannya yang sudah sejak beberapa hari yang lalu tetap terborgol.

Taehyung hanya memandang sesaat dan fokus kembali ke jalanan. Memang ia tak ingin berlaku seperti seorang penyandera. Untuk sekarang hanya dengan cara ini Jihyo tak bisa pergi jauh darinya.

Wanita itu diam saja. Percuma berbicara jika sang pria tak mau menanggapinya. Pikirannya menjelajah. Ia heran, selama bersama Taehyung. Hantu Hyeji tidak pernah menemuinya. Padahal dia ingin berbicara dengannya.


Huekkk...


Jihyo menutup mulutnya. Setelah beberapa hari merasa tenang. Ia kembali merasakan hal yang sama. Lagi. Dadanya kembali merasa panas.

"Tolong pinggirkan mobilnya, Tae" Pinta Jihyo.

Taehyung hanya memelankan laju mobilnya. Jihyo tahu, pria itu tak percaya jika ia tak akan kabur. Dengan gemetar ia meraih tangan Taehyung dan menatapnya lamat.

"Aku mual. Demi Tuhan aku tidak berbohong. Aku janji tidak akan kabur darimu" Ucap Jihyo memohon.

Luluh. Satu kata yang menjelaskan perasaan Taehyung saat ini. Bagaimana tidak? Jihyo mengatakannya dengan lembut dan tatapan puppy eyesnya yang menambah kesan tulus.

"Terimakasih" Ucap Jihyo disaat Taehyung menurutinya.

Segera wanita itu memuntahkan apa yang biasa ia keluarkan. Bedanya kali ini terasa sangat sakit. Ia bahkan harus menahan tangisannya sendiri. Borgol itu menyulitkannya. Tapi apa iya Taehyung mau membukanya? Lihatlah keadaannya yang berantakan. Keringatnya sudah menjelaskan apa yang ia rasakan.

Sepasang tangan mengenggamnya. Seperti sudah tahu apa permintaannya, Taehyung membuka borgol dan membuangnya. Pemuda itu membersihkan sisa muntahan dibibir Jihyo dengan tisu.

"Maaf aku merepotkanmu" Sebisa mungkin Jihyo menahan airmatanya yang akan turun.

"Jangan berbohong. Menangislah, aku benci melihatmu mencoba terlihat kuat"

Pecah sudah tangisan yang ia tahan. Lelaki itu bersimpuh menyamakan tingginya dengan si wanita. Menariknya dalam pelukan hangat senja. Membiarkan kemeja abunya basah karena airmata.

"Ini menyiksaku Tae, sakit..." Wanita itu mengadu.

Tangan Taehyung terulur menyentuh perut yang menjadi penyebab rasa sakit Jihyo. Dikecup pelan keningnya. Mengusap perut Jihyo dengan lembut. Ia tak tahu mengapa, akhir - akhir ini ia suka melakukan hal itu. Baik ketika Jihyo sadar maupun tidak. Kadang hanya dengan begitu sepintas senyum ada dibibirnya.

"I'm here with you. You're my strong girl. I believe that you can get through this" Lirihnya.

Didapatinya Jihyo yang sudah terlelap. Taehyung tersenyum. Apapun keadaan Jihyo, baginya wanita itu tetap cantik. Faktanya memang Jihyo adalah wanita dimana banyak pria ingin memilikinya. Jimin, Yoongi, dan dirinya. Tiga pria tampan dan mapan memperebutkan gadis mungil sepertinya.

•••••••

"Aku tahu dimana keberadaan mereka, Jihyo memberikan lokasinya padaku" Jimin girang mendapatkan kabar dari sang adik.

Itu berarti.... Apakah Jihyo sudah memaafkannya? Ah, hatinya kembali berbunga-bunga. Senyumnya bahkan tidak henti-hentinya diperlihatkan.

"Baguslah, kita harus menyusun rencana. Taehyung tidak mungkin begitu saja meninggalkan Jiggly sendirian. Dia pasti meletakkan sesuatu untuk mengawasi Jiggly" Chanyeol menanggapi.

"Akan aku tempatkan orang suruhanku untuk melawan Taehyung dan anak buahnya. Kita pasti bisa mengambil Jiggly" Ujar Yoongi. Pria itu duduk sambil menyesap rokoknya.

𝔾𝕚𝕣𝕝 𝕀𝕟 𝔻𝕒𝕟𝕘𝕖𝕣 [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang