Can I?

386 68 27
                                    

Taehyung berlari dengan kencangnya untuk segera mendekati seorang gadis yang terbaring lemah dengan darahnya. Tidak ada pertolongan. Tidak ada hal yang bisa segera menolongnya.

Berteriak tak akan ada gunanya. Tempat ini sepi dan jauh dari jangkauan kota. Akan sangat lama jika menunggu ambulan rumah sakit datang. Lantas hanya airmata yang bisa menjadi kawannya saat ini.

Melihat bagaimana keringat dan tangisan gadis itu sudah mampu membuat darahnya seketika berhenti mengalir. Teriakan luka itu akan selalu membekas dalam ingatan. Ingatan tentang bagaimana gadis itu berjuang hidup untuk dua sosok penting dalam hidup Taehyung.

"Aku mohon lepaskan dia, aku tidak mau kehilanganmu" Tangisan Taehyung tak dapat terelak.

"Ahkkk...." Rintih seorang gadis. Taehyung memangku kepala gadis ini dengan telaten.

Jihyo. Gadis yang sedang terbaring lemah ini hanya bisa berteriak dan menangis menahan rasa sakitnya. Tidak ada yang bisa membantunya kecuali dirinya sendiri.

"Jiggly, bertahanlah. Oppa tidak mau kau merasa sakit seperti ini" Jimin mengenggam erat tangan Jihyo.

Lonceng itu berdentang berirama. Mengiringi mereka yang dilanda kekhawatiran. Ibarat lonceng itu sebagai gambaran nafas Jihyo yang mulai tak beraturan. Dan jika lonceng itu berhenti maka......

"Tidak Jiggly, aku mohon hentikan. Aku tidak bisa melihatmu seperti ini. KUMOHON!" Taehyung berteriak frustasi sembari mengusap wajah Jihyo pelan. Seolah dia memberi dorongan agar Jihyo melepas harapannya.

"Ba-... Bagaimana bisa?" Suara Jihyo tersendat dan menatap Taehyung dengan ratapan penuh luka.

"Bagaimana bisa kau menyuruh seorang i-ibu membunuh anaknya?"

"Untuk membuatmu hidup, bahkan aku bisa membunuh siapapun, Jihyo. Jangan seperti ini, apa kau tidak memikirkanku bahkan untuk sekali saja?" Ungkap Taehyung menatap mata bulat Jihyo.

"Wae? K-kau tidak mencintaiku kan? Biarkan saja aku ma-mati. 'Dia' berhak untuk hidup dibandingkan diriku"

Apa kehadiran Taehyung sampai sekarang masih belum bisa meyakinkan Jihyo bahwa pria ini bahkan lebih untuk kata 'mencintai'? Taehyung menggeleng kuat. Dia tidak percaya ini.

"Semuanya adalah buah dari perbuatanku, kau tidak boleh menanggungnya. Harusnya aku yang ada dalam posisi ini. Lukamu adalah milikku. Kali ini saja, aku mohon sekali lagi dengarkan aku" Pinta Taehyung.

"Kau tahu kenapa aku yang menanggungnya? Karena aku terikat denganmu. Kaulah yang mengikatku sejak awal. A-apa yang kurasakan sekarang karena aku-..."

"Ahh, tidak. Aku lelah mendengarkanmu setiap saat. Kali ini bi-biarkan kau yang mendengar keinginanku, Kim Taehyung" Lanjut Jihyo.

Taehyung menggeleng kuat. Ia tak mau melihat hal ini benar-benar terjadi. "Aku tidak akan pernah mendengar keinginanmu kali ini. Kau tidak akan bisa melakukan apapun. Dengar, aku tidak akan pernah mengizinkannya!" Risau Taehyung ketika darah gadis ini kembali mengalir bersamaan juga dengan cairan lain yang keluar dari dalam tubuh Jihyo yang lemah.

𝔾𝕚𝕣𝕝 𝕀𝕟 𝔻𝕒𝕟𝕘𝕖𝕣 [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang