Sepasang pemuda masih berada dibawah selimut tebal. Masih memakai piyama semalam. Piyama couple berwarna dark blue. Setelah Jihyo menerima kembali Taehyung dalam hidupnya, pria itu mulai menunjukkan usaha yang membuat keyakinan Jihyo bertambah kuat.
Pria itu memanjakannya. Protektif dan sulit untuk meninggalkannya sendiri. Rupanya masih ada ketakutan jika Jihyo akan kembali pergi jauh darinya. Pria itu membuka terlebih dahulu magamnya. Inilah yang ia suka. Pemandangan sebelum dan sesudah membuka matanya adalah seorang gadis yang ia inginkan.
Ingat, dia diinginkan. Tapi pria maupun wanita itu tidak pernah mengatakan kalimat 'aku mencintaimu' sebagai pernyataan. Menurut kalian hubungan apa yang mereka jalin?
"Morning baby..."
Mendengar seruan itu Jihyo terbangun. Ia masih belum sadar sepenuhnya. Mulutnya mengerucut tanpa sadar. Tentu saja membuat pria itu mencoba menahan tawa.
"Aku mengantuk heum...." Wanita itu kembali tertidur.
Kebersamaan mereka kali ini sungguh berbeda. Jihyo lebih pemalas dan Taehyung seringkali mencubit pipi gembulnya jika Jihyo tetap tidak mau menurut. Wanita itu juga lebih manja. Terkadang suka memeluk Taehyung bahkan tiba-tiba juga menciumnya. Ini aneh, tapi tentu saja Taehyung menikmatinya.
"Kau malas lagi hm? Ayo bangunlah sayang, aku butuh bantuanmu memilih pakaian untuk aku pergi rapat"
Mau tidak mau Jihyo harus bangun. Mereka bersiap untuk pagi mereka. Jihyo yang akan tetap diam didalam rumah sedangkan Taehyung berangkat kerja. Ya seperti keseharian seorang suami istri. Jihyo membiarkan Taehyung memakan sarapannya. Ia beranjak pergi ke kamar. Tugasnya pagi hari sudah selesai.
Taehyung POV
Aku senang hubunganku kembali dengannya. Dia. Park Jihyo. Aku masih tidak tahu apa yang aku rasakan tentangnya. Cinta? Aku tak bisa mengatakannya. Sejauh ini, aku hanya ingin berkata jika aku menginginkannya.
Tenang saja, sejak ia mau berbaikan denganku, kami hanya sebatas tidur bersama. Tidak melakukan hal yang lebih. Mmm... Kalau sebatas ciuman panas mungkin tidak masalah kan?
Pandanganku tak beralih sedikitpun dari punggung manis yang beranjak pergi ke kamarnya. Dia seorang gadis yang pertama kalinya kubuat statusnya menjadi seorang wanita. Pertama kali gadis yang kusentuh lebih daripada wajar. Dan brengseknya pikiranku adalah....aku ingin dia memiliki darahku dalam wujud seorang anak.
Selesai sudah aku sarapan. Kini ku pasang cincin dengan lengkukan lima permata yang sama dengan kalung yang ku berikan pada Jihyo. Paman Moon Jae memberikan ini sebelum aku menculik Jihyo waktu itu. Mungkin itulah sebabnya sampai sekarang aku bisa merasakan apa yang Jihyo rasakan meski aku tak paham apa yang sebenarnya terjadi.
"Argghh" Kepalaku tiba-tiba terasa sakit.
Sesuatu telah memaksaku untuk melihat sesuatu. Aku tidak kuat menahannya. Bayangan itu, aku benci jika sampai itu terjadi. Tidak! Aku tidak mau kehilangan dia untuk kesekian kali.
Author POV
"Park Jihyo!" Teriak Taehyung.
Tentu saja wanita itu terkejut. Pria itu datang tanpa aba - aba dan teriak tidak jelas. Nafasnya juga memburu. Keringatnya mengalir berpacu. Jihyo yang bingung hanya mengernyit.
"Tae? Kau kenapa biasanya-..."
Grep....
Belum selesai kalimat itu terucap. Taehyung terlebih dahulu memeluk Jihyo amat erat. Sampai tubuh mungil itu tidak menapak lagi dilantai. Wanita itu masih bingung. Terasa jelas detak jantung Taehyung yang tidak beraturan.