The Truth : Reason To Love Me

356 57 25
                                    

Jalan - jalan sore merupakan agenda pertama dalam sejarah kencan mereka berdua. Tidak mewah, hanya berjalan - jalan ditaman sembari memandang banyak orang sibuk dengan kegiatannya masing-masing. Awalnya Taehyung sudah merencakan untuk makan malam romantis, tapi Jiggly menolaknya. Tidak apa - apa. Bayangkan saja jika Jihyo memang wanita hemat.

Oh iya, dalam satu bulan ini Jihyo juga belajar untuk mengubah dirinya menjadi gadis dewasa. Dia tidak merengek manja lagi untuk meminta coklat dan lolipop. Ia juga lebih mengalah saat bermain di Love House. Semua juga berkat Taehyung yang perlahan membantunya untuk berubah berpikir dewasa. Perubahan Jihyo membuat Taehyung kagum. Tapi terkadang, pria itu juga rindu sifat manja Jihyo.

Kini mereka terduduk dengan membawa ice cream ditangan mereka. Menikmati angin sore yang menyegarkan. Mata Jihyo berkeliling untuk mencari objek - objek yang menyenangkan untuknya. Dan Taehyung tetap terdiam kaku. Ini kencan pertamanya, dan resmi menjadi kekasih dari seorang Park Jihyo.

Taehyung akui ia sedikit senang, ketika Jihyo mau menerimanya sebagai kekasih. Meski dia sadar bahwa gadis itu mungkin tidak serius tentang hubungan ini tapi dia senang setidaknya dia lebih unggul satu langkah dibandingkan Jimin.

Kali ini ia tidak bisa menolak bahwa ia sedikit tertarik akan pesona milik gadis bermarga Park. Tingkahnya yang polos terkadang membuatnya berpikir liar. Ingin memanfaatkan gadis itu untuk keinginannya.

"Tae Oppa"

"Hmm?"

"Lihat itu! Bayinya lucu sekali!" Tunjuk Jihyo pada bayi yang berada dalam rollernya.

Taehyung tersenyum menanggapi Jihyo. Memang bayi itu menggemaskan. Pipinya yang bulat dengan mata yang besar. Andai saja tidak ada orangtuanya, ia juga akan mencubit pipi bayi mungil itu.

"Aku jadi penasaran" Ucap Jihyo tiba-tiba. Hal itu menarik atensi Taehyung yang seketika mengalihkan pandangannya dari bayi itu menuju ke mata bulat Jihyo.

"Kenapa?" Tanya Taehyung dengan ekspresi yang ia buat begitu penasaran.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.
.

"Bagaimana cara membuat bayi? Dari yang aku baca, manusia harus bereproduksi untuk mempunyai seorang anak. Tapi aku bingung, bagaimana bisa dengan cara seperti itu ada adik kecil diperut seorang ibu?" Tanya Jihyo, tanpa rasa bersalah.

Taehyung tergagap mendengar pertanyaan vulgar milik Jihyo. Gadis ini?! Haish. Sungguh, dia punya sifat yang tak mudah baginya untuk ditebak.

"Emm... Itu- Mmm.... Aku juga tidak tahu" Akhirnya hanya itu ucapan yang bisa Taehyung lontarkan.

"Aku juga ingin memiliki adik kecil diperutku. Apa rasanya menyenangkan? Atau malah sakit? Tapi aku penasaran ingin mencobanya" ucap Jihyo mengusap perut datarnya.

"JANGAN! Jangan pernah lakukan itu! Siapa yang mengajarimu?!" Bentak Taehyung tiba-tiba. Bahkan pria ini menarik tangan Jihyo dari perutnya, menyadarkan impian Jihyo yang absurd bukan main.

Jihyo jadi bingung sendiri. Kenapa memang? Oh Jihyo tolong jangan terlalu polos menjadi seorang gadis, untuk inilah kau percaya jika Jimin hanya menyanyangimu. Kau tidak mengerti bahwa Jimin kakakmu sendiri mencintaimu. Kau begitu naif Jihyo, sampai kau tak sadar jika kakakmu selama ini telah menipumu.

"Kau tidak boleh memiliki seorang bayi. Kau tidak boleh mencobanya. Dan jangan dekat dengan pria lain!" Ucap Taehyung menatap Jihyo tajam.

"Ehh? Harus begitu? Aku kan hanya penasaran. Lagipula bukankah Taehyung Oppa juga seorang pria? Jadi aku tidak boleh dekat denganmu juga?" Taehyung meleguk ludahnya.

"Baiklah aku ralat. Kau tidak boleh pergi bersama pria lain selain Taehyung Oppa"

"Chanyeol Oppa? Jimin Oppa? Appa? Paman penjaga bertubuh besar?" Pertanyaan beruntut.

𝔾𝕚𝕣𝕝 𝕀𝕟 𝔻𝕒𝕟𝕘𝕖𝕣 [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang