We Don't Talk Anymore

340 52 12
                                    

Yoongi membawa Jihyo ke apartemen dekat dengan perusahaannya. Ia menatih Jihyo untuk berjalan perlahan. Selama perjalanan, Jihyo hanya terus merasa mual. Wajahnya pucat dan tubuhnya yang mengigil.

"Jihyo, kenalkan ini Nayeon. Dia asisten sekaligus sekertarisku"

Nayeon yang mendengar sambutan Suga membuatnya menunduk sopan dan tersenyum ramah. Meski hatinya terasa sakit, melihat Suga kembali membawa gadis yang ia inginkan selama ini. Tapi ia berusaha menyadarkan dirinya, kalau dia hanyalah wanita biasa yang beruntung karena Yoongi mau menolongnya di bar kala itu.

"Senang bertemu denganmu nona Jihyo" Sapa Nayeon.

"Panggil aku Jihyo saja. Anggap aku sebagai temanmu, ok?" Jihyo berusaha tetap ramah meski tubuhnya terasa lemah.

"Kalau begitu aku akan mengganti pakaianku. Dan Nayeon tolong antar Jihyo ke kamarnya" Pamit Yoongi.

••••

Jihyo segera membersihkan tubuhnya dan mengganti dengan pakaian yang Nayeon berikan. Meski baru beberapa menit bertemu mereka bisa langsung akrab. Namun ada sedikit perbedaan disaat Jihyo yang dulu suka berteriak, meloncat kegirangan. Semua terganti dengan senyum palsunya.

"Kau baik - baik saja Jihyo? Sejak tadi kau terus mual. Dan kau memuntahkan cairan kebiruan. Bagaimana kalau kita periksa ke dokter?" Ucap Nayeon khawatir.

"Tidak, aku baik - baik saja. Bisakah tinggalkan aku sendiri?"

Nayeon ragu untuk meninggalkan Jihyo seorang diri. Karena ia yakin ada beban tersendiri yang kini dipendam oleh gadis cantik ini. Meski Jihyo tak mengatakan apapun, tapi ia mengerti. Ia juga seorang perempuan dan tentu lebih peka.

"Baiklah" Ungkapnya menyerah.

••••

"Batalkan rencana pernikahan bajingan ini dengan Jiggly, hyung!" Jimin dengan mata monolidnya menatap kehadiran Taehyung dan Nancy penuh dendam.

Orang yang disebut sebagai 'bajingan' oleh Jimin itupun menoleh kearahnya dengan tatapan bingung dan tak terima. Setelah selama ini ia berusaha menerima Jihyo, lalu pernikahannya batal begitu saja? Oh shit!

"Katakan alasan kenapa aku harus membatalkan pernikahan mereka" Chanyeol memang kehilangan rasa percayanya pada Taehyung sejak pria itu membawa Jihyo pergi.

"Kau tak lihat wanita buruk disampingnya? Dia tentu saja mengkhianati adikku dengan terus membelanya!"

"Jaga bicaramu, Jimin!" Jawab Taehyung tak terima.

Chanyeol menatap Nancy yang seolah dijadikan pelaku disini. Ditatap tajam oleh kedua kakak Jihyo membuat wanita itu menunduk takut. Ia bersembunyi dibalik tubuh Taehyung. Pria Kim itu tidak bodoh dengan melihat ketakutan diwajah Nancy.

"Tidak ada hubungannya semua ini dengannya" Disaat seperti inipun Taehyung masih berusaha menjaga Nancy.

"Lihat? Dia akan selalu membela wanita itu dan terus menyakiti Jiggly. Untung saja Jiggly bersama Suga sekarang"

"Aku pikir aku setuju dengan saranmu, Jimin. Adikku sudah cukup terluka atas semua yang terjadi" Ungkap Chanyeol jujur.

Taehyung tak habis pikir dengan jalan pikiran mereka. Semudah itu membatalkan pernikahan. Apakah kedua ayah mereka akan mengabulkan keinginan mereka begitu saja?

"Kau dibutakan oleh seorang pembunuh Taehyung. Bahkan aku berjanji untuk menjadi penyebab kematian wanita licik yang kau lindungi itu. Jika kau berani sedikit saja menyentuh adikku, atau sekali lagi menamparnya. Disaat itu juga aku akan membunuh kalian sekaligus, itu janjiku"

𝔾𝕚𝕣𝕝 𝕀𝕟 𝔻𝕒𝕟𝕘𝕖𝕣 [√]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang