Seorang gadis dengan hanfu hitam model pria serta cadar tipis, terlihat bersenandung kecil seraya berjalan santai menuju taman belakang paviliun Lavender."Lalalalalalalal....lalalalalalalal....lalalalalalalal.....lalalalalalalal...boriya(?)..."
Dia menghentikan langkah ketika tepat berada didepan tembok yang berdiri kokoh di belakang paviliun. Saat tepat berada di depan tembok atau dapat dikatakan gerbang itu, gadis itu menajamkan Indar pendengarnya untuk mendengarkan suara-suara yang ada disekitarnya.
"Hm...kurasa saat ini aman!! Saatnya menjalankan rencana. Mari ber kabur ria."gumamnya
Tak ada satupun suara yang terdengar masuk kedalam Indra pendengarnya. hingga, gadis itu mengambil langkah pelan seraya menengok kanan kiri memastikan tak ada yang melihat aksinya yang terlihat aneh mungkin. Merasa aman! gadis itupun mengambil ancang-ancang, seraya sekali lagi menatap kiri dan kanan!! Memastikan bahwa benar-benar tak ada yang melihat aksinya konyolnya menurut orang tak kasat mata lagi. So, apa jadinya jika seseorang melihatnya sudah dipastikan dia akan diseret masuk kedalam peraduan nya.
Merasa aman, seketika gadis itu meloncat lebih tepatnya memanjat tembok itu dengan gerakan cepat.
Dan
Hap
Gadis itu berhasil memanjat tembok dengan selamat walau ada sedikit gangguan dari hanfu yang ia kenakan. Tapi tak apa, yang penting ia dapat terbebas dari sangkar tak kasat mata miliki keluarga kerajaan.
"Hah.....akhirnya gue bebas!! Dunia luar akoh datang!!"teriak Hyo Hwa kesenangan tampa memperdulikan dampak yang akan ia dapatkan nantinya.
...
Gadis itu, Hyo Hwa berjalan santai disepanjang jalan setapak dengan dibekali satu kantung uang yang ia dapat dari laci kecil di kamarnya. Entah punya siapa? iya tak tahu dan tak mau tahu soal itu. Yang penting saat ini iya dapat membeli beberapa herbal atau makan untuk dirinya.
"Huh, pen kemana dulu ya? Nyari obat herbal? Atau makan? Adah... Mending nyari...............jalan-jalan dulu deh kali aja dapat cogan!! Sepertinya asik tuh!! Awoawo..."gumamnya gaje untung cantik kalau kaga..kaga apa ko.
Manik Semerah Berry Hyo Hwa, terlihat melirik tiap tempat yang ia lewati. Dia terlihat menarik sudut bibirnya saat maniknya menatap tiap sudut kota yang ada. Ternyata tempat di zaman ini tak jauh beda dengan tempat-tempat di pedesaan, di negara Indonesia dimana ia, bunda dan Papanya tinggal dulu. Ya dulu sebelum mereka pindah ke Korea Selatan. Karena sesuatu hal yang tentunya hanya bonyoknya yang tahu.
"Uhu, jadi rindu Bunda dan Papa!! Kira-kira gimana ya, keadaan mereka saat tahu anak imutnya dah mati? Huh....gue pastiin kaga!! Hhhhhhhhh.....miris!! Hidup gue emang kaga ada yang oke-oke aja."gumamnya lirih. Padahal ia tak tahu seperti apa keadaan keduanya saat ini. Tapi, dengan seenak jidat malah bilang macam itu? Lan jadi kesel deh(;) lupain
Saat tengah asik memandang sekitarnya, tiba-tiba manik berry itu menangkap sesuatu yang seharusnya tak ia lihat. Seketika itu Hyo Hwa bergumam tak jelas saat maniknya menangkap sosok anak laki-laki yang terlihat meringkus tak berdaya di tanah pemukiman. Jika dilihat dari tempat nya berada, anak kecil itu memeluk sesuatu hal di balik tangan-tangannya yang mungil. Air mata anak itu terlihat mengalir deras membasahi pipinya yang nampak tirus, tubuh mungil itu nampak bergetar hebat, jangan lupakan darah segar terlihat mengalir di keningnya yang nampak membiru serta luka.
Hyo Hwa merasa miris saat melihat keadaan anak kecil itu, sungguh hatinya merasa geram saat melihat satu orang pira berbadan besar terlihat menendang, menjambak serta memukul bocah laki-laki itu tampa perasaan. Dan lebih parahnya lagi, para masyarakat itu nampak tak melakukan apa-apa untuk menghentikan perbuatan keji si pira tua.
"CK, Biadab......menyebalkan. Dasar tak punya hati nurani." gumam Hyo Hwa pelan, menatap tajam kearah mereka. Seakan ia ingin menguliti kedua pria keji itu, dengan salah satu belati yang terselip apik di hanfu yang ia kenakan. Tapi tunggu, sejak kapan ia juga memiliki hati nurani? Bukanya ia lebih kejam dan sadis dari kedua pira itu? Ayolah...di seorang gangster wanita yang terkenal Kejam setelah ibunya dulu. Iya dulu. So sekarang nyokap nya dah insyaf. Tak mau ambil pusing, Hyo Hwa malah berjalan pergi meninggalkan Boca yang tengah dianiaya itu.
Padahal tadi si gadis mengatakan kata-kata mutiara tentang dua pria tua itu. Namun sekarang lihat lah!! Dia dengan sedongkol-donkolnya malah pergi meninggalkan Boca yang malang itu. Kasihan!! Semoga Hyo Hwa diberi hidayat dan dibukakan pintu hatinya agar ingin membantu anak kecil yang malang itu.
Baru saja 3 langkah Hyo Hwa ambil seketika itu gadis itu berhenti. Entah mengapa berhenti gadis itu pun tak tahu. Intinya tubuhnya bergerak sendiri tampa dia minta. Apa ini merupakan respons dari si pemilik tubuh asli? Untuk sekedar melolong Boca malang itu? CK, dia tak punya hati omong-omong, namu lihatlah sekarang si pemilik tubuh ini seenak jidat saja mengontrol tubuhnya Atau ahhk...bodoh lah. Menyebalkan pikirnya.
Karena tak ada pilihan lagi, akhirnya Hyo Hwa mengikuti kata tubuhnya saja. So, mau melawan pun tak ada gunanya intinya tetap saja tubuhnya bergerak sendri. Ingin rasanya Hyo Hwa berteriak memaki pemilik tubuh ini, namun sayang dia masih punya urat malu agar tak di cap gila oleh orang di sekitarnya.
TBC
#4-Februari-2021
Vote....vote And Komen...komen
Jangan lupa ya(:
......
Hallo maaf Bru up ya(:
Biasalah banyak gendala;)Gimana dengan chapter ini?
Seru? garing?Maaf jika masih banyak typo (:
Hey...hey...Hye......hey
Bagaimana kabarnya dirumah?
Masih ok kan?Udh ahh....
Pypy.... Reades Black and grey 💜
KAMU SEDANG MEMBACA
Time Travel Hyo Hwa
AdventureVote dulu baru baca, boleh 🤔😉 Cerita ini berkisah tentang seorang gadis cantik nan imut. Gadis yang memiliki keberanian serta kenakalan yang tak tanggung tanggung, ampe-ampe bonyok nya angkat tangan dengan kenakalan sang anak. Gadis yang tak mer...