Keputusan Tiga Bersaudara Han|26|

759 63 4
                                    

Ketiga bersaudara itu masih saja berfikir, hingga salah satu diantara mereka mengajukan pendapat.

"Saudara tertua dan ke dua. Bagaimana jika kita menerima tawaran tuan fang-zu? Dia sudah berbaik hati mengeluarkan uang banyak demi membeli kita. Dan mungkin kehidupan kita akan lebih makmur jika kita melayani tuan itu." Ujar Han-ming tenang menatap kedua saudaranya.

Kedua saudara tertua menatap adik kecil mereka kemudian salah satu angkat bicara.

"Adik bungsu, apa yang anda katakan itu ada benarnya. Tetapi bagaimana jika hidup kita lebih buruk jika kita patuh dengan tuan itu?" Kata saudara ke dua Han-bo. Tak setuju dengan perkataan saudara bungsu nya.

"Tapi, kakak kedua. Bagaimana jika sebaliknya? Selain itu, tuan itu sangat baik. Dia bahkan membebaskan kita dari perbudak ini. Namun bagaimana jika suatu saat nanti kita kembali ketempat ini dan mendapat kan tuan yang buruk?"

"Adik, kita tak akan mungkin kembali ketempat ini. Tak akan pernah, saya berjanji untuk itu."

"Mungkin saja kakak kedua. Lalu bagaimana jika dimasa depan?, Saat kita tak punya apa-apa lagi? Tidak, kita memang tak punya apa-apa saat ini. Bagaimana kita hidup dan tinggal di kekaisaran ini?"

"Kita dapat hidup jika kita bersama, adik. Percaya pada ku dan kakak pertama."

"Saya percaya pada kedua kakak saya, namun dapatkan kita hidup di kekaisaran ini? Apa kita akan menjadi peminta-minta untuk meneruskan hidup?"

"Tidak adik, kita tak akan menjadi seperti itu. Kita dapat tinggal di hutan dan memulai semuanya dari awal."

"Apakah kita akan tetap seperti itu hingga kita ke alam baka, Kakak?"

Han-bo seketika terdiam mendengar ucapan Han-ming. Apa yang adiknya katakan ada benarnya dan rasanya hal itu sangat tak nyaman di lubuk hati.

Kakak pertama Han-Long menatap kedua adiknya dalam diam dan menyimak percakapan mereka. Memang ada benarnya dengan perkataan adik kecilnya. Namun, apa yang adik ke duanya katakan  ada benarnya juga. Namun lebih setuju dengan argumen adik kecilnya.

Baiklah, dia sebagai tertua telah memutuskan untuk mengikuti tuan barunya. Dan menerima risiko-risiko yang mungkin akan terjadi di masa depan.

Tak perlu banyak berfikir lagi. Lebih baik memutuskan segalanya tampa takut seperti apa yang akan terjadi.

Han-Long menatap kedua Adik bergantian kemudian berkata.

"Batuk.....adik kedua dan adik. Saya telah memutuskan bahwa kita akan melayani tuan kita. Cepat atau lambat mungkin kita akan berada di tempat ini lagi atau lainnya. Jadi, selagi kita punya tuan berhati baik. Mari kita berbakti."

Kedua bersaudara menatap kakak tertua kemudian mengangguk setuju. Tanpa ada bantah lagi.

Mereka sudah memutuskan bahwa tuan itu adalah tuan baru mereka dan mereka akan berbakti.

Karena telah menentukan apa yang akan mereka lakukan. Ketiga bersaudara itu berjalan keluar menuju tempat di mana  tuan baru mereka berada.

Tap!!

Tap!!

Tap!!

Hap!!

Sampai lah mereka di tempat dimana tuan mereka berada. Ketiga bersaudara itu menatap ke arah tuan yang terlihat melakukan interaksi dengan seorang penjaga toko.

Tiga bersaudara saling menatap kemudian salah satu nya membuka suara.

"Batuk.... permisi, tuan." Kata Han-bo mewakili dua saudara nya.

Time Travel Hyo HwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang