Menolong Anak Ayam|20|

1K 86 4
                                    

Gadis itu, Hyo Hwa terlihat berjalan malas kearah kerumunan dengan langkah di seret. Sangat terlihat jika gadis itu terlihat ogah-ogah'an menghampiri kerumunan tersebut.

Tatapan iris nya datar tampa ekspresi dengan aura suram seperti saja tak tahu cara berekspresi, itu sih menurut orang-orang yang baru melihat nya, tidak tahu yang udah pernah lihat (?) Lupain / plak

Tap

Tap

Tap

Tap

Hap

Gadis itu berhenti melangkah saat jaraknya sekitar 2 meter dari lokasi kejadian berlangsung. Dapat maniknya tangkap, seorang pria paru baya terlihat memukul serta menendang bocah lelaki itu dengan brutal dan tak berperasaan seakan bocah itu benda mati yang  tahan banting dan bukan mahkluk hidup yang tahu akan rasa sakit.  Kejam!!

Bruk

Bruk

Brak

Plak

Hyo Hwa menatap tanpa minat pria tua itu, ingin rasanya dia mematahkan kedua kaki serta tangan biadab nya itu. Apa dia tak berfikir jika makhluk yang tengah dia aniyaya itu sudah hampir sekarat dengan benda (?)  yang terbalut kain yang terlihat terganggu dengan benturan yang di dapat bocah lelaki itu hingga  mengeluarkan suara.

Angrkk

Nggoee..

Nggoee...

(Tangisan Beby ya cuy, gomen Lan kaga tahu gimana suara nya jadi anggap aja say!!)

Hiks..

Brak

"Apa yang anda lakukan!! Tuan~" kata bocah lelaki itu cukup lantang tanpa memedulikan tubuhnya yang penuh memar dan luka serta tatapan menusuk, mencomo serta tak percaya dari orang sekitar serta pria tua. Karena saat ini yang dia pedulikan hanya sosok orang terkasih nya yang terlihat mendapatkan luka memar  tepat di kening mulusnya. Padahal dia sudah berusaha keras agar sang adik tidak terkena sedikit pun tendangan serta pukulan dari orang yang dia panggil tuan itu.

Si bocah merasa gagal menjadi seorang kakak, namun mau gimana lagi, dia masih lah seorang anak kecil yang rentang serta lemah. CK, ingin rasanya dia meneriaki pria tua bangka yang sialnya adalah tuan nya, namun sayang dia tak dapat melakukan hal itu! sebab, dia hanyalah seorang budak dan budak tak memiliki hak untuk menyuarakan pendapatnya.

Pukul

Tendang

Jambak

Tampar

Pukul

Dorong

hal itu yang pria tua itu lakukan pada bocah lelaki yang  khusyuk melindungi adik kecilnya dalam bentuk dekapan. Si bocah menangis dalam diam serta menahan semua rasa sakit yang terasa di tiap bagian tubuhnya. Dalam diam dia berdoa agar seseorang dengan berbaik hati ingin menyelamatkan dirinya dan adik kecilnya dari perilaku biadab orang dihadapannya.

"Kami sama~ kami mohon selamatkan kami dari pria ini, saya bersumpah akan melakukan apa saja asalkan kami dapat terselamatkan dari cobaan yang engkau berikan. Kami tidak meminta banyak, cukup selamatkan kami." Batin bocah lelaki itu berteriak memohon kepada sang pencipta.

Dorong

Pukul

Tendang

Dilain sisi dengan jarak 2 meter, terlihat gadis dengan Hanfu pria yang tadinya menatap tak berminat, jengah, malas seketika menatap penuh minat aksi penganiyaan di hadapan nya.

Time Travel Hyo HwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang