Menanti Hukuman|14|

1.2K 85 0
                                    

Sepasang kaki jenjang  milik seorang gadis cantik berjalan tersentak-sentak menyelusuri jalan setapak menuju ke paviliun miliknya.

Ke adaan sang gadis terlihat sangat menyedihkan. Kadang sang pemilik kaki meringis tertahan saat luka dipunggung nya bersentuhan dengan kain hanfu yang ia kenakan.

ia akui bahwa hukuman berupa cambukan yang diberikan oleh si biadab itu ternyata tak main-main. hingga mengakibatkan ia harus menahan semua jeritan sakit saat menerima cambukan itu. ck biadab

Ia berjalan tanpa dibantu oleh siapapun, saat sang pelayan pribadi mengajukan bantuan! dengan cepat sang gadis menolak dengan tegas nan datar. Ia tak selemah itu untuk meminta bantuan dari siapapun, Luka kecil seperti ini tak seberapa dengan luka yang dulu ia dapatkan saat tawuran dan baku hantam dengan para preman dan gangster.

Entah sudah berapa kali gadis itu, Hyo Hwa memekik tertahan di sepanjang jalan. Ia sangat kesal saat kediaman miliknya masih berada sangat jauh dari tempatnya tadi menerima hukuman! Ia kadang bertanya-tanya, apa ia anak kandung si kaisar biadab itu atau apa huh?!pikirnya

Dan mengakibatkan ia harus berjalan jauh karena jarak kediaman miliknya berada paling ujung di bagian timur. Serta ia harus menahan rasa sakit dan pedih dipunggung nya itu.ia pastikan bahwa punggung nya saat ini telah lembam dan luka. uhgm...menyebalkan

"Huh...akan ku balas perbuatan kalian  nanti. Askkk...sakit!!"gerutu nya pelan. Sepasang berry miliknya memerhatikan sekitar dengan seksama memastikan apa saja yang mungkin bisa ia gunakan untuk membalas perbuatan si biadab berserta anteknya.

Dia menghela nafas sinis ketiak  ia menemukan sesuatu yang menarik di manik berry nya. Segera ia berjalan cepat walau tertatih menuju ke paviliun miliknya untuk memulai sebuah rencana yang akan terdengar hebat serta seru.

"Tunggu dan nantikan Ibu permaisuri biadab!!"gumam nya pelan disertai senyum sinis serta licik di sudut bibir merah alami itu

Hingga mengakibatkan Pelayan serta prajurit yang mengikuti nya dari belakang bergidik ngeri saat merasakan aura serta senyum sinis sang nona. Entah apa yang tengah sang nona rencanakan hanya sang nona yang tahu pikir mereka

Sesampainya di paviliun lavender, Hyo Hwa berjalan masuk dan di ikuti pelayan pribadi nya Ha-na.

"Tuan puteri! apa anda membutuhkan sesuatu?!"tanya Hana lembut

"Hah..siapkan puteri ini dua Air mandi dengan aroma vanilla serta lavender dan jangan lupakan air mandi satunya beri tanaman herbal."jawab Hyo Hwa

"Baik tuan puteri!"seru Hana seraya berjalan ke arah pemandian dan menyiapkan apa saja yang minangka butuhkan

"hah...luka ini benar-benar menganggu."gumam Hyo Hwa seraya mengoleskan tanaman obat yang ia buat di luka miliknya sendiri.

Kenapa ia tak menyuruh Hana atau pelayan lain?! so, ia masih bisa mengobati lukanya sendiri. Selain itu ia tak suka jika tubuh miliknya dilihat oleh siapapun itu walaupun ia seorang wanita sekalipun.

Tak berselang lama, akhirnya Hana pun telah kembali dan mengatakan bahwa air mandi yang ia butuhkan telah siap. Hyo Hwa hanya menjawab dengan Dehem'man paham setelah itu berjalan masuk ke dalam pemandian yang berada tepat di dalam kamarnya.

Dia menatap puas hasil kerja milik Hana, setelah mengamati dua air mandi yang berisi air yang beraroma lavender serta vanila dan satunya berisi herbal. Dia pun menuangkan yang beraroma herbal terlebih dahulu  kedalam kolam   

setelah itu, ia menanggalkan satu demi satu helaian kain yang melekat di tubuhnya hingga mengakibatkan tubuhnya tak berbusana lagi.

Kaki jenjang putih nan mulus itu terlebih dahulu memasuki bak setelahnya tubuh putih mulus miliki nya. Ia menenggelamkan tubuh mungilnya kedalam bak lalu kembali menyembulkan kepalanya ke atas dan begitu seterusnya hingga ia merasa puas berendam dengan ramuan herbal.

Setelah 15 menit berendam ia pun bangkit dan berjalan ke arah air yang berisi aroma vanilla serta lavender menuangkan air itu kedalam bak yang lain yang telah berisi air lalu kembali berendam selama 15 menit.

Sekedar info di kediaman lavender itu terdapat bak mandi kembar yah yang hanya berbatasan papan. Btw baknya terbuat dari kayu:)

 Btw baknya terbuat dari kayu:)

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Cam ini lah😉


Tak berselang lama Hyo Hwa memutuskan untuk menyudahi kegiatan berendam nya dan bergegas mengenakan hanfu putih polos namun terdapat ukiran/ bordir bunga lavender di bagian ujung kain. Setelanya memperingatkan Ha-na untuk menata rambut hitam panjang dengan tataan simpel namun berkesan elegan.

"Tuan puteri!!"panggilan Ha-na lembut seraya memperbaiki tataan rambut Hyo Hwa

"HH!!"

"Besok adalah hari dimana nona akan menjalankan hukuman pengurungan? apakah ada sesuatu yang nona butuhkan?jika ada Nubi ini akan memberikan nya!"seru Ha-na lembut

"Puteri ini tak membutuhkan apa-apa!! Selain itu aku cukup senang dengan hukuman ini."

"Ehh, nona tak biasanya anda akan senang menerima hukuman pengurungan? kenapa nona terlihat sangat senang?"

Hyo Hwa terdiam merenung dengan ucapan Ha-na. Entah mengapa tiba-tiba ia merasa jangal?! apa mungkin itu reaksi tak langsung sang pemilik tubuh? ahh...masa bodoh!!

Ha-na yang melihat keterdiaman sang nona pun merasa bersalah hingga mengakibatkan ia bersujud takut kearah sang nona.

Bruk

"Mohon ampun tuan puteri!! maaf kan ketidak sopan Nubi ini."ujar Ha-na lirih dengan nada takut.

"HH, tak apa Ha-na!! puteri ini tak akan menghukum mu. Berdiri lah, berhenti bersujud tak jelas di bawah situ."pinta Hyo Hwa lembut namun tampa ekspresi.

"Terimakasih nona!"ujar Ha-na pelan seraya berdiri dari mode sujudnya.

"Hm..selain itu, tentang pertanyaan mu tadi itu benar-benar sedikit menggangu ku! namun  tak apa puteri ini mengerti.  Ohh Iyah.... Ha-na! besok adalah awal nona ini terkurung kan? jadi kurasa mungkin nona ini membutuhkan alat lukis serta tulis di Gasebo yang biasa nona ini tempat besok? jadi bisa kan kau menyiapkan benda yang nona ini butuhkan?!"celetuk Hyo Hwa.

Entah mengapa dia meminta sang pelayan menyiapkan kedua benda itu, padahal tadinya dia tak berminat melakukan apapun besok. Namun, Iyah sudahlah biarkan saja, dari pada besok dia mati karena kebosanan.

"Dengan senang hati nona!!"jawab Ha-na lembut di serta dengan nada antusias. 

Setelah percakapan Antara Hyo Hwa dan Ha-na  si pelayan. Tak ada lagi percakapan yang lain dan hanya meninggalkan keheningan yang terasa nikmat dan tenang bagi Hyo Hwa. Tinggal menunggu esok hari dimana ketenangan mungkin akan ia dapatkan selama 3 bulan penuh. ugh.. udah gak sabar!!


TBC

Komentar and vote gan:)

#13-Desember-2020

Time Travel Hyo HwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang