.....|37|

464 37 0
                                    


Hyo Hwa menatap lama+ penuh arti kearah gadis naga. Dia terdiam lalu bergeser sedikit kearah gadis naga sambil mengulurkan tangannya kearah pundak sang gadis naga lalu berkata...

Puk!!

" Saya tak tahu harus berkata apa tapi, izinkan saya memberi tahu bahwa saya sebenarnya......"

"Tuan saya?"potong gadis naga penuh harap sambil menggenggam tangan Hyo Hwa yang berada di pundaknya.

Hyo Hwa menatap gadis naga, lalu berkata malas.

"Iya, sepertinya."

"Akhirnya."

Gadis naga tersenyum senang saat mendengar perkataan Hyo Hwa. Sungguh,,,dia sangat senang dan bahagia karena penantian nya selama ini tak sia-sia.

Gadis naga bersorak gembira sambil berloncat kecil karena sangking bahagianya. Hyo Hwa yang melihat, hanya mampu tersenyum tipis dengan tingkah gadis naga yang terbilang kekanak-kanakan tapi tak apa, asalkan dia bahagia sudah cukup!! Benar bukan?

Di sisi lain pula, tepatnya di sosok pengintai yang tak lain roh penunggu pohon. Dia terlihat tersenyum manis saat melihat tingkah dari sang gadis naga, gadisnya tepatnya. Gadis yang selama ini selalu dia nantikan dari tempat ini, tempat dimana dia juga terkurung hanya untuk menantikan kedatangan sang tuan, yang tak lain Hyo Hwa.

"Huh~~ akhirnya. Akhirnya semuanya akan baik-baik saja, mungkin." Gumam sosok penjaga pohon atau lebih tepat di panggil roh pohon.

"Akhirnya penantian kita berakhir. Tunggu aku, tunggu aku dan kita akan berkumpul dan bertarung bersama lagi. Aku merindukanmu, sangat."lanjutnya lirih.

Ketiga orang itu bersuka cita atas pertemuan yang telah lama di nanti namun minus Hyo Hwa mungkin.

Ketiga orang yang berada di jarak yang lumayan jauh itu saling tersenyum penuh arti nan makna. Mereka tersenyum seakan tidak tahu jika kalau sesuatu hal penting telah terlewati dengan sangat penting. Sesuatu penting itu merupakan sesuatu hal yang tentunya akan berdampak baik atau tak baik untuk mereka terutama Hyo Hwa.

...

Hembusan angin kencang menerpa rambut berbeda warna itu. Ketiga orang dengan usia berbeda terlihat menikmati lebih tepatnya sih menanti sesuatu hal yang belum pasti.

Banyak hal yang mereka pikirkan, banyak hal yang ingin mereka lakukan tetapi entah mengapa ada sesuatu hal yang terasa mengganjal dalam hati mereka.

Seperti ada sesuatu hal yang benar-benar terlupakan tapi apa? Lama memikirkan hal itu, ketiga memilih tak ambil pusing dan lebih baik bersantai kan mungkin saja nanti hal penting itu akan mereka ketahui.

Hyo Hwa dan gadis naga terduduk manis di tanah berumput hijau dengan berbekalan pohon sebagai tempat bersandar. Kedua gadis itu menikmati sejuknya angin serta manis, renyahnya buah persik.

Saat keduanya menikmati buah persik tiba-tiba saja Hyo Hwa tersentak sambil terbatuk ria sebab tersedak buah persik yang dia makan.

Batuk

Batuk

Batuk

"Batuk, apa-apaan ini. Siapa sih yang seenak jidat membicarakan orang cantik ini. CK, bedebah." Gerutu Hyo Hwa dengan logatnya sambil menepuk-nepuk dadanya.

"Awas saja, awas saja jika ku tahu siapa dalangnya akan ku buat dia menyesal." Sambungnya kesal.

Gadis naga menatap Hyo Hwa heran sambil memutar bola matanya jengah. Ayolah,, dia tersedak sebab kecerobohan nya sendiri lalu mengapa seenak jidat dia menyalahkan orang lain? Huh, apa tuannya bodoh atau apa? Jika bisa memilih bolehkah dia memilih sendiri tuanya?  Mungkin saja tidak jika pun bisa sudah pasti dia akan mencari tuan yang berbudi pekerti luhur dan pintar, tidak seperti gadis bodoh di sebelahnya ini yang sialnya tuanya sendiri.

Time Travel Hyo HwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang