Memeras Si Penjual kediaman|23|

847 72 4
                                    

Hyo Hwa menatap datar nan tenang pira tua di hadapan nya dengan saksama. Begitu pula sebaliknya, pira tua si pemilik kediaman yang menatap Hyo Hwa tenang nan licik.

Mereka berdiam diri cukup lama dan setelahnya menikmati secangkir teh herbal yang disajikan oleh para nubi di rumah si pira tua yang dikenal sebagai tuan Hwang Ju si pebisnis terkenal di tanah kang ini.

Setelah menikmati secangkir teh, Hyo Hwa mulai angkat bicara membicarakan tentang keinginan nya untuk mendapatkan rumah itu walau tempatnya jauh dari pemukiman penduduk setidaknya tempatnya aman, nyaman serta strategis untuk orang seperti nya. Hm... sepertinya impian nya untuk membangun kembali kelompok gangster nya akan terwujud secara perlahan namun pasti. Memikirkan nya saja sudah membuat Hyo Hwa tertawa kesehatan.

Sepertinya, ambisinya mulai berkobar untuk mendapatkan hormat serta kedudukan yang lebih besar dari seorang kaisar, si pengusaha tanah Agun. Dia bersumpah demi Tuhan yang dia puja, akan menundukkan para penguasa di bawah kakinya dan membuat gangster yang akan dia bentuk menjadi tertinggi dan di takuti oleh para pemberontak serta kekaisaran. Membayangkan nya saja sudah membuat Hyo Hwa bersorak senang sampai-sampai ingin membunuh seseorang. Heheheh... sepertinya jiwa piscopat nya mulai kembali berkobar, jadi berhati-hatilah mulai dari sekarang heh.

Skip

"Hekhemm... kedatangan saya kesini hanya untuk membeli kediaman yang anda lelang, Tuan Hwang Ju." Dehem Hyo Hwa pelan sambil menikmati kudapan dihadapannya.

Tuan Hwang Ju menatap sekilas, kemudian berkata." Berapa yang anda tawarkan anak muda?"

"Sebelum itu, berapa harga yang anda tentukan, tuan." Balas Hyo Hwa datar dengan nada licik.

Tuan Hwang Ju tersenyum licik sambil berucap." Sepulu ribu keping emas, anak muda? Apa anda sanggup."

Hyo Hwa tersenyum miring sambil berkata."apa anda tengah merampok anak muda ini, tuan?"

Tuan Hwang Ju tertawa kecil kemudian berkata." Orang tua ini tak sedang merampok anda. Hanya saja, harga itu sebanding dengan kediaman yang ada ingin beli."

Hyo Hwa ikut tertawa tapi dengan tawa garing sambil berkata." Sebanding kah? Omong kosong. Itu namanya merampok tuan, coba tuan pikirkan kediaman sederhana itu yang letaknya jauh dari pemukiman anda tawarkan dengan harga sebesar itu? Yang benar saja tuan."

"Jika anda tak dapat membeli nya, lebih baik anda  keluar dari kediaman orang tua ini dan tenang saja, masih banyak yang akan membeli rumah itu dengan harga yang lebih besar."

Hyo Hwa mengepalkan tangannya kesal dengan pria tua licik dihadapannya. Ingin rasanya dia mencabik mulut serta tubuh pira itu hingga hancur. Namun saat ini dia masih membutuhkan orang dihadapannya itu jadi mari kita tunda kematian pria licik itu.

"Hm....saya tetap akan memiliki kediaman itu, secara halus atau paksa. Saya pastikan tempat itu akan menjadi milik saya." Kata Hyo Hwa dengan datar+ dingin dan jangan lupakan aura intimidasi yang menguat di sekitar mereka.

"Apa anda sedang mencoba mengancam pria tua ini, anak muda?"

"Jika anda berpendapat seperti itu, baiklah saya mengancam. Jadi, serahkan kediaman itu dengan Harga 1 juta keping koin emas atau anda tahu apa cerita selanjutnya."

"Ah, lancang sekali kau anak muda. Namun  keberanian anda cukup membuat saya kagum."

"Terimakasih atas pujiannya, tuan."

"Itu bukan sebuah pujian anak muda. Tapi, saya tengah mengejek anda."

"Apa peduli saya tuan. Jika itu ejekan atau apalah. Intinya serakah tempat itu dengan saya membayar 1 juta koin emas atau mati percuma? Pilihlah saya tak punya banyak waktu."

Time Travel Hyo HwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang