Tu-fan Dan Membeli Herbal|22|

892 75 2
                                    

Hyo Hwa berjalan santai meninggalkan penginapan di ikuti pengikut barunya yang seorang bocah dan baby berusia kira'an 3 bulan lebih.

Mereka berjalan layaknya anak bebek yang mengikuti induknya. Hyo Hwa terlihat risih saat banyak pasang mata mengarah kearah mereka dengan ekspresi berbeda serta bisikan-bisikan pelan dari mereka. Dalam benak gadis itu terus berucap 

" memang dia cantik, jadi kaga usah natap seperti itu juga kali." batin Hyo Hwa berteriak dengan PD nya.

Padahal masyarakat bukan tengah membicarakan tentang kecantikan nya dan tunggu.....apa gadis (?) Itu dapat di artikan cantik saat memakai hanfu pira dan cadar tipis itu? Ayolah, mana mungkin mereka beranggapan seperti yang gadis itu pikirkan. Benar-benar aneh.

Tatap

Tatap

Bisik

Tatap

Tatap

Lirik

Lirik

Lirik

Tatap

Tatap

Lirik

Bisik

Bisik

Sindir

Sindir

Sindir

Bisik

Tatap

Hyo Hwa geram saat mendengar sindiran serta bisikan yang terang-terangan tertuju kearahnya. Kesal, marah, malas serta geram menjadi satu saat ini dalam diri nya. Ingin rasanya gadis itu membungkam mulut pedas para wanita, gadis dan pira yang berucap tentang nya dan ingin sekali dia mencolok kedua manik para pe-lirik serta pe-natap kearahnya. Ugh...lihat saja nanti mungkin dia akan sedikit bermain-main dengan mereka jika urusan nya telah usai.

Tampa ambil pusing untuk saat ini, iya saat ini, gak tahu nanti. Lebih baik dia berjalan mencari herbal dan mungkin pedang / Katana untuk perlengkapan berperang nya melawan para musuh yang berada di balik kedok Seorang Mentri, keluarga bangsawan dan lainnya.

Skip

Mereka berjalan di sepanjang jalan setapak yang penuh dengan sejumlah masyarakat yang melakukan jual beli atau bahkan barter pun ada di tempat itu. Banyak, banyak beraneka ragam benda maupun makanan manis diperjual belikan.

Pasti sangat lezat jika dimakan, membayangkan nya saja sudah membuat Hyo Hwa dan bocah lelaki itu meneteskan air liur nya.

"Wah!! roti awan rasanya enak banget hihihihi." Batin Hyo Hwa saat melihat pedagang kudapan roti isi kacang (bakpao). Persisi seperti roti di film animasi kucing yang makan roti awan yang dia dan orang itu tonton.

Hyo Hwa terlihat melirik bocah di belakang nya, yang terlihat terus menatap pedagang bakpao itu dengan hikmat. Apa bocah itu ingin memakan bakpao? Jika iya, dengan setengah senang hati dia akan belikan mumpung saat ini dia banyak duit muehehehe..

"Hekhemm..."dehem Hyo Hwa pelan sambil melirik pengikut barunya.

Si bocah yang peka dengan kode majikan barunya langsung saja menatap penuh tanya.

"Jadi, bisakah kau belikan 5 buah bakpao itu untukku dengan rasa kacang dan daging, hm....siapa namamu? Maaf orang ini baru menanyakan nya." Kata Hyo Hwa tenang namun berkesan lembut.

Time Travel Hyo HwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang