....|42|

371 35 4
                                    

👉( ╹▽╹ )👈
..

Tap!!

Tap!!

Tap!!

Hap!!

Ehh!!

Awas!!

Brak!!

Prang!!

....

Suara gelas the pecah menggema di ruangan tersebut, tatapan semua orang langsung saja terarah kearah pria yang terjatuh tak jauh dari pecahan gelas the.  Pria itu terduduk diam tak bergerak se-inci dari tempat kejadian.

Semua orang terdiam menatap pria malang yang baru saja menjatuhkan gelas the milik sang permaisuri kekaisaran Kim. Siapa lagi jika bukan si permaisuri Lin sang  ibu biad*p kata Hyo Hwa.

Permaisuri Lin menatap garang Ru-ran yang masih terdiam, ingin rasanya dia berteriak keras memakai serta memerintahkan para pelayan untuk menampar atau memukul pria bodoh itu, sampai mati. Tapi sayang, itu hanya angan sebab dia tak akan berani memukul Ru-ran di hadapan keluarga kekaisarannya.

"Dasar pria bodoh, jika kekaisaran tidak ada lihat saja, permaisuri ini akan memukulmu hingga mati. Ck." Batin permaisuri Lin berteriak.

" Ck, bodoh tetaplah bodoh."lanjutnya.

Manik permaisuri Lin melotot gila dari balik hanfu yang dikenakan. Sambil mengelap hanfu yang terkena tumpahan teh dengan sapu tangan, sekali-sekali dia akan mencibir dan melotot kearah Ru-ran yang belum bangun dari posisi terduduk nya.

"Ck, dasar orang bodoh tak tahu diri."cibir Permaisuri Lin pelan namun masih terdengar oleh beberapa orang tak terkecuali Hyo Hwa yang memiliki pendengaran tajam.

Hyo Hwa menatap sinis namun masih mempertahankan tatapan dingin nya kearah Permaisuri Lin. Ingin rasanya dia mencabik mulut tak tahu diri permaisuri tapi sayang tempat tak mendukung, maka tahan untuk sementara waktu sebab malam bisa dimulai.

Rencana-rencana jahat sudah terbayang di benak Hyo Hwa maka tinggal menunggu waktu saja dan semuanya akan berakhir wah~ untuk permaisuri Lin.

Bruk!!

"Maafkan atas ketidak sopan suami puteri ini permaisuri. Mohon sang  puteri  ini mendapatkan sedikit maaf untuknya."kata datar Hyo Hwa tanpa membungkuk.

"Dia hanya suami yang labil, jadi anda harus memaafkan tindakan cerobohnya."

"Berilah dia maaf yang mulai permaisuri."

Permaisuri Lin menatap melotot kearah Hyo Hwa sambil mencibir pelan.

"Ck, perhatikan suami anda puteri anda tak akan tahu apa yang akan terjadi jika sikap Ru-ran tak kau jaga dengan baik. Untung permaisuri ini yang terkena, bagaimana jika orang lain? Permaisuri ini tak akan tahu seperti apa suami anda."

"Anda harus tahu itu puteri, tolong di ingat. Atau anda akan tahu akibatnya, akibat yang tidak akan baik untuk anda dan dia."lanjutnya.

"Puteri ini memahami, permaisuri."balas Hyo Hwa malas.

"Hm."

Setelah percakapan itu Hyo Hwa langsung saja membatu Ru-ran untuk berdiri dari posisi duduknya. Dia mengulurkan tangannya seraya berkata kepada Ru-ran dengan lembut.

"Berdirilah, Hubby."

Ru-ran menatap Hyo Hwa lalu mengangguk tak lupa tersenyum bodoh andalannya.

"Lain kali, tolong jangan melepas genggaman Hwa ya."  Bisik Hyo Hwa tepat di telinga Ru-ran.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 04, 2022 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Time Travel Hyo HwaTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang