PART 32 : THE TRUTH UNTOLD

3.3K 239 11
                                    

PART 32 : The Truth Untold

ME AND MY STARBOY

Balik lagi saya hahay😂

Jangan lupa vote dan comment nya sayang 😚


🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

"Lalu kapan kau akan membicarakan hubungan kita? Kau tidak pernah peduli dengan hubungan kita karena ini hanya kamuflase untuk menutupi perasaanmu pada Kinan! Kau mencintainya selamanya kau hanya mencintainya, tidak pernah ada aku dihati dan otak mu!" Murka Tasha melontarkan satu fakta yang mampu membuat Kinan berdiri kaku didepan pintu rumah Harjonata.

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

    Tasha terengah karena tangis, di hadapan Guntur yang mematung atas ucapannya. Ia tidak peduli lagi, ia muak dengan Guntur yang memarahinya memojokkan bahkan menyalahkan dirinya atas kambuhnya sakit Kinan. Dan bukan pertama kalinya pria itu melakukan ini.

Ia tidak pernah tau bahwa semua rencananya akan menjadi serunyam ini. Tasha hanya ingin membantu, apa itu salah?

"Tasha.."

"Guntur cukup! Selesaikan masalah kalian di luar jangan disini!" Sela Retno dari arah pintu, mereka berdua kompak memalingkan wajah hingga tatapan mereka bertemu dengan mata bulat milik Kinan. Mata wanita itu memerah, Kinan sekuat tenaga menahan tangisannya.

Ia terlalu terkejut untuk semua informasi ini. Kinan meraih kepalanya yang berdenyut keras, hingga kegelapan melahap dirinya, menyeretnya tak sadarkan diri.

"Kinan!" Jerit Retno, wanita paruh baya itu meraih tubuh Kinan yang hampir saja menyentuh lantai, Guntur pun ikut menghambur membopong tubuh ringkih Kinan menuju kamar di lantai dua.

🌱🌱🌱

Langit-langit kamar menjadi pemandangan pertama yang Kinan tangkap. Kepalanya kembali berdenyut, sangat keras hingga rasanya sakit sekali. Kinan merintih, wanita itu memejamkan matanya erat, tangannya meremas kuat kepalanya. Sialan ini sakit.

"Kinan tenanglah, kumohon jangan seperti ini." Suara Guntur menerobos masuk gendang telinganya, dengan telaten pria itu mengelap hidung Kinan yang entah sejak kapan mengeluarkan darah. Dia mimisan. Lagi.

"Sakit Guntur."

"Apapun yang ada di kepalamu saat ini, kumohon hilangkan karena itu hanya akan menyakitimu. Berhentilah berpikir yang tidak-tidak!" Tanpa Guntur dasari ia menaikkan suaranya, perasaan kesal hampir mengambil alih keadaan.

"Aku pengacau!" Teriak Kinan disela tangisannya. Ia frustasi, semua berkelebat di kepalanya, marah Tasha, perkataan dan tangisan kekecewaan sahabatnya itu.

"Tasha membenciku! Karena kau mencintaiku!"

"Tasha tidak membencimu Kinan tenanglah." Guntur menarik beberapa lembar tissue lagi, dengan terus berusaha menenangkan Kinan.

Retno datang dengan panik saat mendengar suara teriakan Kinan. Ia membawakan segelas air dan obat yang baru saja dapatkan tadi.

"Kinan minum ini dulu."  Dengan patuh Kinan meminum beberapa butir obat yang Retno sodorkan.

"Tidak ada yang membencimu Kinan, maaf aku hanya marah dan tidak seharusnya aku berkata seperti itu." Kini suara Tasha dapat Kinan dengar, ia belum berani membuka matanya, karena rasa sakit di kepalanya masih sangat sakit.

"Jadi tenangkan dirimu, kita bicarakan nanti saat kau sudah sembuh, aku mohon berhenti berpikir macam-macam." Kinan mengangguk lemah, kegelapan kembali merenggut kesadarannya.

Me and My Starboy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang