PART 3: Ayah berubah.

10.8K 527 0
                                    

PART 3 : AYAH BERUBAH

ME And MY STARBOY

      Hari Senin, hari dimana para siswa melakukan upacara bendera untuk menghormati bendera kebanggaan negara dikibarkan di tiang tertinggi sekolah ini. Bel sudah berbunyi tiga kali, pertanda para siswa harus Segera berkumpul di lapangan dan mengatur barisan mereka.

Namun tidak dengan Kinan yang masih duduk termenung di meja pojok nomor dua dari depan. Pikirannya masih melayang pada sikap Ayahnya pagi ini, yang menurutnya sangat sweet. Setelah kemarin malam menghukum Kinan habis-habisan. Dan bolehkah Kinan berharap Ayahnya bersikap lebih terbuka lagi dengannya?

"Kamu kenapa?" Suara ketus Tasha membangunkan Kinan, mungkin jika Tasha tidak ada gadis itu akan terus berkutat dengan pikirannya, tanpa mempedulikan sekitar. Atau lebih tepatnya hanya Tasha yang peduli padanya disini.

"Kamu kenapa sih? Itu bel udah bunyi, masih mau bengong sambil liatin aku?" Pungkas Tasha yang sekarang mendapat cengiran Kinan.

"Buruan!" Tasha meninggalkan Kinan yang tengah mencari topi nya.

🌱🌱🌱

Satu jam kemudian upacara bendera telah usai, para siswa diberi waktu lima menit sebelum jam pertama dimulai. Ada yang menggunakan lima menit mereka dengan duduk di kantin menghabiskan segelas es teh, atau duduk di beranda kelas sambil bercanda dengan teman-teman mereka. Ada juga yang menghabiskan waktu dengan duduk didalam kelas sambil mengobrol dengan teman mereka.

Seperti Kinan yang lebih memilih menunggui Tasha yang tengah menyalin tugas matematika miliknya, karena kebetulan mata pelajaran itu akan dimulai di jam pertama. Saat tengah asik menggoda Tasha, seseorang menepuk bahu Kinan, membuatnya meringis kesakitan.

"Argh.." Tepukan itu tidak kencang, hanya saja pas mengenai luka cambuk yang ada dipundaknya. Tasha mendelik kearah pelaku, sedangkan Kinan langsung menepuk pundak gadis itu seakan berkata ia tidak apa-apa.

Kinan berbalik melihat pelakunya dan itu Guntur ketua kelas yang terkenal pendiam namun berwibawa.

"Eh.. maaf Kinan," ujar Guntur sambil membenarkan letak kacamatanya. Cowok itu merasa bersalah, namun ia juga merasa tidak menepuk bahu Kinan terlalu kancang.

"Nggak papa kok, ini kemarin jatuh jadi agak sakit kalo disentuh." Jelas Kinan yang merasa tidak enak dengan wajah bersalah Guntur.

Pasti jadi tontonan, gerutu Kinan dalam hati.

Wanita itu mengedarkan pandangannya, dan ia menangkap mata gelap segelap langit malam tak berbintang itu tengah menatapnya tajam. Rafael. Pria itu tengah menatapnya dari kursi pojok paling belakang, yang cukup jauh berseberangan dengan meja Kinan.

"Ada apa, Guntur?" Tanya Kinan, saat Guntur tak kunjung membuka suaranya.

"Eh.. itu.. untuk tugas  biologi kita satu kelompok,"

"Hah? Kok aku nggak tau ya?"

"Udah di-share digrup kelas, makanya kalo punya grup itu jangan dibisukan," sela Tasha, tanpa menghentikan aksi menyalinnya.

"Oke deh, nanti aku cek lagi,"

"Dan nanti kelompoknya dirumah aku, kamu tau kan rumah aku?" Kinan gelagapan dibuatnya. Ia hanya tau rumah Tasha dan.. apartemen Rafael.

"Em.. aku.."

"Nggak tau ya? Kalo gitu nanti pulang bareng aja," potong Guntur yang langsung mendapatkan kata 'hah?' dari Kinan yang cukup keras. Hingga kini lagi-lagi ia menjadi pusat perhatian. Dan dapat ia rasakan tatapan tajam dari balik punggungnya.

Me and My Starboy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang