PART 10 : Keraguan untuk memulai

7.8K 460 2
                                    

Part 10 : KERAGUAN UNTUK MEMULAI

ME AND MY STARBOY

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

"Mulai hari ini kita mulai semuanya dari awal." Prasetyo semakin menggenggam tangan Kinan, berusaha menyalurkan keseriusan yang ia punya.

Kinan mengangguk mantap, ia yakin ayahnya tidak akan mengkhianati kepercayaannya. Ia yakin itu.

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

       Suara berisik radio memenuhi interior mobil Mitsubishi Mirage GLS hitam yang melaju membelah jalanan yang mulai ramai pengendara. Namun tak ada suara yang keluar dari mulut kedua manusia yang tengah terjebak didalamnya.

Danuar memilih tetap fokus pada kemudi dan jalanan didepannya, sedangkan Rafael duduk diam mengamati jalan melalui kaca jendela disamping kirinya.

Dua Minggu lalu Rafael mulai kembali ke sekolah, setelah dokter menyatakan keadaannya sudah kembali stabil. Namun masih ada yang menggangu pikirannya,  bagaimana keadaan Kinan? Sudah hampir tiga Minggu Kinan belum juga kembali ke sekolah, ada rasa hampa yang tidak mampu Rafael jelaskan. Ada apa dengan dirinya? Bukankah sudah biasa bagi Rafael untuk mengabaikan Kinan? Berkali-kali Rafael meyakinkan dirinya sendiri bahwa semua perasaan janggalnya itu karena Kinan ikut membantunya lepas dari Matilda kala itu.

"Dengar Rafael! jauhi Kinandra dan jangan ganggu dia lagi." Peringat ayahnya entah yang ke berapa kalinya, Danuar menunjuk sebuah mobil Mitsubishi Pajero sport dengan dagunya. Mau tak mau Rafael mengikuti arah pandang ayahnya.

Dari sana dari sebuah mobil Pajero sport, Kinan keluar dengan tertatih diikuti Tasha dari sisi penumpang belakang, dan Prasetyo ayah Kinan dari sisi kemudi. Entah kenapa namun Rafael seakan takut untuk menghirup udara disekitarnya. Ada rasa suka dan duka yang menghampiri bersamaan, menimbulkan kebingungan yang menyiksa.

"Biarkan dia memulai semuanya, Jangan ganggu dia karena hanya itu yang bisa kau lakukan untuk melindungi dirimu dari Prasetyo, percayalah dia tidak pernah main-main dengan apa yang dia punya," peringat Danuar kebapakan, tak lupa menepuk pundak kanan anaknya. Walaupun Rafael tidak terlahir dari rahim wanita yang ia cintai namun ia tetap menyayangi anak lelakinya ini melebihi apapun.

"Aku tau." Setelahnya Rafael beranjak keluar dari mobil, berjalan dua puluh langkah dibelakang Kinan dan Tasha. Tanpa mempedulikan tatapan tajam dari Prasetyo.

Ingin rasanya Prasetyo membawa jauh-jauh Kinan dari Rafael namun beberapa bulan lagi Kinan akan melaksanakan ujian kelulusannya maka dari itu pihak sekolah sedikit menghalangi niatnya.

🌱🌱🌱

Dari tempatnya berjalan Rafael menggeram kesal, bagaimana tidak? Beberapa pasang mata siswa laki-laki yang mereka lewati beberapa kali mencuri pandang dan tidak sedikit dari mereka memandang Kinan terang-terangan.

Itu semua terjadi karena perubahan drastis penampilan wanita itu. Tak ada lagi kemeja putih lengan panjang dan rok panjang yang membosankan. Yang ada sekarang adalah kemeja lengan pendek, dan rok standar dengan rambut yang dicepol keatas, memperlihatkan leher jenjang Kinan.

Sialan!

Rafael berhenti sejenak membiarkan Tasha dan Kinan melangkah masuk menuju kelas terlebih dahulu.

Me and My Starboy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang