PART 34 : MURKA PRASETYO

3.7K 262 11
                                    

PART 34 : MURKA PRASETYO
ME AND MY STARBOY

Aku balik lagi, maaf buat kemarin kagak sempet update, karena Eike agak riweh sama dunia nyata🔥

Jangan lupa vote dan comment nya 😚


🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱


      Rafael meraih kepala Kinan mendongak agar menatap pada dirinya, mata tajam itu berubah panik saat melihat cairan kental berwarna merah keluar dari hidung Kinan, wanita itu semakin ganas memukuli kepalanya meraung kesakitan, dan saat itu juga Rafael tersadar akan sesuatu. Ia menyakiti wanitanya lagi.

Sialan.

🌱🌱🌱

Bugh

     Satu pukulan mendarat tepat di rahang kokoh Rafael, pria itu tengah duduk di kursi panjang yang ada di rumah sakit tempat ia membawa Kinan, dan sekarang Prasetyo datang dan tanpa ba-bi-bu memberi pukulan keras tidak hanya satu pukulan. Sedangkan Rafael memilih diam menerima, karena ia pantas mendapatkan ini.

"Sudah ku peringatkan jangan dekati dia, brengsek!" Amuk Prasetyo, kini pria paruh baya dengan tubuh kekar bak binaraga itu menarik kaos Rafael menariknya agar menatap mata tajamnya.

"Dan sudah ku katakan, aku tidak akan pernah melakukan itu." Sahut Rafael semakin menyulut sumbu-sumbu amarah Prasetyo.

"Bedebah sialan!" Prasetyo kembali melayang pukulannya, namun di pukulan kedua sebuah tangan menarik tangan Prasetyo dari wajah Rafael yang sudah tak berbentuk. Pria malang itu tergeletak di lantai, walaupun masih dengan kesadaran seratus persen namun hati Melati tidak pernah bisa melihat hal semengerikan ini.

"Untuk apa kau membelanya Mel? Biarkan aku menghabisi bajingan kecil yang sudah membuat anakku  kesakitan, lagi!" Teriak Prasetyo tak terima, istrinya menghalangi niat baiknya.

"Tenangkan dirimu Pras, ini rumah sakit." Peringat Melati, ia menggiring suaminya duduk dan memberikan sebotol air mineral yang selalu ia bawa di tas selempangnya.

"Aku tau kamu marah, aku pun begitu. Tapi tidak semua hal bisa kamu selesaikan dengan kekerasan, selesaikan semuanya dengan kepala dingin," tutur Melati lagi, sambil beranjak dan membantu Rafael duduk disamping kanannya sedangkan Prasetyo disamping kirinya. Tak lupa ia memberikan sebotol air mineral baru pada pria bujang yang memiliki wajah tampan dihadapannya ini.

Kalau saja Melati tak tau apa yang telah pria didepannya ini lakukan pada anak sambungnya mungkin Melati akan jadi yang pertama mendukung hubungan mereka.

Pintu ruangan Kinan terbuka, seorang pria dengan jas putih keluar diikuti beberapa suster. "Bagaimana keadaan Kinan?" Tanya Prasetyo langsung saat menyadari kehadiran dokter lewat setengah abad itu.

"Apa anda anggota keluarga nona Kinan?"

"Ya. Saya ayahnya." Pukas Prasetyo, menahan geraman kesal karena bukannya menjawab pertanyaannya malah membalikkan dengan memberi pertanyaan.

"Mari ke ruang saya, ada yang perlu saya sampaikan." Tanpa membantah Prasetyo mengikuti dokter itu keruangan yang masih satu lorong dengan ruangan Kinan.

"Kau tidak apa nak?" Tanya Melati saat Prasetyo sudah benar-benar jauh dari radarnya, karena ia tak mau mengambil resiko suaminya itu menganggap dirinya memihak pada Rafael, ia cukup paham akan sifat keras kepala Prasetyo.

"Ya. Hanya luka kecil." Melati sedikit meringis mendengar jawaban Rafael.

Apa katanya? Luka kecil? Sejak kapan bibir sobek, pelipis berdarah dan wajah memar menjadi luka kecil? Batin Melati mencibir.

Me and My Starboy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang