PART 17 : MASIH BERTAHAN

6.4K 441 16
                                    

Halo, maaf untuk yang sudah membaca dan aku malah gantungin kalian. Aku nggak ada niat buat gantungin kalian sumpah. Tapi sejujurnya aku punya masalah sama tingkat kepedean. Bisa dibilang aku ini Krisi kepercayaan diri. Aku selalu nggak pede sama diri aku sendiri dan sama apa yang aku punya, dan akhir-akhir ini aku mengalami itu lagi, banyak hal yang terjadi di real life aku yang buat aku down dan buntu untuk lanjutin cerita ini tapi aku ngerasa ini nggak adil kalau aku harus putus di tengah jalan, kalau aku udah masuk ke sebuah permainan ya kau harus selesaikan, ego aku nggak bisa diajak bersikap pengecut dengan kabur gitu aja. Jadi aku mohon pengertian kalian mungkin aku nggak bisa update setiap hari tapi aku usahakan bisa  tetep update sampai selesai.

Yaudah cekidot karena aku udah kebanyakan bacotnya, wkwk😂

Semoga kalian suka part ini:)

PART 17 : Masih Bertahan

Me and My Starboy

----------------------------------------------------------------


Rafael menendang kuat meja rendah didepannya. Suara nyaring tercipta dari benturan lantai dan kaca. Tidak sampai disitu kegilaan Rafael, pria itu meraih apapun yang ada didekatnya dan membantingnya ke lantai, berteriak seperti orang kesurupan, tak ada yang berani mendekat karena jika dalam kondisi seperti ini Rafael tidak akan segan melukai siapapun yang menurutnya menggangu.

"Prasetyo sialan!" Raung Rafael, Danuar dan Anita hanya bisa menyaksikan kehancuran putranya. Prasetyo memang kejam, ia memberikan banyak harapan pada Rafael, membuatnya terlalu berharap sebelum membantingnya hingga hancur tak tersisa.

"Kinan milikku dan aku akan melakukan apa saja untuk mendapatkan kembali milikku.

🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱🌱

Sepuluh tahun kemudian....

  Suara ketukan sepatu pantofel bergema di lobi utama sebuah perusahaan yang berkembang di bidang properti, sang pemilik berjalan tegas menuju lift khusus Owner dan tamu-tamu penting  tanpa mengindahkan tatapan kagum dari para karyawannya, bagaimana tidak? Sang owner di usianya yang ke dua puluh tujuh tahun, sudah sesukses ini dan keberadaannya pun patut diperhitungkan oleh pengusaha-pengusaha lain.

"Jane jadwalku." Titahnya dengan suara berat— yang kata para karyawan wanitanya itu suara terseksi yang pernah ada. Memerintah sang sekertaris yang sudah berdiri di depan pintu ruangan menyambutnya.

"Hari ini anda hanya akan meeting dengan tim marketing setelah makan siang, apakah ada yang perlu saya jadwalkan ulang pak?" Tanya Jane sang sekertaris setelah membacakan sedikit jadwal atasannya,  yang hari ini sedikit memiliki waktu longgar.

"Tidak, kau boleh keluar dan tolong kopi ku." Setelahnya Jane menagguk meninggalkan bos-nya yang dingin itu.

Setelah kepergian Jane, pria itu memutar kursi menghadap pada dinding kaca yang ada di belakangnya memperlihatkan bagaimana sibuknya ibukota negara ini. Rafael Gustama, menghela nafas pelan.

Seperti hari-hari sebelumnya ia berangkat lebih awal, duduk termenung memandang kota ini dengan pikiran yang melayang kebelakang. Ke masa-masa kehancurannya, dimana untuk pertama kalinya ia merasakan sangat menginginkan sesuatu yang sulit untuk digapai.

Kinandra. Wanita norak itu telah membuat seorang Rafael Gustama gila, dengan membawa separuh jiwa bersama kepergiannya.

Ia benar-benar hancur, selama tiga tahun lamanya Rafael uring-uringan mencari keberadaan Kinan, meneror Tasha dan Guntur demi mendapatkan sedikit informasi tentang wanitanya. Namun seakan sudah diatur Tasha dan Guntur kompak dengan aksi bungkamnya membuat Rafael semakin kelimpungan.

Me and My Starboy (END)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang